Bab 45

2K 110 31
                                    

Alowww
Masih ada yang baca ga ni??
Coba komen, hai dong!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari demi hari, semuanya telah mereka lalui berdua. Kini Azizah sudah mencapai titik nya. Hari kelulusan yang selama ini ditunggu sudah ada di depan mata.

Arhan mendampingi sang istri. Dengan kemeja batik miliknya yang senada dengan warna kebaya milik Azizah. Ia menatap bangga pada wanita yang berdiri di depan podium menerima mendali dan juga piala atas prestasinya. Orang tua arhan dan juga Azizah turut hadir di sana.

"Congrats sayang" ujar Ratna sembari memeluk tubuh gadis itu. "Makasih mamah" jawabnya sembari tersenyum.

Azizah benar - benar di kelilingi oleh orang yang sayang dengannya. Arhan mengulurkan sebuket bunga berukuran sedang untuk gadis itu.

"Thanks.." Azizah menatap letak mata indah arhan, ia mendekat ke arah telinga pria itu. "Mas cuamii" lanjutnya.

Keempat sahabatnya datang menghampiri Azizah. Mereka saling berpelukan karena, ini adalah akhir perjalan mereka. Selanjutnya mereka akan berpisah demi memperjuangkan masa depannya.

Gadis itu mengabadikan momennya bersama para sahabat. Arhan memperhatikannya dari kejauhan. Ia tidak mau mengganggu waktu untuk Azizah bersama sahabatnya.

"Jangan sampe los contact ya" ujar azizah. Semuanya tersenyum, persahabatan mereka memang sangat erat. Azizah sudah menganggap sahabtnya adalah saudara.

Selesai dengan acara kelulusan, arhan langsung membawa azizah pulang ke rumah. Azizah menyimpan semua bingkisan dan kado yang di berikan oleh sahabat nya. Setibanya di rumah gadis itu langsung membersihkan tubuhnya.

Arhan menyandarkan punggungnya pada sofa. Tangannya meraih remot yang tergeletak di sampingnya. Tak lama Azizah datang dengan pakaian kaos simplenya. Ia membawakan camilan untuk sang suami.

"Cie udah lulus" ujarnya. Azizah menatap sinis ke arah arhan. "Berarti bukan bocil lagi dong" timpal gadis itu.

Dering ponsel mulai terdengar dari saku celana arhan. Ia mengeluarkan ya dan menekan tombol hijau.

"Siapa?"

"Mamah"

"Loud speaker"

Arhan mengikuti perintah gadis itu. "Han kamu dimana?" Tanyanya di sebrang sana.

"Di rumah mah, kenapa?"

"Mamah sama bunda Luna udah beliin kalian tiket ke Bali, itung - itung refreshing buat kalian kan belum sepet bulan madu" ujar Ratna di sebarang sana. Azizah langsung menatap wajah arhan, ia merasa terkejut.

"O-oh iya mah makasih tau aja deh anaknya pengen bulan madu" ujarnya. "Yasudah besok kalian berangkat ya"

"Siap komandan"

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang