Revi masuk kedalam kafe Natasya, ia buru buru keruangan adik iparnya itu dengan langkah tergesa
ceklek !
"waalaikumsalam.." celetuk natasya
Revi menyengir kaku kemudian mengucapkan salam, ia mendekat dan hendak duduk tapi matanya jatuh kearah buket bunga mawar di meja kerja Natasya
"hei kok ngelamun ? kenapa, duduklah.." ujar Natasya membuat Revi sadar kemudian duduk tapi matanya masih memandang buket bunga tersebut
"si risky dapet sif malam, dia ada kuliah pagi katanya.." ujar Natasya sekedar memberi informasi saja
"iya, aku tadi udah chatan sama dia sebelum kesini. umm... btw bunganya cantik..."
Revi harus tahu sesuatu mengenai bunga yang rangkaiannya begitu mirip dengan punya miliknya yang sudah ia buang itu.
"hahaha, itu dikasih sama si Alvian.."
deg ! Revi terdiam, ia berusaha mencerna apa yang ia dengar perlahan
"diakan buka toko bunga, emang kamu gak dikirimin ?"
hah ? hati Revi mencelos bertanya tanya apa bunga tersebut dari Alvian ? tapi bisa saja kan, mengingat Natasya pun mendapatkannya jadi bisa jadi ia juga dapat kiriman yang sama
"enggak ? waah parah sih, padahal dia bilang masih suka sama kamu tapi kok gak kirim bunganya. umm... apa dia segan ? masa sih, orang kaya Alvian punya malu ?"
benar, bisa aja itu dari Alvian kan ?
Revi bernafas lega, ia tidak perlu lagi merasa cemas dan takut kalau itu dari Alvian. bukan berarti ia tidak waspada hanya saja Alvian memang kadang suka seperti itu, caranya mengungkapkan perasaanya terkadang di luar nalar mungkin dengan mengirimi bunga yang banyak dengan sepenggal puisi ia merasa lega.
prilakunya yang sengaja mengirim tanpa memberi nama seolah ia sengaja bahwa itu akan menjadi kejutan saat nanti ia bertemu, kenapa Revi tidak berfikir jauh seperti itu kala ia sudah berfikir negatif atau yang tidak tidak selama ini
mas Arhan benar, aku gak harus mikir kejauhan...
merasa sudah lebih baik, Revi memutuskan akan pulang saja ia sudah tidak terlalu cemas tapi sebelum pulang ia berniat mampir ke minimarket untuk membeli beberapa camilan.
dengan menenteng keranjang berwarna biru Revi menyusui deretan rak makanan ringan dengan langkah pelan. 1 per satu makanan yang menggoda lidahnya ia ambil dan masukan kedalam ranjang.
saat akan mengulurkan tangannya kembali untuk mengambil susu kotak Revi terdiam sejenak, ia langsung menoleh saat merasa sejak tadi diperhatikan oleh seseorang.
tidak ada siapapun yang memperhatikannya, memang ada beberapa pengunjung tapi mereka semua nampak sibuk berbelanja tidak 1 pun yang nampak mencurigakan.
perasaan ku aja kali ya...
Revi menggigit bibirnya tipis, kemudian berjalan kembali masih menyusuri rak rak manakan ringan dengan keranjang ditangannya sampai perasaan tidak enak kembali menyelimutinya. perasaan dimana hatinya terasa cemas dan juga seolah diawasi oleh seseorang dari kejauhan
kembali berbalik, Revi tidak mendapati siapapun, bahkan di dalam barisannya hanya ada dirinya. merasa penasaran Revi berjalan cepat berganti barisan rak lain untuk mengecek apakah ada orang mencurigakan.
gak ada... batin Revi, tidak satupun disana nampak mencurigakan. ada seorang pengunjung sendirian tapi dia seorang wanita dan tengah bertelefonan kemudian ada sepasang perempuan dan laki laki yang nampak asik dengan dunianya sendiri kemudian ada ibu ibu dengan anak nya yang tengah memilih susu dan semua yang dilihat Revi sangatlah normal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri
Algemene fictiepokoknya cerita vsoo jangan lupa follow, vote dan tinggalin komentar ya