"mungkin nanti siang emang nya kenapa" balas argan.
"Abang sudah makan" tanya Argan Yang tak melihat adanya makanan untuk Zaikal, di meja kecil dekat brankar.
Zaikal hanya menggelengkan kepalanya ya memang benar ia belum makan.
Hingga keduanya menoleh saat pintu ruang rawat Zaikal di buka oleh seorang dokter muda. Yang sangat tampan.
"Bagaimana Galen kamu sudah merasa baik" tanya dokter itu
"Pagi Om" sapa dokter itu kepada pria yang merupakan ayah dari pasien nya.
"Pagi juga Al" balas argan.
"Bagaimana apa kondisi nya semakin memburuk" lanjut Argan kepada dokter muda itu.
Mereka sudah begitu akrab di karena kan argan yang mengenal baik ayah dari dokter Muda itu hingga membuat dokter muda itu memanggil Argan dengan sebutan Om. Tak ada kosa kata bahasa formal. Bagi keduanya malah terlihat seperti teman.
Mari kita kenal kan dokter muda itu yang sangat tampan. Dia adalah Alvin Dilano Atmajaya. Dokter spesialis jantung. Yang sudah dua tahun merawat Zaikal. Dan pasien kedua paling muda bagi Alvin. Masih kenal dengan dokter Alvin yang merupakan kakak sepupu Liam Rayen kaenan.
"Tidak juga, mungkin karena banyak nya pikiran yang memenuhi otak dangkalnya nya ini hingga membuat zai kembali drop."
"Ingat Zai jangan pernah melupakan minum obat mu. Dan satu lagi kamu itu tidak boleh kecapean" ujar Alvin kepada Zaikal.
Sedangkan Zaikal sendiri tengah asyik dengan kegiatan nya. Yang tengah menonton video animasi di ponselnya dengan Kaizal yang bersandar di dadanya. Tak mendengar wejangan dari dokter yang ia panggil Abang dokter itu.
"Zaikal kau mendengar apa Yang Abang dokter mu itu ucap kan" tegur Argan yang tak mendengar kan jawaban dari putra nya itu malah asyik dengan adiknya itu.
"Zaikal" panggil Argan lagi.
"Iya Daddy." Balas Zaikal dengan wajah masam.
"Iya apa" tanya Argan memastikan bahwa anaknya itu mendengarkan apa yang Dr. Alvin katakan.
"Tadi apa ya Abang" tanya Zaikal kepada Dr. Alvin dengan polosnya.
Argan yang mendengar ucapan putra pertamanya hanya mengepalkan jidat nya. Dan menghela nafas begitu pula dengan Dr. Alvin yang hanya tersenyum mendengar kan pertanyaan dari Zaikal.
"Ya sudah Abang Pergi ya" ucap Dr. Alvin karena urusan nya sudah selesai saat akan keluar ia di hentikan oleh.
"Abang Nanti dulu, kok main Pergi aja emang aku udah di periksa" ucap Zaikal menghentikan Dr. Alvin Yang akan pergi.
"Iya memang nya kamu sudah memeriksa Zaikal" tanya Argan dan di angguki setuju oleh Zaikal.
"Sudah om pas anak nakal mu itu masih tidur" jawab Dr. Alvin
"Oh iya ini anak siapa" tanya Dr. Alvin entah kepada siapa.
"Abang nanya ke siapa" balas Zaikal.
"Ya siapa pun yang mau jawab pertanyaan Abang" Jawab Alvin,
"Om gak mau jawab gitu" Tanya pertanyaan aku. Tanya Dr. Alvin kepada Argan.
"Dia putra om yang hilang" balas Argan mengelus rambut Kaizal yang tertidur dengan bantalan kaki Zaikal. "Dan Nama nya Kaizal" lanjut Argan mengenal kan putra bungsunya itu.
"Syukur lah jika putra om sudah ketemu aku turun senang atas kembali nya bungsu nya om." Balas Alvin ikut bahagia.
"Zai kok namanya mirip sama kamu" tanya Alvin lagi saat menyadari nama adik dari pasien nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost youngest son
RandomMenerima kepergian seseorang itu sangatlah tidak mudah untuk bisa melupakan nya begitu saja. Begitu pula dengan keluarga Anthony yang harus merelakan kepergian putra bungsu nya yang baru berusia 3 bulan. Kalau penasaran baca aja.. Timbul cerita ini...