Bab 21

1.8K 79 48
                                    

Annyeonggg
Aku kembaliiiii
Kangen ga nih, coba komen

Langsung aja yuksss
Ke cerita selanjutnyaaa..

Happy reading
Mantemannn..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

           Entah hari keberapa yang sudah azizah lewati tanpa kehadiran arhan. "Ini hari ke 3 tanpa arhan.. berasa setaun anjir" gumamnya sembari menyisir rambutnya dengan rapih.

          Setelah selesai dengan seragam dan tas ranselnya, gadis itu berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan. Nasi goreng seafood kesukaannya sudah bertengger di meja makan, tampilannya yang menggugah selera membuat azizah tidak sabar untuk menyantapnya.

         "Ze, nanti bunda titip ini buat arhan ya" ujar Luna sembari memberikan box berwarna abu - abu. "Males ah Bun, arhannya juga ga inget sama zize. Dia ingetnya sama mantannya" timpal zize dengan ekspresi wajah kesal.

          "Dicoba dulu, kamu tuh jangan jauhin arhan ze. Kamu harusnya deketin terus arhan, bantu dia buat inget lagi sama kamu.." ujar Luna sembari duduk di kursi samping Azizah. "Zize males bun" timpalnya.

         Azizah langsung melanjutkan sarapannya. Karena itu adalah makanan favoritnya, maka gadis itu tidak membiarkan satu butir nasi yang tertinggal di piring. Luna menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak gadis nya. Entah kenapa Azizah adalah tipe anak perempuan yang makannya sedikit tapi, kalau makanannya nasi goreng seafood piringnya bisa bersih mengkilat.

          "Bun ze berangkat ya" pamitnya sembari menyelami punggung tangan Luna. "Yaudah hati - hati, nih bawa jangan lupa kasih ke arhan ajak ngomong ya.." titahnya. Azizah mengangguk tanda paham.

          Karena, Luna tidak ada jadwal ke sekolah dan tidak ada aktifitas di luar. Jadi ia membiarkan supir pribadinya mengantar azizah ke sekolah. Di tengah perjalanan ia tidak sengaja berpapasan dengan arhan. Namun, satu hal yang membuat dirinya kesal. Pria itu berangkat sekolah tidak sendirian melainkan berdua dengan sang mantan.

         "Lah non, itu kan den arhan?" Ujar sang sopir yang menyadari keberadaan pria tersebut. Saat hendak menyapa pria itu, Azizah melarangnya. "Jangan di panggil pak, biarin aja" ujarnya.

          Setalah lampu merah berganti menjadi hijau, sopir pribadi Azizah langsung melajukan mobilnya kembali. Setelah beberapa lama akhirnya Azizah tiba di sekolahnya. Sebelum memasuki gerbang seperti biasa Azizah yang selalu di ajarkan sopan santun dan tidak membedakan profesi siapapun. Ia berpamitan pada Aryo sopir pribadi sang bunda dan menyalami punggung tangannya juga.

            Semua pegawai di rumah azizah merasa kagum dengan cara atasannya mendidik anaknya dan juga memperlakukan pegawainya dengan baik.

           "Zizuyyy" teriak seseorang dari arah parkiran. Seorang gadis bertubuh mungil dengan poni dan rambut yang di kepang dua, berlari ke arahnya. "Ji tumben Dateng pagi" ujar Azizah.

         "Yoi dong, kali - kali" jawabnya. "Eh itu bekel apaan?" Lanjutnya.

           Azizah menatap kotak bekal di tangannya. "Ini titipan bunda buat arhan" ujar Azizah. Meskipun ia bingung bagaimana cara memberikan kepada pria itu.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang