Ibu Adrian tetap tidak mau pergi karena melihat putranya yang sadang terluka parah itu. Ia meminta Airin untuk membantunya membawa Adrian pergi.
"Cepatlah pergi! Kalian juga akan tertangkap olehnya warga!" ucap Adrian sambil mendorong mereka.
"TIDAK! Ibu tidak akan meninggalkanmu!" ucap ibunya dengan suara yang gemetar.
Adrian kemudian memegang tangan ibunya dan berkata "Ibu, aku sangat menyayangimu! Aku tidak ingin kalian terluka, cepat pergilah!"
"Airin, bawa ibuku pergi!" ucap Adrian kepada Airin.
Karena para warga sudah semakin dekat, Airin akhirnya menggendong putranya Adrian dan menarik tangan ibu Adrian untuk pergi dari tempat itu.
"Kita harus pergi tante!" ucapnya sambil menarik tangannya.
Dengan terpaksa akhirnya Ibu Adrian mengikuti tarikan tangan Airin. Adrian pun bergegas pergi kembali kelautan.
Namun, para warga berhasil menangkapnya. Semua orang menatap tubuh mermaid yang sedang luka parah itu. Karena sudah sangat lemah akhirnya Adrianpun menutup matanya.
Dari kejauhan Airin dan Ibunya Adrian menatap kearah para warga yang sedang mengelilingi Adrian.
"Tidak, Tidak... Adrian!" ucap Ibu Adrian sambil berusaha melepas genggaman tangan Airin. Namun, ia menahannya dengan sangat kuat.
Karena Adrian sedang tidak sadarkan diri akhirnya mereka menelepon polisi untuk melaporkan temuan makhluk mitologi itu. Tubuh Adrian kemudian diteliti oleh para ilmuan. Karena penemuan itu membuat dunia gempar. Hampir semua orang di dunia ingin melihat tubuh mermaid yang berada di museum itu. Karena hal itu, membuat kota itu terkenal dan memperoleh uang dari pendapat museum itu.
Ibu Adrian sangat terpukul melihat tubuh anaknya yang pucat berada di pusat museum. Ia merasakan duka yang mendalam setiap kali ia mendekati akuarium kaca tempat Adrian dipajang.
Airin berusaha menenangkan pikiran ibu Adrian, tetapi tidak ada yang dapat menghapus kesedihan Ibu Adrian. Setiap hari, dia datang ke museum, berdoa untuk keajaiban, berharap ada cara untuk menyelamatkan Adrian.
Sementara itu, para ilmuwan di museum terus mempelajari tubuh Adrian dengan seksama. Mereka menemukan banyak keunikan dalam biologinya yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Berita tentang penemuan ini menyebar ke seluruh dunia, menarik perhatian para peneliti, akademisi, dan bahkan para penggemar mitos.
Namun, dalam keramaian dan kesibukan tersebut, Ibu Adrian dan Airin tetap berjuang melawan rasa kehilangan mereka. Mereka berharap agar suatu hari nanti, ada cara untuk menyembuhkan kembali Adrian, meski harapan itu semakin memudar seiring berjalannya waktu.
Kesedihan tertanam dengan subur didalam hatinya. Menumbuhkan bunga bunga rasa sakit yang setiap hari ia rasakan. Bahkan sudah 15 tahun dari kejadian itu tidak bisa membuat hati mereka ikhlas atas apa yang telah terjadi.
Adrian tetap berada dalam keadaan statis di museum, meskipun peneliti sudah berusaha keras mengembangkan teknologi yang mungkin memungkinkan mereka untuk membangkitkan kembali makhluk mitologi seperti Adrian. Penelitian ini menjadi proyek besar yang melibatkan ilmuwan dari berbagai bidang, termasuk biologi, teknologi, dan bahkan magis kuno.
Suatu malam, saat Ibu Adrian duduk di samping aquarium besar yang berisi tubuh Adrian, dia mendengar bisikan lembut di telinganya. Ketika dia melihat sekeliling tidak ada yang tampak aneh. Namun, bisikan itu seolah memberikan dorongan baru untuk tidak menyerah. Mereka percaya bahwa mungkin ada jalan lain, untuk menyelamatkan Adrian.
Setelah bertahun tahun tiba tiba Nesiya datang untuk membawa pulang anak mereka. Tapi Ibu Adrian, yang masih sangat terluka karena dikhianati oleh mahkluk dihadapannya menolak dengan tegas.
"Ibu tidak bisa membiarkanmu mengambil cucuku! Nesiya," ucap Ibu Adrian dengan nada penuh kesedihan dan kemarahan.
"Bangsa mermaid merah telah melukai Adrian. Mereka telah menghancurkan putraku. Aku tidak bisa mempercayai mu!" tambahnya dengan kasar
Nesiya terkejut mendengar tuduhan tersebut. "Saya tidak akan melukai Adrian dan anakku sendiri ibu! Aku yang melahirkannya!"
Wajah Ibu Adrian menahan tangis "Bangsa mermaid merah telah melakukan banyak kejahatan terhadap putraku!" jawab Ibu Adrian. "Mereka yang telah menyebabkan semua penderitaan ini." lanjutannya.
Nesiya merasa bingung dan marah dengan perkataan itu tetapi dia juga memahami betapa dalamnya kesedihan Ibu Adrian. Dia tahu bahwa menyelesaikan masalah ini memerlukan lebih dari sekadar membawa anaknya pulang.
Setelah berdiskusi panjang, Nesiya mencoba mencari cara untuk membuktikan bahwa dia memiliki niat baik dan dia siap untuk bekerja sama dengan Ibu Adrian dalam mencari solusi yang lebih baik. Dia juga menyadari bahwa ketegangan antara bangsa mermaid biru dan merah harus diatasi untuk mencapai kesepakatan yang dapat membawa perdamaian bagi semua pihak.
Sampai suatu ketika para ilmuwan memutuskan untuk memindahkan tubuh Adrian ke ruangan rahasia yang dilengkapi dengan fasilitas penelitian canggih. Ruangan tersebut terletak di bawah museum dan dirancang khusus untuk melindungi penemuan berharga mereka dari perhatian publik.
Untuk menggantikan tubuh Adrian yang asli dan menjaga minat orang dunia, mereka membuat replika silikon yang sangat mirip dengan Adrian. Replika ini diletakkan di akuarium kaca yang sama seperti sebelumnya, sehingga pengunjung tidak menyadari bahwa yang mereka lihat hanyalah tiruan. Replika ini dirancang dengan detail yang sangat akurat, mulai dari tekstur kulit hingga warna mata untuk memastikan tampilan yang tidak kalah memukau dari tubuh asli.
Di ruangan rahasia, penelitian berlangsung dengan intensif. Para ilmuwan menggunakan teknologi mutakhir untuk mempelajari setiap aspek dari tubuh Adrian, mencoba memahami biologi dan kekuatan magisnya. Mereka juga menjajaki kemungkinan untuk menghidupkan kembali Adrian, memanfaatkan setiap teknik dan pengetahuan yang tersedia. Namun, penelitian ini memerlukan waktu dan kesabaran yang besar. Di sisi lain, kesadaran akan rahasia ruangan tersebut tetap terjaga dengan ketat. Hanya beberapa ilmuwan dan staf terpilih yang memiliki akses ke ruangan penelitian.
Tanpa dugaan beberapa ilmuwan yang mengurus penelitian Adrian ternyata memiliki niat jahat. Mereka menggunakan tubuh Adrian untuk kepentingan pribadi, eksperimen yang tidak etis, atau bahkan mencoba mengeksploitasi makhluk mitologi tersebut untuk keuntungan mereka sendiri.
Airin, Nesyia dan Ibu Adrian, kini menyadari bahwa ilmuwan tersebut tidak bisa dipercaya. Mereka harus menghadapi situasi ini dengan sangat hati-hati. Akhirnya Airin memutuskan untuk mencari cara untuk menyusup ke ruangan rahasia tempat Adrian berada dan mencoba menyelamatkannya dari tangan para ilmuwan yang jahat.
Airin mulai menyelidiki kegiatan para ilmuwan, mengumpulkan informasi tentang rencana mereka dan mencari cara untuk memasuki ruangan rahasia tanpa terdeteksi. Mereka bertiga kemudian Menciptakan Rencana Penyelamatan. Dengan informasi yang telah dikumpulkan, mereka membuat rencana untuk menyusup ke laboratorium rahasia. Mereka bekerja sama meretas sistem keamanan, mencuri akses kunci, dan bahkan menyusup dengan menyamar sebagai staf laboratorium.
Ketika mereka berhasil masuk ke ruangan rahasia, mereka harus menghadapi ilmuwan jahat dan menghentikan eksperimen yang sedang dilakukan. Mereka memastikan Adrian aman, serta mengungkap kegiatan jahat ilmuwan tersebut ke publik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERMAID BOY (TERBIT)
FantastikAirin adalah siswa yang sering dianggap bodoh dan suka membuat onar. Dia dirundung oleh Reno, teman sekelasnya yang kaya dan pintar. Namun, Adrian, siswa pindahan yang cerdas, berteman dengan Airin dan membantunya belajar hingga nilai Airin meningka...