L.Y.S. 24

2.2K 196 15
                                    

"tidak ada yang boleh pergi untuk hari ini, ada hal yang ingin Daddy berbicara kan dengan kalian" ujar argan kepada anak-anaknya

"Vanya, taruh kembali tas sekolah mu sayang" lanjut argan yang melihat anak ke Lima nya itu sudah memasang tas di bahunya.

"Tapi dad hari ini aku ada ujian " tolak vanya.

"Daddy sudah meminta ijin kepada kepala sekolah kamu, taruh dan tunggu Daddy di ruang tengah" pungkas argan.

Vanya menghela nafas lalu, pergi dari ruang makan menyusul ke tiga kakak perempuan, nya yang sudah jalan terlebih dahulu ke ruang tengah.

"Bagaimana kondisi mu sudah lebih baik hmm" tanya Argan kepada Zaikal, yang masih memakan sarapannya yang tinggal setengah.
Zaikal, memang putranya itu jika makan sangat lah lambat berbeda dengan saudaranya yang lain. Zaikal tidak menjawab pertanyaan sang Daddy remaja itu sibuk dengan sarapannya, yang di makan tanpa minat.

Argan duduk di sebelah kursi dekat putranya mengambil alih makanan, Zaikal lalu menyendok makanan itu kepada zaikal.

"Ah" ujar Argan menyuapi putra nya.
Zaikal menerima suapan dari sang Daddy.

"Abang belum jawab pertanyaan Daddy barusan loh, kalo masih panas kita kerumah sakit ya" ujar argan menanyakan kondisi zaikal, yang semalam tiba-tiba demam.

"Aku udah gak apa-apa kok dad nih" balas zaikal menyinggap rambut nya depan nya, ke belakang menunjukkan dahinya dan menyondong kan badan nya lebih dekat, agar Daddy nya itu menyentuh dahinya.

Argan memegang dahi putranya, dan benar saja suhu tubuh zaikal sudah tak sepanas tadi malam.

"Cup" argan mencium dahi putranya dah hal itu membuat zaikal terkejut.

"Daddy!" Pekikan keres itu keluar dari mulut Zaikal yang kesal dengan perlakuan sang Daddy, Daddy nya itu sering kali mencium nya padahal ia sudah besar bahkan ia memiliki tiga adik, tapi Daddy nya itu memperlakukan dirinya seperti dulu sebelum si kembar D lahir.

Zaikal sebagai putra satu-satunya sebelum kaizal lahir, anak itu selalu di manja oleh sang ayah zaikal juga lebih dekat dengan argan ketimbang dengan sang mommy, saat usianya masih 4 bulan zaikal malah mendapatkan adik ya itu Vanya, kehadiran Vanya membuat zaikal tidak mendapatkan kasih sayang sang ibu, karena delina tengah mengalami masa kehamilan usia 1 bulan, dimana kondisi itu tidak boleh kecapean

Hal hasil Argan lah yang merawat zaikal sambil berkeja, Argan pun tak luput mendapatkan Omelan dari kedua orang tua nya dan mertuanya. Saat itu namun bagaimana pun itu sudah terjadi apa argan haru menyuruh istrinya untuk menggugurkan bayi yang tidak berdosa itu, tentu saja tidak maka dari itulah sebagian permintaan maaf, atas kesalahannya kepada putra satu-satunya dulu argan lah yang merawat zaikal hingga putra nya itu begitu nempel dengan nya hingga detik ini juga, bahkan setiap malam argan selalu menemani Zaikal sampai anaknya tertidur pulas.

(Kira-kira kalau author bikin cerita khusus zaikal ada yang baca gak ya, ada yang tertarik gak yah jawab ya 🧐)

Okay kembali saat ini

"Udah selesai, sana ganti baju kamu masa jam segini masih pakai piyama" pinta argan

Zaikal bangkit dari duduknya "makasih Daddy" ujar Zaikal segera pergi dari ruang makan.

lost youngest son Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang