6. CLYBU|| Penawaran [M]

5.9K 213 8
                                    

🔞⚠️

Kasurnya terlalu sempit untuk ditempati berdua. Jadi Serena memilih tidur di lantai beralaskan karpet dan membungkus dirinya dengan selimut tebal.

Sebastian sudah terlalu pulas setelah beberapa kali meracau, "jangan pergi, Ser. Jangan tinggalin aku." Serena tidak ingin terlalu percaya diri dengan menganggap racauan yang laki-laki itu ungkapkan dalam kondisi tidak sadar adalah sebuah kebenaran.

Esoknya Serena bangun pagi-pagi sekali. Membuatkan sup untuk pereda pengar laki-laki itu. Setelahnya Serena bersiap-siap dengan cepat, berharap Sebastian tidak bangun sebelum dia berangkat kerja.

Serena menyimpan note di atas nakas samping tempat tidur-tempat yang sekiranya bisa langsung Sebastian temukan dan membaca catatannya yang berisi;

Ada sup di atas kompor. Panasin aja lagi kalau udah dingin. Ini kunci cadangan kamar kosan aku. Jangan lupa kunci kamarnya pas nanti kamu pulang.

Serena belum berani menghadapi Sebastian jadi dia sengaja berangkat pagi-pagi sekali.

Setelah jam kerjanya selesai, Serena tidak langsung pulang. Dia mampir terlebih dahulu ke pusat perbelanjaan mencari kado untuk Farel yang besok berulang tahun.

Setiap tahunnya Serena selalu bingung kado apa yang harus dia berikan kepada laki-laki itu. Tahun pertama dia memberikan jam. Tahun kedua Farel menginginkan sepatu dan Serena belikan meskipun harus merogoh uang yang cukup besar-baginya. Tahun ketiga dompet. Dan sekarang adalah tahun keempat... kira-kira kado apa yang harus dia berikan?

Sekelebat ingatan mendadak melintas dalam kepalanya. Dia pernah mendengar hubungan akan retak jika dia memberikan parfum kepada pasangan. Jadi pilihan Serena jatuh pada itu. Parfum. Mungkin itu memang hanya mitos belaka. Tapi tidak ada salahnya, kan mencoba?

Setelah membeli kado, Serena mendadak ragu untuk pulang. Khawatir Sebastian masih ada di tempatnya atau kembali setelah kerja mengingat sekarang laki-laki itu mempunyai kunci cadangan kosannya.

Serena memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak di pusat perbelanjaan ini. Hanya sekedar melihat-lihat. Baginya mall-mall seperti ini terasa begitu mewah. Dia jarang ke mall jika bukan karena diajak teman atau memang ada sesuatu yang harus dia beli yang sifatnya begitu penting seperti sekarang.

Diajak teman pun sebenarnya dia lebih sering menolak jika bisa. Kecuali jika temannya memaksa dan meminta ditemani maka Serena terpaksa bersedia. Dia adalah tipe orang yang tidak enakan. Termasuk people pleaser juga sejujurnya.

Serena menunduk, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sepertinya dia harus pulang sekarang. Tidak mungkin juga selamanya dia menghindari Sebastian. Cepat atau lambat laki-laki itu pasti akan memanggilnya. Meminta dilayani.

Ketika kembali mengangkat kepala, langkah Serena spontan berhenti. Melihat laki-laki yang ingin dia hindari baru saja keluar dari toko tas salah satu brand ternama.

Tidak sendiri. Ada seorang perempuan yang menggandeng mesra lengan Sebastian.

Mungkin merasa diperhatikan kepala Sebastian tiba-tiba menoleh, menangkap kehadiran Serena yang spontan menegang kaku sebelum kemudian berbalik cepat pergi berharap Sebastian tidak benar-benar melihatnya.

***

Tanpa sadar selama menunggu angkutan umum Serena jadi memikirkan perempuan yang tadi bersama Sebastian. Serena tidak bisa mengenali wajahnya dengan jelas karena perempuan itu terhalangi oleh setengah tubuh Sebastian.

Pasti bukan saudaranya kan? Tidak mungkin bergandengan semesra itu jika perempuan itu adalah saudaranya.

Mungkin pacar? Ya, wajar saja. Memang mustahil Sebastian tidak mempunyai pacar.

Cinta Lama yang Belum UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang