Zaikal menyeka darah yang keluar dari hidung nya dengan tisu. Dengan mendongokan kepalanya ke atas. Dengan tangan satunya yang Terus mengambil tisu yang ada di meje belajar nya.
argan, bingung kenapa putra nya itu bubur sekali menghampiri meja belajarnya, hingga tak lama akhirnya ia tau kenapa Anak itu terburu-buru. Ia melihat Jika tangan putra nya terdapat bercak darah..
Keren Zaikal mimisan Ia pun segera mendekati putra nya mengambil alih tisu itu dan melarang anaknya untuk tidak mendongakkan kepalanya. Serta menyuruh duduk Zaikal duduk dan pasrah saja apa yang daddy-nya lakukan karena jujur kepalanya kembali sakit. Serta dadanya sedikit nyeri.
"Nafas pake mulut" ujar argan. Dengan tegas
Zaikal pun mengikuti arah sang Daddy.
"Pelan-pelan" ujar argan ketika melihat wajah anak yang kesusahan karena Zaikal seakan menghirup udara begitu kewalahan.
mengatur nafasnya" Inhaler kamu mana?" Tanya Argan
"Tas," balas Zaikal dan bersandar di kursi nya itu.
Argan segera mengambil tas milik putra nya yang ada di kasur. Setelah menemukan nya. Ia pun segera mengambil nya namun ia melihat kotak obat milik putra nya yang seharusnya di minum tiga kali sehari itu. Masih terdapat dua kotak yang masih belum di minum. Seketika ia merendam kan amarah nya. Dan memilih mengahapiri Zaikal dan membantu Zaikal memakai inhaler nya.
"Kau melupakan minum obat mu" ucap argan setelah melihat nafas anak sudah mulai teratur walaupun masih sedikit kesusahan.
Zaikal yang mendapatkan pertanyaan itu pun cukup terkejut. Ia lupa kenapa obat nya belum di minum Siang tadi. Jika Daddy-nya memanggil dirinya tanpa embel-embel. Abang atau Zaikal. Pasti daddy-nya tengah marah padanya dan ia juga salah kerena sudah melupakan minum obatnya yang seharusnya di minum setiap hari.
"Jawab pertanyaan Daddy" ucap argan lagi.
"Maaf,"
"Daddy hanya ingin mendengar penjelasan mu bukan kata maaf" balas nya dengan tegas.
"Kau tahu, bukan kau harus minum obat mu di waktu yang tepat. Jika tidak lihat apa yang terjadi tadi" lanjut Argan dan bangkit dari hadapan sang putra. Sambil mengusap rambut nya kebelakang. Dan hal itu mampu membuat Zaikal semakin merasa bersalah ia menggenggam kedua tangan nya dengan erat.
Dan halitu tak luput dari pandangan argan. Yang berdiri tak jauh dari hadapan anak nya itu.
"Zaikal" panggil argan
"Zai, terlalu asik bermain dengan anak kecil yang Zaikal temukan tadi siang hingga melupakan minum obat Zai."
"Begitu berharga nya kah dia hingga kau melupakan kesehatan mu"
"Iya, saat Zaikal di dekat dia zai merasakan sesuatu yang aneh dalam diri Zaikal. Seakan ruang yang kosong kembali lagi dalam
diri Zaikal. " Balas Zaikal masih dengan posisi menunduk.Argan masih mendengarkan penjelasan dari putra nya.
"Dia juga pakei gelang yang Zai buat untuk adek waktu adek baru pulang dari rumah sakit" lanjut nya.
"Yang Valen pakai" tanya Argan ia tahu gelang itu saat melihat gelang milik Putri nya tapi tidak deng putra bungsunya itu karena anak bungsunya selalu memakai pakaian panjang dan terkadang tertutup oleh sarung tangan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost youngest son
RandomMenerima kepergian seseorang itu sangatlah tidak mudah untuk bisa melupakan nya begitu saja. Begitu pula dengan keluarga Anthony yang harus merelakan kepergian putra bungsu nya yang baru berusia 3 bulan. Kalau penasaran baca aja.. Timbul cerita ini...