10. rumah baru

343 65 6
                                    

momen pernikahan Revi dan Arhan membawa cerita tersendiri untuk sebagian orang.

ada luka untuk sosok Aslan yang patah hati, ada keterkejutan untuk Natasya yang baru tahu kalau Revi adalah istri kakaknya alias Arhan dan juga perasaan syok sebagian orang yang tahunya Revi menikah dengan Akbar tapi kini malah bersanding dengan orang lain.

seharian menanggapi berbagai macam rasa penasaran orang dengan senyum yang mengembang membuat wajah Revi dan arhan terasa kaku, apalagi mereka harus mengulang gerakan  duduk dan berdiri yang membuat kaki mereka terasa pegal.

"seger banget abis mandi..." kini Revi bisa tersenyum lega, hari sudah malam dan ia memilih masuk kamar untuk membersihkan diri. biarlah ia pergi meninggalkan segelintir tamu yang masih berdatangan untuk sekedar beristirahat sebentar

ceklek ! pintu kamar Revi terbuka membuat Revi terkejut karna ia tengah mengurai rambut panjangnya yang basah

"astaghfirullah..." Revi buru buru mencari handuk yang tadi sempat ia sampirkan disandaran kursi

"kenapa ?" Arhan bergegas mendekat

"bapak ngagetin saya.." keluh Revi

"Revina...." tegur Arhan  membuat sang empu clingusan dan tersadar

"maksudnya... mas... Arhan.. ngagetin aku.." Revi malu, tapi ia tengah mengusahakan agar semua segera terbiasa agar tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka

"ngagetin kenapa ? tadi aku sempet ketok pintu kok.."

"kok aku gak denger ?"

"mungkin kamu bising karna nyalain hair dryer.." Arhan mengambil benda yang menyala diatas meja kemudian mematikannya

"gak usah malu, cepet atau lambat aku juga bakalan liat kok.." susah payah Revi menelan Saliva sendiri mendengar kalimat yang menggelitik itu

apasih Revi... tolong kondisikan pikiran mu ! mas Arhan gak lagi ngerayu tapi kamu malah kesipu gini astaga...

rutuk Revi dalam hatinya yang tidak bisa menyembunyikan rona wajahnya yang memerah

"hari ini istirahat aja, tidur duluan gak apa apa. aku gak bisa nemenin karna diluar masih banyak tamu..." Arhan dengan lembut menyelipkan beberapa helai anak rambut yang mengenai wajah Revi

"serius ?" tanya Revi

berarti gak gituan dong ? astaga--- Revi, ayolah, kamu kan capek mas Arhan juga pasti capek. ngarepin apa sih ?!! ampun dah pikiran ku...

"serius, tapi besok malam gak boleh ditunda ya.."

cup ! Arhan mengecup kening Revi sebelum kembali keluar kamar.

"ya ampun.. suami ku gak cuma ganteng, tapi pengertian..." Revi bergumam mengucapkan rasa syukurnya bisa menikah dengan sosok Arhan, meski belum mengenal lama secara pribadi tapi sejauh ini Arhan begitu baik dan tulus pada Revi












"kalian gak harus buru buru pindah, rumah ini juga kan sama saja rumah kalian.." ayah Revi memang sudah ikhlas anaknya menikah, tapi untuk langsung keluar dari rumah yang sudah membesarkannya ia masih merasa berat

"benar, tinggallah lebih lama..." sambung sang istri

"saya sangat senang pak bisa tinggal disini, tapi jujur saya juga tidak sabar untuk memberikan kado istimewa dari saya untuk Revi. saya berjanji akan sering membawa putri bapak dan  ibu untuk berkunjung kemari..." sahut Arhan

"beneran loh kak, kalau sampek kak Arhan gak mau nganterin kak Revi ke sini aku yang bakalan jemput.." ujar risky

"kakak bakalan sering main kok ky tenang aja, kakak juga harap kamu sama ayah dan ibu juga bisa main ke rumah baru kami. pasti bakalan seru kalau kita kumpul disana sama sama.." jawab Revi

Pasutri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang