¹. Meet him

1.1K 73 1
                                    

3 hari telah berlalu, Jisoo sudah menetapkan keputusannya sekarang. Dengan berat hati Jisoo pun mengungkapkan keputusannya kepada Jeonghan.

"Huh, baiklah aku menerima dare itu"

Ia takut jika ia tidak menerimanya bisa-bisa Jeonghan dan yang lainnya akan memberikannya dare yang lebih parah dari yang ini.

"Apa yang membuat mu menerimanya?" Tanya Jeonghan penasaran.

"Mau bagaimana lagi? Jika aku tidak menerimanya kau pasti akan memberikan dare yang lebih gila lagi kan?"

Jeonghan pun tertawa mendengar perkataan Jisoo.

"Tentu saja..."

"Itu terdengar seperti paksaan" Ucap Jisoo.

"Namanya juga dare"

Jisoo hanya mendengus dingin.

Karena takut Jisoo lebih lama menunggu Jeonghan pun langsung saja menyuruh Jisoo untuk mengirimkan data-data dirinya kepada Lee Seokmin.
.
.
.
Ribuan data-data masuk memenuhi kotak email Seokmin. Ia pun langsung mengecek itu.

"Kali ini pengiriman data dari siapa lagi?"

Seokmin pun mengecek satu persatu data-data yang masuk ke dalam email-nya dan tiba-tiba ia menemukan satu nama yang menarik di benaknya yang juga mengirimkan sebuah data kepadanya.

Nama pengirim itu Hong Jisoo. Dan nama itu sangat menarik di benak Seokmin.

"Hong Jisoo."

Ia pun tersenyum sumringah melihat email yang masuk dari nama Hong Jisoo.

Tidak menunggu lama, Seokmin langsung membuka email dari Hong Jisoo tersebut dan mengabaikan 89+ email lainnya dari orang-orang lain yang mengirim data-datanya kepada Seokmin.

Setelah selesai melihat data-data Jisoo ia pun tersenyum lagi dan langsung mengirim balasan ke email Jisoo.

Email

To: xxxxxxx@xxxxx.com

Data di terima. Besok temui aku di rumahku.

Tidak berselang waktu yang lama tiba-tiba Jisoo membalas pesan Seokmin.

Boleh kah aku membawa seorang teman untuk menemaniku bersama?

Iya.

Seokmin pun menutup email-nya dan tidak menggubris pesan-pesan yang masuk dari email lain.

"Aku menunggumu, Jisoo"

Padahal belum sehari tetapi Seokmin sudah memiliki ketertarikan dengan orang itu.
.
.
.
"Kau benar Hong Jisoo?"

Jisoo pun mengangguk.

Jisoo dan Jeonghan memang sudah sampai dari tadi di rumah Seokmin.

Seokmin pun tersenyum dan langsung mengulurkan tangannya kepada Jisoo. Jisoo pun membalas uluran tangan itu kemudian Seokmin pun mulai membuka suara.

"Baiklah, aku menerima mu sebagai calon istri ku"

Jisoo membelalakkan matanya. Ia terkejut kala Seokmin langsung saja menerimanya tanpa bertanya apapun kepadanya. Begitu pun respon Jeonghan terhadap Seokmin. Ia sangat terkejut melihatnya karena biasanya orang-orang harus menerima dan menjawab pertanyaan satu persatu dari Seokmin dulu terlebih dahulu baru ia bisa menentukan bahwa orang itu kriteria nya atau bukan dan juga bisa menentukan apakah Seokmin menerimanya atau tidak.

Can I marry you? | SeoksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang