Bab 5

1.6K 55 14
                                    

Happy reading

Bacanya sambil dengerin
Lagunya ziva yaaa.

🎶🎶

Peri cintaku - Ziva magnolya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu berputar begitu cepat, begitu yang arhan rasakan. Hari ini adalah hari sial bagi arhan.

Feeling-nya memang kuat, gara gara motor nya mogok dan arhan bergadang nonton bola sampai larut malam. Membuat arhan datang terlambat ke sekolah, pagar besi sudah di kunci rapat itu tandanya hukuman besar menanti.

"Han arhan... Ga bosen di hukum terus?" Tanya pak sujono sembari membuka kunci pagar sekolah.

"Nih motor pake acara ngadat pak jadinya saya kesiangan!!" Timpal arhan.

Baru saja tiba di parkiran arhan sudah di hadang Bu beti selaku guru BK di sekolahnya. Guru yang terkenal sangat killer dan termasuk musuh bebuyutan arhan.

"Kamu lagi kamu lagi" Bu beti menggelengkan kepalanya, bingung mengahadapi tingkah laku remaja di hadapannya itu.

Arhan tersenyum "eh ibu, makin cantik aja nih" godanya.

"Maaf gombalan kamu tidak berguna untuk saya. Sana bersihkan ruang perpustakaan sampai kinclong ga boleh ada debu sedikit pun!!" Titahnya.

Arhan menghela nafas panjang lalu berlenggang pergi meninggalkan parkiran. Baru saja tiba ia harus membersihkan ruang perpustakaan yang tiada ujungnya itu.

Tiba di ruangan arhan langsung menyimpan tas nya di meja. Bukannya bergegas melakukan tugasnya, ia malah bersantai duduk di kursi.

"Ekhemm.." mendengar suara itu arhan langsung terperanjat kaget, dengan reflek ia langsung mengambil sapu di samping.

Arhan mulai menyapu ruangan yang besarnya tida tara. Jika ada pilihan lain, arhan mungkin akan memilih lari keliling lapang upacara daripada harus membersihkan ruangan perpustakaan.

"Ti ini nyimpen dimana ya?" Tanya zizah yang bingung karena rak bukunya sangat banyak sekali.

"Alah simpen di aja, gua tunggu disini ya males buka sepatu" ujarnya.

Azizah mulai melangkahkan kakinya menyusuri beberapa rak yang menjulang tinggi itu. Saking fokusnya membaca tulisan di rak buku, azizah tidak menyadari keberadaan seseorang disana.

'BRAK!!"

"Aduh anjir, sakit woi" teriak arhan ketika merasakan benturan keras di kepalanya.

Azizah yang tidak fokus dengan jalan tidak sengaja menabrak tubuh arhan yang tengah jongkok membereskan buku di rak paling bawah.

"S-sory kak"

"Jalan tuh liat liat jangan asal nyelonong aja. Gunanya mata lu apa? Orang segede gaban kaya gini ga keliatan?" Sewot arhan sembari menahan rasa sakit di bagian pinggang dan kepalanya yang tertumpuk buku.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang