4. tawaran cinta

478 77 7
                                    

"kamu serius ky ?"

Aslan tadinya ingin keluar untuk mencari makanan di sore hari tapi niatnya itu di tunda saat melihat risky yang tengah menambal ban motornya di pinggir jalan sepulang kuliah. tidak hanya dekat dengan Revi tapi Aslan juga dekat dengan Risky apalagi keduanya sama sama hobi otomotif.

berawal dari  basa basi menegur sedang apa, sampai akhirnya mereka berbincang ringan dan risky bercerita kalau semalam ada keributan kecil di rumahnya

"hmm.. parah tuh kak Akbar minta dibogem emang.." dengus risky memberikan uang tambal ban pada tukangnya

"tapi revi gak kenapa napa kan ?"  ujar Aslan khawatir

"gak apa, Alhamdulillah kak revi bisa tegas tapi lucunya ada orang  asing dateng ngaku ngaku jadi calon penggantinya kak Akbar.." risky tersenyum miring, geli geli bagaimana gitu dia mengingat nya

"siapa ? kamu kenal ?"

risky menggeleng "gak tau gak kenal juga, ibu reseh sih aku langsung disuruh masuk kamar begitu si Akbar kupret di usir keluar.."

Aslan terdiam, ia seolah mencerna dan mencari jawaban sendiri atas pertanyaan yang ada di kepalanya akibat cerita dari risky











didalam kamarnya, Revi termenung diam di depan meja riasnya. ia bukan menggalau karna gagalnya pernikahan atau karna memikirkan Akbar melainkan ia tengah memikirkan ucapan dari pak Arhan semalam yang terdengar mantap sekaligus serius.

masih diingat jelas bagaimana sosok itu dengan penuh percaya diri memperkenalkan dirinya di depan ayah dan ibu Revi

"selamat malam pak, buk. perkenalkan nama saya Arhan Aryanugroho usia saya 29 tahun dan saya bekerja sebagai seorang arsitek.."

malam itu Revi memejamkan matanya melihat bagaiman konyol dan kakunya cara Arhan memperkenalkan diri

"sebanarnya niat saya datang kemari ingin menjemput putri bapak dan mengajak makan malam di luar, tapi tadi saya tidak sengaja mendengar kegaduhan dan langsung masuk saja. saya minta maaf kalau sudah berlaku tidak sopan.." lanjut Arhan

"tidak apa apa nak Arhan, kami yang minta maaf karna secara tidak sengaja telah menyuguhkan tontonan yang tidak pantas pada nak Arhan.."

Arhan mengangguk kecil, kemudian melirik Revi yang ada diseberang nya dan kembali menatap ayah revi dengan tatapan penuh tekad

"pak, buk mengenai ucapan saya tadi tolong dipikirkan lagi.."

dada Revi langsung bergemuruh tidak karuan mendengar ucapan Arhan yang tidak pernah Revi bayangkan sama sekali kalau kata kata itu akan bisa keluar dari mulut mantan bosnya itu. membayangkan sosok Arhan datang kerumahnya pun Revi tidak pernah apalagi mendengar yang tidak tidak

"pak Arhan, saya berterima kasih karna tadi bapak sudah membantu saya dan mengenai apapun yang bapak ucapkan pada mantan saya, saya tahu itu tidak serius dan hanya untuk sekedar pembelaan..."

Revi harus mempertegas keadaannya, ia tidak mau ada salah paham disini

"tapi saya serius.." Arhan menatap Revi yang langsung terpaku

"secara tidak langsung saya tahu duduk permasalahannya, dan saya siap menggantikan posisi itu.." ucap Arhan mantap

"tapi maaf nak Arhan ini bukan lagi masalah siapa yang mengganti posisinya tapi ini  lebih ke pilihan Revina, saya sebagai orang tua tidak mau lagi kecolongan.." ujar ayah revi

"saya amat serius soal itu pak, saya dan Revina sudah saling mengenal cukup lama dan saya pikir itu bukan masalah lagi karna saya tahu Revina adalah gadis baik baik dan kalau bapak dan ibu ingin mengetahui seluk beluk keluarga saya pun silahkan karna saya bisa menjamin keluarga saya juga orang baik baik..."

Pasutri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang