L.Y.S. 10

7.6K 387 16
                                    


🍂
*Masa lalu*

Setelah mematikan panggil dari kakaknya Zaikal kembali memakan bubur nya. Dengan menghadap Kaizal. Bukan itu sebuah kebetulan boleh kah ia berharap jika anak kecil yang ada di hadapannya itu adik yang telah lama menghilang.. yang keluarga nya tengah mencari sosok bayi yang dulu hilang itu.. yang ia tunggu akan kepulauan nya. Hingga Zaikal kembali tersadar saat Sura kecil memanggil dirinya dengan sebutan Abang.

"Aban~" ucap Kaizal sambil memegang tangan besar pemuda itu.

"Kenapa hm" balas Zaikal dengan senyuman nya dan membela rambut hitam milik Kaizal. Yang menutupi mata Kaizal.

"Nama Aban çiapa Ical tan beyum tahu ama Aban" balas si kecil menanyakan nama dari Pemuda yang ia panggil Abang itu.

Zaikal yang di Tanya nama pun menjawab
"Nama Abang Garen Zaikal Anthony, kamu bisa manggil Abang dengan nama Zaikal, tapi harus ada Abang nya ya" jawab Zaikal masih dengan senyum manis

"Ama nah cama taya Ical, hehehe" ucap si kecil sambil terkekeh.

Zaikal yang mendengar tawa itu itu pun ikut tersenyum lebar. "Iya nama kita hampir sama."

"Boleh Abang panggil Kaizal dengan sebutan adek?" Tanya Zaikal. Dan tentunya di balas anggukan kepala dari si kecil "Abang mau pulang dulu, apa adek mau Abang antar pulang kerumahnya adek" lanjut Zaikal namun mendapatkan tolakan halus dari si kecil.

"Ndak peyu ical bica Puyang cendli. Payeng pak Ilham," tolak Kaizal

"Siapa pak Ilham?" Tanya Zaikal siapa pak Ilham yang kaizal katakan tadi.

"Yang jualan bubul. Itu namanya pak Ilham. Temen nah tatek. Lumah nah Deket ama lumah Ical" balas si kecil lagi.

Karena tak yakin dengan jawaban Kaizal, Zaikal pun memutuskan untuk bertanya langsung kepada bapak yang jualan bubur ayam itu.

"Pak" panggil Zaikal, bapak penjual bubur itu pun menengok saat ada yang memanggil dirinya.

"Iya kenapa dek" tanya bapak itu yang katanya namanya Ilham.

"Apa bener Kaizal tetangga bapak" tanya Zaikal'

"Iya kenapa ya"

"Tidak apa-apa pak, tadinya saya mau mengantar Kaizal, pulang tapi Anak tidak mau. Karena saya mau sekali pulang juga"

"Oh gitu gak papa kok dek Kaizal memang tetangga saya anak saya juga Deket sama adek Kaizal. Jadi gak papa kalau adeknya mau pulang.
Paling juga nanti kakek nya lewat." Balas pak Ilham.

Zaikal hanya mengangguk mendengar penjelasan dari pak Ilham. "Pak, apa bapak tau banyak tentang Kaizal?" Tanya Zaikal lagi siapa tau ia mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang bersarang di kepala nya. Tentang Kaizal.

"Saya kenal Sama kakek sama nenek nya Kaizal sudah lama bahkan sebelum kai_

"Pak, tak lilin cama tak liyo dimana" potong si kecil yang bertanya kepada pak Ilham tentang Anaknya itu.

"Ada di rumah paling nanti kesini sam ibu, kenapa emangnya?" Jawab pak Ilham sambil menunduk.

"Mau main cama tata liyo"

"Nanti ya, kak Riyo sama kak Ririn kan lagi bantuin ibunya di rumah" jawab pak Ilham lagi dan Kaizal pun mengangguk.

"Apa pak Ilham jualan di sini Terus"

"Iya dek, saya mau jualan di sini sudah 7 tahun mangkal di sini" ucap pak Ilham

"Berarti bapak, tau banyak tentang kakek neneknya Kaizal" Tanya Zaikal lagi.

lost youngest son Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang