Bab 57

1.6K 100 14
                                    

Akuuu datang
Xixixixixxi

Happy reading
Mantemannnn
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

            "Aw perut gua ko sakit ya" keluhnya. Azizah menyimpan ember yang ada di tangannya. Niat awal ingin menjemur pakaian ia urungkan. Rasa nyeri pada perutnya membuat Azizah meringis kesakitan.

           "Han.."

           "Awsshhh... Hannn..."

           "Arahannn!!" Teriaknya berkali - kali. Tak lama pria itu datang dengan keadaan masih setengah sadar. Ia melihat sang istri tengah terduduk di lantai sendirian.

          "Zah" dengan panik pria itu berlari ke arah sang istri. "Kamu jatoh?" Tanyanya. Azizah menggeleng ia memberikan kode bahwa perutnya sangat sakit.

          "Kita ke dokter sekarang ya" ajak arhan. Azizah mengangguk, ia masih setia memegangi kandungannya. Perutnya sangat merasa sakit sekali. Arhan dengan berusaha menenangkan dirinya agar azizah tidak panik.

          Arhan langsung memboyong Azizah ke sebuah rumah sakit terdekat. Tidak lupa memberikan kabar kepada kedua orang tuanya. Tiba di rumah sakit arhan langsung memanggil dokter. Dan azizah langsung ditangani oleh dokter.

         "Zize lahiran Han?" Tanya Rama.

         "Belum tau, tadi zize bilang sakit banget perutnya terus arhan bawa kesini langsung" jawabnya dengan wajah yang panik menunggu dokter yang sedang memeriksa azizah.

           Dokter yang memeriksa azizah sudah mulai keluar. "Ibu azizah sudah memasuki pembukaan 4, kami tidak menganjurkan ibu untuk dibawa pulang. Karena kemungkinan sebentar lagi akan melahirkan. Jika ada barang keperluan yang belum dibawa silahkan bawa dari sekarang" ujar sang dokter.

           "Tapi, zize gapapa kan dok? Katanya tadi sakit banget perutnya sampe keluar cairan" tanya arhan.

            "Tenang pak, istri bapak baik - baik saja itu normal" jawabnya dengan santai.

            Setelah mendapat penjelasan, arhan langsung pamit untuk pulang sebentar membawa peralatan bayi yang sudah azizah sediakan sejak jauh hari. Betapa bahagianya arhan selama perjalanan menuju rumah untuk membawa pakaian sang buah hati. Sebentar lagi rumahnya akan terdengar suara tangisan bayi. Tidak sesepi biasanya lagi.

            Tiba di rumah arhan bergegas mencari bag besar berwarna coklat yang sudah Azizah siapkan. Ia mengecek isi kantong tersebut dan meyakinkan bahwa semua sudah masuk ke dalam.

            "Emmm.. wangi bayi" ujar arhan saat dirinya mencium pakaian dari dalam tas tersebut. Ia tersenyum sumringah, jantungnya terus berdebar. Sisa waktu beberapa jam lagi ia akan bertemu dengan sang buah hati.

            Tidak ingin berlama - lama di rumah. Arhan langsung melajukan mobilnya kembali ke rumah sakit. Ia ingin segera menemani sang istri yang tengah bertaruh nyawa demi memberikan gelar seorang ayah untuknya. Arhan juga membawa beberapa pakaian untuk dirinya dan juga Azizah.

          "Gaada yang ketinggalan Han?" Tanya Luna. Arhan menggeleng ia menyimpan tas itu di samping nakas ranjang azizah. Ia langsung mendekati sang istri yang sudah penuh dengan keringat karena, menahan rasa sakit di perutnya.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang