Bab 7 : Wonbin Concert

647 51 20
                                    


Semenjak kejadian unik yang di alami sohee di rumah sakit, tampak nya hidup sohee jadi sedikit lebih ramai sekarang. Ramai dalam artian kerap di ganggu oleh makhluk tak kasat mata.

Jangan salah paham dulu, cerita ini bukan tentang horor yang mendebar-debarkan, tapi bagaimana random nya hidup sohee yang awalnya sangat damai seperti di persawahan. Menjadi complicated macam sinetron indosiar, yang membuat hati dan pikiran meradang menyaksikannya.

Cerita ini masih tetap sesuai pendiriannya kok, tidak seperti author yang tidak punya pendirian. Eh!?

Sebenarnya bersosialisasi dengan siapapun itu sah-sah saja. Tapi kalau dengan makhluk yang sudah tidak bernyawa, tentu dong prinsip pilih-pilih harus di junjung tinggi.

Awal-awal ketika sohee sering di sapa atau di ajak interaksi. Ia merinding sendiri. Bukannya rasis, tapi wajah mereka jelek sekali. Apalagi pas sohee lagi ngejokes mereka otomatis tertawa, dan itu malah mirip monster di game slendrina yang pernah ia mainkan di gadget nya anton.

Sohee jadi sering menangis sendiri, sesenggukan lah kayak lagi nonton drama sad ending. Padahal dia tuh sedang nangisin dirinya sendiri, karena kok temen hantu nya jadi makin banyak. Lama-lama parnoan dan stress lah si sohee.

Bahkan gejala stress anak itu hampir membuat penghuni satu rumah juga ikut kliyengan.

Apalagi sekarang, biasanya kalau tidur ya tinggal tidur aja si sohee. Tapi karena takut kaki nya di seret lah, pipi nya di tepuk-tepuk lah. Atau tiba-tiba badannya di peluk lah. Sohee ya tidak apa-apa sih kalau modelan manusia. Lah ini kalau nya yang gangguin modelan ghost, ya sohee cuman mampu jerit sekuat tenaga.

Apalagi sekarang tidur aja lampu harus seterang lampu jalan. Biar hantu nya sakit mata kalau ngedekat. Apalagi tidur aja sekarang harus ditemani. Atau nggak numpang di kamar kakak nya. Pokoknya sohee ingin hidup nya damai seperti dulu sebelum bertemu leo.

Tapi anehnya seunghan malah seneng sohee jadi penakut begini, soalnya dia kemana-mana ditempeli mulu. Kan seunghan happy jadi nya. Soalnya kan, sohee nih semenjak udah memasuki usia remaja, kalau di gemesin seunghan sering menghindar, atau nggak ngambek ngomong sama seunghan selama seharian.

Nah pas si sohee ketemu leo si keripik kentang itu, sekarang sohee secara sukarela peluk-peluk dia lah. Atau nggak minta di nyanyiin lagu juga sebelum tidur. Duh jadi makin gemes. Seunghan bersyukur banget. Makasih ya setan, kalian luar biasa!

" hiks, huhuhuhu, hiks huwaaaaa, hiks " sohee udah hampir nangis selama satu jam karena kata nya di ganggu para geng setan itu.

" kak han, kok pulang nya lama. Biasanya sore pulang nya. Kok jadi malam-malam sekarang baru sampai rumah. Sohee takut kak sendiri, hiks. Sohee dari tadi sembunyi di kamar kak seunghan. Soalnya di kamar sohee mereka gangguin banget! Tapi pas di kamar kak seunghan sama aja. Hantu nya ngikutin terus. "

Seunghan yang baru saja membuka pintu kamar, memegang perut nya mules mendengar protesan sohee yang ditujukan kepada nya.

" Ahahahaha! Aduh duh adek kakak paling imut sedunia, ya setan kan bisa nembus tembok dek. Kamu mau pergi kemana aja ya percuma. Mending daripada takut, ajakin suruh maling di rumah orang kaya. Duh nggak bisa ngebayangin, seberapa crazy rich nya kita entar. " ngaco seunghan

Buaghhh!

Sohee melempar bantal dengan tenaga dalam ke arah seunghan, ia kesal banget rasanya. Bukannya di tenangin. Kakak nya malah ngelawak.

" KAK HAN! sohee tuh lagi takut hiks, kakak malah bercanda. Udah sana pergi lagi jangan pulang ke rumah! Sohee males lihat muka kakak! " sohee marah-marah sembari menangis lebih kencang daripada yang tadi.

Me & My BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang