Bab 22

1.5K 81 18
                                    

Hulaaaa
Maaf ya kemaren ga up, soalnya lagi banyak kerjaan..

Nih buat kalian yang udah nunggu kelanjutannya, langsung aja

Happy reading
Mantemannn
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lu ngapain disini?" Tanya asnawi dengan wajah kesalnya. "Ikut gabung aja" jawab putri tanpa rasa malu.

Seluruh pasang mata di buat gepeng - geleng dengan tingkah laku gadis satu ini. Fuji yang tidak begitu kenal dengan gadis itu tapi, ia tampak tidak menyukai putri.

"Han, tadi mau ngomong apa?" Tanya putri. "Kenapa telponnya di matiin?" Lanjutnya.

Asnawi langsung menyipitkan matanya, apa sebenarnya yang terjadi. "Telpon? Emmm.. gua lupa" jawab arhan.

"Kak kita pamit ya" ujar Fuji. "gua juga" timpal Aska.

"Gua juga deh, Gedeg gua sama cewek yang ga tau malu!" Sindir fajar dengan ekspresi wajah kesalnya.

Setelah satu - persatu sahabatnya pulang, kini hanya tersisa Asnawi, arhan dan putri. Namun, keberadaan Asnawi tidak di ketahui kedua remaja itu.

"Han, tau ga aku kemaren abis liat - liat ini. Lucu banget tau nih liat.." Ujarnya sembari menyodorkan ponsel yang menampilkan sebuah tas Sling bag impian putri.

Arhan menganggukan kepalanya. "Lucu kan" ujar putri. "Kamu mau?" Tanya arhan.

Putri yang merasa bahagia karena pria itu memahami kode yang di berikan darinya. "Ga udah deh nanti ngerepotin kamu Han" ujarnya.

"Gaa, pesen aja nanti aku bayar" titah arhan.

Seorang pria yang duduk tak jauh dari mulai merasa kesal. "matrenya ga abis - abis anj! Dasar lonte. Bisanya morotin doang!" Gerutunya.

Di lain tempa6seoensg gadis terbangun dari lelapnya tidur. Ia menatap sekeliling ruanga. "Arhan belum juga ngirim pesan ke gua?" Gumamnya.

" Jadi arhan beneran amnesia dong?!" Batinnya. Ia sangat menyayangi apa yang telah terjadi. Namun, mau bagaimana lagi semua sudah terjadi.

Ini adalah awal yang harus azizah kemas ulang, tanpa tokoh pelengkap. Seorang wanita paruh baya duduk di samping Azizah. "Kamu kenapa ngelamun ze?" Tanyanya.

Azizah menggelengkan kepalanya. "oh iya Oma denger kamu bentar lagi nikah ya? Mana calonnya Oma mau liat" lanjut wanita tersebut.

Lusi belum tau apa yang terjadi pada cucunya. Moment bahagianyang akan terjadi 3 Minggu lagi justru akan kandas begitu saja.

"Ada ko Oma nanti zize kenalin" jelasnya. "Kamu kenapa? Coba cerita ke Oma. Oma tau kamu lagi nyimpen kesedihan kan? Ayah sama bunda kamu sampe khawatir ze" ujar Lusi.

Lusi sebenarnya sudah tau apa masalah yang tengah di hadapi Azizah. Namun, ia ingin tahu dari gadis itu sendiri.

"Yaudah kalo ga mau cerita, gapapa" ujarnya. "sebenernya Oma udah tau ko kenapa kamu kaya gini" lanjutnya Lusi.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang