Bab 19

1.3K 71 11
                                    

Aloww sesuai janji aku
Jadiii, aku bakal up lagi nih

Jangan bosen bosen yaaaaa
Hehehehe

Happy reading
Mantemannn!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Azizah tidak menyadari dirinya terlelap tidur disamping tubuh arhan. Ia membuka matanya dan menatap sekitar. Pria itu masih terlelap tidur, gadis itu menatap nanar ke arah wajah arhan.

Tidak beberapa lama arhan juga ikut terbangun. Azizah tersenyum kepada arhan. "Ngapain disini?" Tanya arhan. Senyum nya sontak berubah menjadi luntur. Ia terkejut dengan perkataan dari arhan.

"Han.." ujarnya azizah sembari gemetar. "Apa? Siapa?" Seperti orang ling - lung arhan menatap wajah azizah.

"Han, lu serius ga inget gua Han?" Tanyanya, pria itu menggeleng dan mengangkat kedua bahunya. Azizah kembali menitikkan air matanya, apa yang ia takutkan ternyata terjadi. Kenapa semesta begitu mudah membuatnya patah hati.

Seketika dunianya runtuh, ia berharap ini semua hanya sebatas mimpi buruknya. Ia ingin kembali tersadar, ia ingin arhan yang dulu. Azizah berlari ke luar ruangan karena tak kuasa menahan kesedihannya.

"Sorry" gumamnya.

Azizah mendudukan dirinya di lorong rumah sakit. Ia memeluk kakinya sendiri, biasanya ketika ia sedang sedih arhan selalu ada di samping nya. Tapi, sekarang siapa yang akan dia harapkan lagi. Arhan saja sudah tidak ingat dirinya atau bahkan tidak akan mengingatnya lagi.

Luna terkejut melihat anak gadis nya duduk meringkuk di ujung lorong. Dengan rasa paniknya ia menghampiri anak gadisnya. "Ze kamu ngapain disini?" Tanyanya.

Azizah langsung mengangkat kepalanya, matanya sembab dengan hidung yang memerah. "Bunn.." ia langsung memeluk tubuh sang bunda.

"Jangan nangis ze, kamu harus kuat ya.. bunda yakin arhan bakal sembuh" ujarnya menguatkan. Azizah tetap menangis ia merasakan kesedihan yang amat sangat sakit baginya.

Kenapa harus sesingkat ini kebersamaan mereka, tiga Minggu lagi mereka akan menggelar pernikahan. Dan arhan malah hilang ingatan seperti ini, ia jadi bingung harus bagaimana. Ketika ia sudah bisa menerima kehadiran pria tersebut, seketika itu juga semesta memisahkan mereka.

"Kita masuk lagi ya" ajak Luna. Azizah menggeleng ia takut arhan menolak kedatangan dirinya. "gapapa ayo" azizah tetap teguh dengan pendiriannya. Ia ingin menenangkan dirinya sendiri.

"Yaudah bunda nengok arhan dulu ya ze, kalo ada apa - apa panggil bunda" ujar Luna.

Sepeninggal sang bunda, ia membuka ponselnya. Ia membuka kembali galeri ponselnya. Lagi - lagi foto arhan dan dirinya yang ia buka. Ia rindu dengan kebersamaan dirinya dengan arhan. Dulu ia memang tidak menginginkan kehadiran pria itu karena rasa traumanya tapi, sekarang ia sudah menerimanya.

 Dulu ia memang tidak menginginkan kehadiran pria itu karena rasa traumanya tapi, sekarang ia sudah menerimanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang