Bab 9

1.5K 61 19
                                    

Pagi guysss
Balik lagi di cerita akuuu

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bun ze berangkat" pamitnya sembari membawa sepatu sneaker miliknya. "Sarapan dulu, nanti kamu sakit"

Azizah menggeleng kemudian berpamitan kepada sang bunda. Kejadian semalam masih membuat Azizah tidak mood.

"Yah, kaya semalem ayah terlalu to the point sama zize deh. Kasian dia jadi merungut ga semangat gitu.." ujar Luna sembari menatap azizah yang berada di luar untuk mengenakan sepatu.

"Gapapa, daripada dia sakit di akhir lebih baik kita sadarkan sekarang. Ayah cuma takut dia buta karena cinta sampai meninggalkan tuhannya.." timpal Rama.

Setelah merasa rapih dengan pakaiannya, Azizah bergegas berangkat bersama supir pribadi sang bunda. Sepanjang perjalanan azizah terdiam menatap jalanan yang semakin padat dengan kendaraan.

Azizah bingung apakah perkataan sang ayah harus di beri tahu pada fhilip atau ia diam dan mengikuti alurnya. Jika harus jujur Azizah ingin tetap dengan fhilip. Entahlah otak kecilnya terlalu bising hanya karena sebuah hubungan. Seharusnya otaknya dipakai untuk fokus sekolah bukan memikirkan pasangan.

Tiba di sekolah, Azizah langsung berpamitan kepada pak Anto supirnya. Kakinya mulai melangkah melewati pagar yang menjulang tinggi itu. Tatapannya tertuju pada sepasang insan yang ada di depannya.

"Ayah tau ga ya kalau arhan itu udah punya cewek?" Gumamnya. Ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Gadis itu membuka aplikasi camera yang ada di ponsel untuk mengumpulkan barang bukti, agar sang ayah tidak jadi menjodohkan dirinya.

Karena jarak kelas aziah dan arhan berbeda, ia harus mengehentikan kegiatan paparazinya. Ia berharap sang ayah akan membatalkan rencananya yang di bahas malam tadi.

"Han!! Lu ko Deket lagi sama si putri sih? Ga paham gua sama otak lu" cerocos Asnawi saat arhan baru saja tiba di kelasnya.

"Gua ga sengaja ketemu! Gausah heboh deh, jalan berdua belum tentu ada rasa" jelas arhan.

"Woi woiii... Duduk dulu semuanya" teriak fajar yang baru saja datang ke kelas dengan selembar kertas di tangannya.

"Apaan sih?"

"Lu kenapa jamet kuproy?"

"Gini nih kalo lahirnya ga di adzanin, kek jalangkung"

Protes seluruh siswa di kelas yang terkejut dengan teriakan fajar, yang tiba tiba datang. "Gua mau nyampein kabar gembira"

"Apa? To the point bisa kan?!" Tanya arhan yang mulai greget dengan tingkah laku sahabatnya itu.

"Hari ini pak sumono ga masuk jadi ulangan matematika diundur jadi Minggu depan!!" Sorak Sorai dari seluruh siswa mulai terdengar setelah mendapat informasi tersebut.

CAPTAIN BUCIN [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang