revi tersenyum sendiri membaca pesan dari Sifa dan Dona, kedua temannya itu masih tidak menyangka kalau sekarang Revi sudah menjadi istri bosnya.
"kenapa senyum senyum sendiri sih ?" Revi menoleh, tersenyum hangat dan memeluk lengan Arhan
"liat deh mas, kelakuan Dona sama Sifa.." Arhan menerima handphone revi dan membaca sekilas chat berisi celotehan perempuan perempuan yang bergabung dalam 1 grub chat
"aku lebih suka ide Sifa sih dari pada Dona.." ujar Arhan memberikan hp revi kembali, wajah Revi bersemu merah ia masih ingat jelas pesan Sifa yang meminta oleh oleh berupa 2 garis merah pertanda kalau dirinya akan segera mendapatkan ponakan lucu dari Revi
"aamiin..." Revi menunduk malu, membuat Arhan gemas dan mencium pipi istrinya
"tapi tetep beli oleh oleh ya buat mereka sama keluarga.."
"iya sayang..."
Arhan dan Revi kini tengah berada di Bali, mereka memutuskan untuk melakukan liburan dan honeymoon di dalam negri saja. itu semua permintaan Revi sendiri karna dirinya mengaku belum pernah ke Bali dan ingin pergi kesana
suasana hening diruangan bercat putih dengan aroma obat-obatan memenuhi ruangan dimana sanita di rawat, tidak ada suara apapun disana terkecuali dentingan jarum jam yang terus berputar.
lusuh dan terlihat begitu kelelahan wajah Akbar nampak kurang tidur beberapa hari ini. ia terpaksa harus menjaga sanita yang belum sadarkan diri karna berusaha untuk bunuh diri kala percekcokan mereka kemarin.
kreet ! pintu ruangan terbuka dan menyadarkan lamunan Akbar, ia menoleh dan segera berdiri mendapati orang tuanya datang berkunjung setelah mendapat kabar darinya
Plak !! belum juga Akbar bersuara menyapa orang tuanya bahkan tangannya yang terulur akan menyalami diabaikan menggantung di udara berbalas tamparan keras dari ayahnya yang seketika membuat tubuh Akbar menjadi tegang
tangannya perlahan luruh turun, mengepal kuat menahan amarah yang tidak bisa ia salurkan detik itu juga
"belum puas kamu buat nama baik keluarga kita hancur ?!" Akbar tidak bisa bersuara, suaranya tercekat tidak mau keluar bahkan ia hanya pasrah dan diam mengikuti bak anjing yang diseret oleh majikannya saat kerah bajunya ditarik kasar oleh sang ayah yang membawanya keluar ruangan
"bajingan tidak tahu diri, memang siapa yang mengajari mu untuk berbuat semaunya ?!"
Akbar di dorong kasar hingga terjatuh dikerasanya lantai rumah sakit
"apa kamu masih seorang pria ? jika iya maka tanggung jawablah jika memang bersalah, bukan melarikan diri dan hampir membuat nyawa seseorang melayang. aku tidak peduli pada mu jika kau tidak membawa nama keluarga di belakang nama mu itu, aku sudah muak pada mu dan yang sekarang bisa aku lakukan sebagai orang tua adalah menjaga nama besar keluarga ku !"
Akbar terdiam, ia tidak berani membantah ayahnya
sialan ! batin Akbar
"sekarang kamu bisu ? aku tidak membesarkan anak cacat ! pergi datangi orang tuanya dan mintalah dengan baik baik !"
hatinya mulai tersulut, Akbar bangkit dan menggeram marah
"aku gak cinta dia pa, jadi aku gak bakalan nikahi dia.." cicit akbar
"cinta ? lalu bagaimana kamu bisa menghamili perempuan itu ? apa kamu penjahat, bajingan, seorang laki laki bangsat tidak berakhlak ?!" mata yang melotot lebar itu terlihat menakutkan tapi Akbar tetap kekeh dengan pendiriannya
"hatiku hanya milik Revina.." desis Akbar
hanya revina... aku kenal dia, dia perempuan baik dan penyabar aku tahu cintanya begitu dalam dan tulus padaku. masalah kecil seperti ini pasti akan di maafkanya..

KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri
Ficción Generalpokoknya cerita vsoo jangan lupa follow, vote dan tinggalin komentar ya