L.Y.S. 16

6.5K 466 14
                                    

Cie nungguin ya sorry Baru bisa update karena aku sibuk dengan pekerjaan ku all maaf ya.

Selamat membaca 💚



Hingga  terdengar suara seorang wanita yang juga ikut menangis. Menghampiri argan yang tengah berdiri di dekat jendela sambil menenangkan Kaizal...

"argan hiks apa aku tidak salah dengar bukan hiks" ucap Delina saat sudah berada di belakang argan.  Ya dia Delina yang tak sengaja mendengar kan pembicaraan dari kedua laki-laki tersebut. Saat itu saat ia dan putrinya ingin di sebuah playground. Tak sengaja melihat salah satu bawahan dari suami ia pun menanyakan kepada bodyguard sang suami. Di situ lah ia mendengar sebuah pembicaraan. Yang mengarahkan tentang abak bungsu nya yang hilang tapi ia tak mendengar kan dari awal.

"Delina ?" Ucap argan yang terkejut atas kedatangan istri nya yang wajah ayunya yang berderai air mata. "Putri kita kemana?" Tanya Argan kepada Delina mencari keberadaan Valen.Bukan kah istri nya tadi bilang jika Delina bersama putrinya itu tapi dimana Anak nya itu.

"Jangan hiks mengalihkan pertanyaan ku hiks sejak kapan kamu menemukan nya. Hiks jawab aku argan" tangisannya berjalan mendekati suaminya dengan sedikit pelan. Ia melihat tubuh kecil yang tengah di gendong oleh suami nya.

"Dia putra hiks kita kan hiks. Putra kita yang hilang iyakan dia putra bungsu ku hiks iya kan mas jawab aku hiks. Jawab aku mas jawab aku hiks" ujarnya lagi. Yang kini sudah tepat di hadapan sang suami.

Gerp! Argan memeluk tubuh Delina yang kini sudah menangis tersedu-sedu di pelukannya. Sedangkan Kaizal bocah itu tengah tertidur atau entah karena mata itu tertutup.

Argan mengelus pundak bergetar sang istri.
"Iya dia putra kita. Putra bungsu kita yang hilang dia masih bersama kita. Putra kita telah kembali sayang. Mereka ucapkan itu salah putra kita masih hidup dia bersama kita sekarang" ujar argan tangan nya masih aktif mengelus pundak istri nya.

Delina yang ada pelukan sang suami melihat tubuh kecil putra nya. Ia melepaskan pelukannya dari sang suami lalu berjalan ke belakang tubuh suaminya guna melihat wajah anaknya itu.

"Hiks anak mommy putra hiks kecil mommy" ujar Delina saat melihat wajah putra nya yang ternyata persis dengan wajah suaminya saat masih kecil. Tangannya terurai ingin memegang wajah anaknya. Tapi belum sempat tangan nya itu memegang wajah anaknya argan membalikkan tubuhnya.

Argan membalikkan badannya menghadap istri nya lalu mengubah posisi tidur Kaizal dengan pelan memberikan tubuh kecil putranya kepada Delina yang memperlihatkan wajah tanda tanya. Tadinya.

Namun sekarang wajah itu kini kembali  menampilkan wajah sedih tangisan haru. Menyelimuti hati mereka akhirnya selama penantian panjang. Ia bisa bertemu putra nya lagi.

Delina memandang wajah kecil yang berada di gendongan menyampingnya air matanya kembali menetes. Wajah putra nya Persis seperti argan. Manis Tampan dan cantik secara bersamaan. Bibir yang sedikit tips.

Delina mencium pipi bulat sang putra walaupun badan putra nya terlihat kurus tapi tidak dengan kedua pipi putranya itu.

"Cup Putra mommy hiks putra kecil nya mommy hiks sayang nya mommy Kaizal Cup Cup" Delina, mencium wajah putra nya serta membelai lembut rambut hitam sang anak air matanya tak mau berhenti membasahi pipinya.

Tangisan bahagia atas kembali nya Putra bungsu nya yang hilang membuat nya tak bisa berhenti menangis.

"Argan apa putra kita kalau tertidur pulas bahkan tak terganggu sama sekali. Kenapa putra kita diam saja Arga" ujar Delina khawatir dengan keadaan putra nya.

Argan mendekati sang istri lalu bersimpuh di hadapan istri nya. Guna melihat wajah putra nya yang tengah di pangku oleh Delina.

"Pak Ilham" panggil Argan kepada pak Ilham yang tengah duduk di bangku lainnya bersama Zaikal dan juga Anak pak Ilham yang ada di pangkuan pak Ilham itu.

Pak Ilham yang di panggil pun. "kenapa pak" jawab nya. "Apa Kaizal kalau tertidur tidak merasa terganggu dengan suara bising" tanya Argan memastikan.

"Tidak pak Kaizal mudah sekali ter_"

"Kita ke rumah sakit sekarang, kamu jangan panik sayang, nanti kamu menyusul bersama anak-anak aku pergi dulu bersama Lavin. Ingat semua akan baik-baik saja" ujar argan kepada sang istri.

Setelah ia bertanya kepada pak Ilham ia mengamati wajah anaknya itu namun ketika menyentuh dahi putra nya itu panas yang ia rasakan. Dan ia baru tersadar jika wajah anaknya itu begitu pucat. Ya walaupun wajah putra nya itu pucat sedari yang pertama kali ia lihat tapi sebelum nya Kaizal tak kenapa-napa bahkan suhu tubuh Putra nya itu baik-baik saja.

Tanpa ba-bi-bu argan mengendong tubuh kecil putrinya. Membawa nya keluar dari dalam restoran tersebut. Dengan di susul oleh

Zaikal yang lari terlebih dahulu tapi sebelum remaja itu keluar tangga nya lebih dulu di cekal oleh pak Ilham.

"Kenapa pak" ujar Zaikal.

"Atur pernafasan kamu dulu ayo kita duduk la_

"Aku gak Papa pak adek saya lebih penting dari pada saya" potong Zaikal yang kembali melepaskan cekalan tangan nya dari pak Ilham.

"Ada Daddy dan mommy mu adik mu bakalan baik-baik saja Zaikal" ujar pak Ilham yang kini mengandeng tangan Zaikal untuk duduk kembali. Di tempat nya tadi setelah duduk pak Ilham menyodorkan air kepada Zaikal.

"Minum dulu setelah kamu lebih baik kita susul Kaizal ya" lanjut pak Ilham sambil memberikan Air kepada Zaikal.

Sedangkan di luar Seorang gadis kecil yang tengah mencari sang mommy berhenti saat melihat pria yang menurut nya tidak asing baginya itu. dan tak lama di susul oleh seorang wanita yang ia cari atau mommy nya itu Yang tengah berlari mengejar pria itu yang  merupakan Daddy nya itu.

Dan ia pun buru-buru mengejar kedua orang tua nya. Namun ia di cegah oleh Abang nya itu

"Abang, Abang awas valen ingin menyusul mommy" pintah Valen menyuruh Abang nya untuk minggir.

"Mommy kenapa ninggalin Valen hiks Abang awas hiks mommy hiks " luntur sudah pertahanan Valen untuk menahan tangisnya. Ia menjatuhkan tubuh kecil nya kelantai dengan posisi yang berlutut.

"Hiks kenapa mommy ninggalin Valen di sini hiks' terus kenapa daddy lari-lari hiks hiks mommy juga kenapa tadi nangis. Hiks. Mereka berantem lagi ya bang" tanya Valen kepada Abang nya yang kini berjongkok di hadapannya. Dan memperhatikan dirinya.

"Gak Daddy dan mommy gak berantem"

"Terus mereka Kenapa, kenapa mereka ninggalin Valen di sini sendiri an hiks" tangis nya lagi.

"Bisa diam gak sih. Papa sama Mama kamu itu mau bawa Kaizal kerumah sakit. Lagi kamu juga gak sendirian tuh ada Abang Zaikal, terus ada bibi yang di belakang kamu sama paman yang ada di belakang kamu juga...

.. terus ada papa aku sama aku kenapa kamu mala bilang kamu sendiri kamu pikir kami itu hantu dasar cewek sukanya nangis mulu." Sakral Riyo yang berada di dekat Zaikal.

"Dasar lemah!" Lanjut Riyo yang memandang wajah Valencia tak suka.

Valen yang dibilang lemah pun bangkit dari posisinya lalu. "apa kamu bilang aku lemah" balas valen yang kini sudah ada di hadapan Riyo.

"Iya kamu itu L E M A H " balas Riyo sambil mengeja di akhir katanya.

Valen semakin emosi ia mengusap kasar air matanya yang ada di pipi nya lalu.

"Akk hiks sakit papa huwaaa" tangis Riyo saat merasakan sakit di kakinya. Yang di injak oleh Valen yang kini menjulur kan lidah nya kepada Riyo.

"Gitu aja nangis masa cowok cengeng sih" ejek Valen yang kini bersembunyi di belakang tubuh Abang nya. Saat melihat Riyo yang melapangkan sandal nya dan akan melempar kepada Valen.

Sedangkan mereka yang melihat itu hanya memijit pelipisnya.




TBC

See you next time Bye Bye 👋💚
txy


lost youngest son Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang