Tangannya bergetar memegang testpack tersebut. Entah mengapa ia terkejut dengan hasilnya. Ia segera mengambil ponselnya dan menekan nomor sahabatnya itu, Yoon Jeonghan.
"J-jeonghan.."
"Ada apa?"
"A-aku..."
"Kau hamil?"
"I-iya... A-aku harus bagaimana?"
"Bukankah kau sudah berjanji kau tidak melakukan ini hanya karena keterpaksaan, kau juga mencintai Seokmin, bukan? Apakah semua ini hanya dusta belaka?"
"N-nanti saja c-ceritanya... Sekarang aku ingin ke rumah sakit sekarang juga. Temani aku, Han"
Terdengar suara helaan nafas dari Jeonghan.
"Hmm"
Telepon mereka dimatikan sepihak dan Jisoo langsung bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit sekarang juga untuk mengecek ulang apakah hasil testpack itu benar.
Sementara itu Seokmin yang berada di perusahaannya mendapatkan sinyal lokasi dari alat pelacak yang ia letakkan di dalam tas Jisoo yang sehari-hari Jisoo pakai. Oh, Seokmin tentunya tidak tinggal diam. Sinyal tersebut menunjukkan bahwa Jisoo menuju ke sebuah rumah sakit yang artinya ia harus mengikuti Jisoo. Bisa saja Jisoo hamil dan hendak menggugurkan anaknya, bukan? Seokmin tentu tidak ingin. Itu anaknya dan Jisoo tidak boleh berbuat seenaknya kepada anaknya.
"Kau ingin kemana?" Tanya Mingyu yang juga sedang berada di perusahaan Seokmin.
"Sinyalnya memberikan lokasi Jisoo yang menuju ke rumah sakit"
"Lalu? Kau ingin menguntitnya?"
"Ya, tentu saja. Siapa yang tahu jika semisalnya ia berniat menggugurkan anakku?"
"Kau saja belum tahu ia hamil atau bagaimana"
"Tetap saja aku harus siaga"
"Ya sudah, hati-hati"
Seokmin mengangguk.
"Tolong jaga perusahaanku sebentar. Aku akan kembali jika urusanku sudah selesai. Katakan kepada para staf bahwa aku tiba-tiba ada urusan penting mendadak"
"Siap, akan aku urus semuanya, kawan. Kau tidak perlu khawatir, kau bisa mempercayaiku."
"Terimakasih"
"Ya"
Seokmin langsung berlari keluar dari ruangannya dan pergi kearah parkiran mobilnya. Ia segera menghidupkan mobilnya dan menuju kearah rumah sakit yang Jisoo tuju.
.
.
.
"Nomor urut 56, Hong Jisoo. Permisi, panggilan untuk Hong Jisoo"Jisoo yang merasa terpanggil berdiri dari tempat duduknya dan meminta izin kepada Jeonghan untuk masuk.
"Aku masuk terlebih dahulu, ya?"
Jeonghan mengangguk.
Jisoo pun memasuki ruangan tersebut dan duduk didepan dokternya.
"Hong Jisoo, ya? Apa keluhanmu? Apakah kau ingin memeriksa apakah kau hamil?"
"Ya, aku tidak yakin dengan hasil testpack ini"
Jisoo mengeluarkan testpack nya dan menunjukkannya kepada dokter tersebut.
"Baiklah, akan aku periksa lagi. Silahkan berbaring disana" Ucap dokter tersebut sembari menunjuk kearah tempat tidur rumah sakit yang berada di belakangnya.
Jisoo mengangguk dan pergi untuk membaringkan tubuhnya disana.
Sang dokter menyiapkan sebuah gel dan menghidupkan monitornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I marry you? | Seoksoo
FanfictionSeorang laki-laki kaya bernama Lee Seokmin sedang mencari seorang gadis ataupun pria untuk ia nikahi, namun semua gadis-gadis dan pria-pria yang di kenalkan kepadanya selalu tidak cocok dengannya. Dan suatu ketika saat pria manis bernama Hong Jisoo...