¹¹. Keinginan Orang Tua

829 68 0
                                    

5 Bulan kemudian

Tidak ada perubahan pada diri Jisoo untuk mulai mencintai sosok Lee Seokmin walaupun hatinya terkadang mulai terbuai dengan sikap manis dari Seokmin, tetapi ia tetap enggan membuka hatinya untuk Seokmin. Apakah Seokmin sudah mengetahui bahwa Jisoo tidak mencintainya? Tentu saja tidak. Seokmin menganggap bahwa Jisoo mencintainya padahal sudah 5 bulan sejak mereka menikah masih saja tidak ada perubahan pada hati Jisoo, namun Seokmin sama sekali tidak menyadarinya. Dan soal menyentuh dan disentuh mereka berdua sama sekali belum melakukan hal tersebut yang sudah sewajarnya sebagai pasangan yang sudah menikah melakukan hubungan seksual. Seokmin sangat pengertian sekali, ia tidak pernah menyentuh Jisoo sejak awal pernikahan mereka.

"Bagaimana soal anak?"

Jisoo terkadang benci selalu itu yang dipertanyakan oleh orang tuanya. Mertuanya saja tidak memaksa, tetapi orang tuanya sendiri yang justru sibuk menanyakan tentang seorang anak.

"Aku belum ingin, eomma. Aku pikir menjadi seorang orang tua itu bukanlah hal yang mudah karena itu aku harus belajar lebih banyak lagi"

Lagi-lagi seperti biasa Jisoo berbohong. Jisoo sendiri toh yang tidak ingin dan jika dipikir-pikir jika tentang harus belajar lagi ia sudah memiliki waktu yang cukup lama dalam hal belajar mengurus seorang anak karena sejak dahulu ia sering mengurus anak-anak dari sepupunya tidak masuk akal sekali jika ia harus belajar lagi, bukan?

"Sampai kapan? Kau itu sudah berpengalaman, Jisoo apakah masih kurang kau belajar dari mengurus anak-anak para sepupu-sepupu mu itu, huh?"

"Jangan bilang kau juga sama sekali belum pernah disentuh oleh suamimu sekalipun"

Jisoo terkadang curiga. Apakah ibunya seorang cenayang?

"Ya, itu benar"

"Huh, mau sampai kapan? Eomma dan appa ingin menggendong seorang cucu darimu, Soo"

"Cucu eomma kan sudah banyak"

"Itu anak sepupu mu"

"Sama saja bukan?"

"Kau tidak akan mengerti, Soo. Sesayang-sayangnya orang tua kepada cucu orang lain ia akan lebih menyayangi cucu dari anaknya sendiri"

"Aku rasa itu sama saja"

"Kau ini selalu membantah. Kau tidak tahu saja bagaimana isi hati suamimu juga pasti ia ingin memiliki seorang anak"

"Jika ia menginginkannya pasti ia akan mengatakannya kepadaku, Eomma"

"Ada orang yang enggan mengatakan hal itu kepada pasangannya karena takut pasangannya memiliki beban pikiran. Kau harus memahami hal itu, Jisoo"

"Begini saja, intinya eomma memaksa diriku untuk cepat-cepat memiliki seorang anak, bukan?"

"Hong Jisoo, ini bukan paksaan! Umurmu sudah cukup dewasa untuk memiliki seorang anak dan sudah cukup lama pula kau mempertimbangkan hal ini. Eomma rasa itu semua sudah cukup. Kau tidak bisa kekanak-kanakan lagi karena eomma dan appa juga sudah tua kami ingin melihat cucu kami"

Jika sudah begini tandanya ibu Jisoo sedang tersulut emosi. Jarang sekali Jisoo dipanggil dengan nama lengkap.

"Bersabarlah, eomma. Memiliki seorang anak bukannya cepat lagi pula banyak toh di luar sana yang belum memiliki anak padahal usia pernikahan mereka sudah menginjak 5 tahun pernikahan ataupun bahkan ada yang sampai 10 tahun lebih. Tetapi keluarga mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dan alasannya ya karena memang belum siap. Apakah eomma berpikir waktu 5 bulan cukup lama untuk memiliki seorang anak? Jika eomma berpikiran seperti itu aku tidak. Tolong coba mengerti diriku, eomma semua yang dipaksakan tidaklah baik untuk kedepannya"

Can I marry you? | SeoksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang