○○○○○
Sohee rindu, rindu sekali rasanya menjadi manusia biasa-biasa saja, berangkat sekolah, belajar dengan baik. Pulang sekolah, tidur dengan nyenyak.
Kilas balik kehidupannya yang dulu membuat dirinya mengeluh, terus mengeluh. Mungkin begini ya rasanya hidup seperti kakaknya wonbin. Dimanapun dan kapanpun tidak pernah merasa tenang.
Kalau memang time travel itu ada, sohee ingin kembali ke masa beberapa hari yang lalu untuk menyumbangkan tiket konser wonbin kepada author, setidaknya kalau memang bisa, hidupnya tidak akan semrawut begini.
Teng~ teng~ teng
Bunyi bel jam istirahat, membuat yang lain semangat menuju kantin. Sohee dulunya begitu. Sekarang beranjak dari duduk saja takut. Aneh kan? Tapi mau bagaimana lagi. semenjak kepopuleran dirinya yang melejit, sohee sering mendapatkan banyak surat menumpuk dan berserakan di meja duduk nya. Dan parahnya lagi itu semua isinya hanya ingin meminta tanda tangan dari kakaknya wonbin.
Awal-awal emang sohee turutin, tapi lama-lama lelah juga. Apalagi dia juga nggak enak sama wonbin, pulang-pulang harusnya istirahat malah disuruh tanda tanganin surat setumpuk harapan orang tua itu. Pernah sohee cuekin tuh surat, eh besoknya itu orang-orangnya pada nagih. Jadinya sohee mau kemana-mana susah, di hadang, terus kaya lagi nagih hutang.
Teman-temannya juga di kelas banyak yang menghakimi dirinya gara-gara sekumpulan surat-surat itu. Berakhir membuat kerepotan mereka saat mendapatkan jadwal piket kelas.
Apalagi si ketua, hanbin. Berhari-hari orang ini lebih julid dari biasanya. Sering mengomentari apapun yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Kata anton sih, dia iri karena sohee popular. Atau tidak kata anton, hanbin adalah fans nomor satunya sohee, makanya marah-marah terus biar dapat perhatian dari sohee. Dan opsi terakhir, menurut anton hanbin ini sedang ingin pinjam seratus, karena sohee sudah seperti calon-calon sultan, karena femes.
Tapi apapun alasannya, si hanbin itu memang dari awal tidak suka dengannya. Jadi sohee tidak ambil pusing, cuma lambat laun capek juga sih mental sohee. Berhari-hari di komplain, di omelin. Nggak si hanbin doang, temen sekelasnya juga semua nya gitu, dia di jauhin perkara iri, marah karena merasa terusik juga gara-gara kenal sama sohee, Jenuh banget hati nya.
Sekarang wajah sohee sudah sejutek muka eunseok, murung, ngomong aja cuma iya sama nggak aja. Beda seperti biasanya, cerewet.
Jujur si anton rindu si sama bestie lucu nya. Berkali-kali si anton sudah berjuang ngelawak. Bahkan sampai nanya mbah google kata-kata lawak, tapi respon sohee nya cuman nunduk atau nggak cemberut.
Anton pernah sih nanya, " kenapa sih cil? Senyum dong. Jangan kaku kek kanebo kering. "
Sohee balas mandang anton always dengan muka lempeng nya kaya habis di sedot lintah. " ton, gimana kalau gue pindah sekolah aja. Kayak nya tenang aja gitu kalau di sekolah lain. "
Si anton langsung cengo, antara jantungan sama sesek nafas. Yah gimana ya, secara sohee ini bestie nya banget. Apa-apa anton nyontek dia mulu. Kalau nggak ada sohee nilainya bisa kaya telor mata kambing. Anton mana bisa begitu.
Jadi, sebagai sahabat yang baik. Anton sering care banget sama dia akhir-akhir ini, udah kaya babysitter sohee lah pokoknya.
Cuma karena sohee ini kalau di perhatiin lebih detail, dan anton kenalnya udah sampai ganti baju olahraga bareng lah, pokoknya deket banget. Sohee ini dilihat-lihat tertutup banget, kalau ada masalah di pendam sendiri. Jadi pendiam banget kaya orang lagi sakit gigi.
Anton yang bingung sendiri, diajak ngobrol orang nya bungkam. Terus anton harus nanya siapa? Si author nya kah?
Apalagi pas hari ini nih, sohee lebih diem banget dari kemarin. Mata nya ada kaya lingkaran hitam gitu, wajahnya pucat banget, terus kepala nya terantuk-antuk gitu kaya nahan ngantuk dia. Anton yang terkenal gengsi jadi khawatir banget,
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & My Bro
FanfictionKata orang sohee ini punya daya tarik, bisa di bilang julukannya adalah cutie magnetic. kakak-kakak nya sangat amat protektif, takut-takut makhluk asing di luar sana mengklaim nya sebagai bocah favorit. ke empat manusia tampan rupawan itu mana mau...