°Bergairah🔞°

6.1K 41 0
                                    

WARNING⚠️🔞

*HAPPY READING*

"Rindu gak?" Tanya Gavin setelah melepaskan pelukannya.

"Ya rindu lah, masa iya ngga" Jawab Naya sambil mencebikkan bibirnya.

Gavin yang gemas pun langsung mencubit kedua pipi Naya, dan mampu membuat sang empus meringis pelan.

Gavin menatap lekat wajah Naya "Aku gak nyangka banget kamu secantik ini kalo di liat secara langsung"

Wajar saja Gavin mengatakan itu, semenjak mereka jadian pada bulan maret lalu, mereka memang belum pernah bertemu walau hanya sekali.

Blush

Wajah Naya saat ini sudah memerah bak kepiting rebus, baru di puji seperti itu dia sudah salting setengah mati. Karena tak ingin Gavin mengetahui jika saat ini dia sedang blushing, Naya langsung mengalihkan pandangannya ke sembarang arah yabg terpenting bukan ke arah Gavin.

Gavin yang melihat itu di buat terkekeh saking gemasnya melihat kekasihnya ini.

"Duduk dulu sini, kamu gak capek berdiri terus?" Ajak Gavin yang sekarang sudah duduk di pinggiran tempat tidurnya. Naya menuruti perintah Gavin. Sekarang dia sudah duduk manis di sebelah Gavin, tapi dia masih belum berani menatap ke arah Gavin karena sejujurnya dia masih malu-malu meong.

"Aku di sebelah kanan kamu, bukan di sebelah kiri kamu apalagi di bawah kamu" Tegur Gavin "Oh atau kamu mau kalo aku beneran ada di bawah kamu?"

Sial

Naya seketika menghadap ke arah Gavin sambil melotot kan matanya, bagaimana bisa Gavin mengatakan hal seperti itu dengan entengnya. Ya walaupun mereka sudah sering membahas hal seperti itu melalui chat, tapi tentu saja rasanya berbeda.

"Iya.. aku di bawah kamu, terus kamu di atas aku sambil goyang,, mau gak?" Gavin semakin gencar menggoda kekasihnya yang saat ini masih menatap garang ke arah dirinya.

Gila! ni cowok udah stres apa gimana ya? bisa-bisanya dia ngomong gitu ke gue tanpa rasa malu sedikit pun... Batin Naya heran.

"Aku tau kok kalo aku ganteng, tapi gak usah di liatin gitu juga kali ayy"

Ini orang udah gak punya malu kayaknya... Naya membatin sekali lagi karena tak habis pikir dengan pemuda di hadapannya ini.

"Yeuy kepedean lo!!" Ucap Naya sinis.

"Hehe sayang Naya mmuachh" Gavin kembali memeluk Naya dari samping setelah mengecup singkat pipi Naya.

Gavin tidak tau saja jika saat ini jantung Naya sudah hampir turun ke usus nya akibat perlakuan manis yang di berikan olehnya.

Karena merasa tidak ada pergerakan dari sang kekasih.. Gavin kemudian melepas pelukannya dari Naya, dan beralih menatap wajah Naya dari samping.

Tatapan Gavin teralihkan pada leher jenjang Naya yang putih nan mulus itu.

Gawat!! di pikiran Gavin saat ini sudah tidak sebersih sebelumnya. Rasa ingin membuat karya indah di leher jenjang milik Naya sudah menggebu gebu.

Pikiran dan hati Gavin sudah tidak sinkron. Di dalam lubuk hati Gavin, ia tidak ingin melakukan itu pada kekasihnya. Tapi, di pikiran Gavin ia ingin melakukannya agar kekasihnya tidak bisa pergi meninggalkannya.

Naya yang sedari tadi diam, kini tersadar karena merasa Gavin sejak tadi diam tak bergerak maupun berbicara.

Saat ingin berbalik melihat ke arah Gavin, Naya menegang..

NAYARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang