Bab 8

1.5K 62 13
                                    

Uwowwww
Malem minggu nich🤭
Malem minggunya pada kemana nih? Diem di rumah sambil baca wattpad apa main sama pacarnya nih??🤭😂

Btw, buat kalian
Yang udah stay baca wattpad aku makasih banyak ya. But yang sering komen juga makasih banget tanpa kalian aku ga bisa nulis cerita ini wkwk soalnya kebiasaan aku sering bikin cerita tapi ga sampe tamat karena gaada komen jadinya down.

Tapi semenjak bikin cerita ini, dan kalian semua super aktif di komentar aku bisa semangat lagi buat nulis. Sarangheooo yang masih stayy💗

Happy reading yaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mobil terhenti di sebuah rumah dengan desain modern dengan pagar yang menjulang tinggi.

"Thanks put, sorry gua ngerepotin lu" ujar arhan sebelum membuka pintu mobil.

"Santai aja" jawab putri dengan tulus, sebelum arhan turun wanita itu menarik pergelangan arhan. "Han, kita masih bisa berteman kan?" Lanjutnya.

Arhan mencerna kalimat pertanyaan yang putri lontarkan. Bibirnya seperti kaku seketika, bingung harus menjawab apa.

"Bisa kan han?" Tanya sekali lagi. "Iya put bisa" jawab arhan.

Setelah menjawab, putri dengan reflek memeluk tubuh kekar arhan. Si empunya tubuh hanya terdiam mematung dengan perlakuan wanita di hadapannya itu. Pelukan hangat yang dua tahun ini menemani arhan kini berubah menjadi awkward.

"Sorry put, gua pamit pulang duluan" ujar arhan sembari melepas pelukan putri. "Eumm okey, get well soon yap"

Arhan mengangguk dan pergi keluar meninggalkan mobil putri. Pria itu berjalan dengan keadaan kaki masih pincang.

"Aduhh, bujang mamah udah pulang. Tadi kayanya kamu naik mobil putri ya? Sekarang putrinya kemana? Udah lama ga mampir, kalian berantem?" Cerocos Ratna.

Arhan menatap wajah sang mamah, sangat terlihat sekali dari pertanyaan nya bawah Ratna memang sudah menganggap putri sebagai anak kandungnya. "Engga" jawab arhan.

"Terus kenapa? Mamah kangen masak bareng sama putri. Ayolah ajak putri kesini.."pinta Ratna, ia tidak tahu sama sekali jika hubungan arhan dan putri sudah selesai.

"Kita udah putus mah" tampak wajah Ratna berganti menjadi terkejut, agaknya dirinya sudah salah memberi pertanyaan tersebut.

"Ouhh, sorry mamah ga tau. Yaudah deh sana mandi biar seger, nanti mamah siapin oseng kangkung sama sambel tempe buat kamu"

Arhan langsung excited mendengar kata oseng kangkung. Sedari kecil memang arhan sangat suka dengan menu masakan yang satu ini, bahkan sampai sekarang pun ia masih menjadi penggemar berat oseng kangkung.

Selesai membersihkan tubuhnya arhan langsung mendudukan dirinya di kasur kamar. Ia baru teringat kalau hari ini adalah malam Minggu. Pantas saja grup yang arahan buat di aplikasi WhatsApp sangat ramai sekali.

•••

Waktu berjalan begitu cepat, kini sudah tiba lagi di penghujung Minggu. Itu tandanya hari ini adalah hari bebas azizah.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang