○○○○○
Rumah sakit mengalami aktivitas sibuk di jam-jam sebelumnya, Sungchan baru saja duduk selama 5 menit dengan kepala berdenyut menahan rasa pusing.
Terhitung 4 kali ia bolak-balik dari ruang operasi karena kepadatan jadwal nya bertugas dengan tiba-tiba seperti ini.
Sungchan masih termenung di tempat duduk dengan posisi telapak tangan mengurut sedikit dahi nya. Seragam scrub nya masih melekat pada tubuh gapura kabupatennya. Penuh darah dan berantakan.
Daripada merasa tidak nyaman, sungchan menatap sendu sarung tangan putih yang berganti dengan warna merah pekat itu.
Beruntung saja selama operasi segalanya berjalan dengan lancar, sebab fikiran sungchan mulai tidak terkendali memikirkan kondisi sohee.
Sungchan sesungguhnya adalah kakak yang buruk, ketika yang lain berusaha dengan berbagai cara menemukan keberadaan sohee. Ia disini malah fokus dengan pekerjaan alih-alih tampak panik dan kalang kabut.
Tenggelam dalam lamunan sendiri terkadang malah membebani mental dan jiwa. Sungchan melepas segala seragam dan perangkat dokternya, menyisakan pakaian formal miliknya, mengambil tas kerja dan terburu-buru menutup pintu.
Setidaknya daripada berdoa, bukankah tidak terlambat jikalau sungchan berusaha mencari adik nya sekarang, Berharap akan ada hasil yang melegakan daripada berpasrah diri.
○
○
○
○
○Sungchan baru saja keluar dari lift, mendengar kegaduhan yang tidak biasa terjadi di depan meja resepsionis, ada sekitar 4 orang yang tergesa-gesa dengan wajah resah, terlihat dari gesture punggung mereka yang bergerak tidak beraturan.
Tapi, tunggu!
Dari jangkauan jarak yang jauh, sungchan mengenal punggung salah satu pemuda itu.
Itu adiknya seunghan!
Langkahnya yang gontai, langsung berlari kecil menghampiri adik nya yang penuh darah di sekujur tubuhnya.
" Seunghan! Seunghan! Apa yang terjadi? Siapa yang terluka? Apa kamu berkelahi! " sungchan menepuk pundak salah satu adik nya itu.
Seunghan dan ketiga pemuda lainnya menoleh ke arahnya, namun tatapan sungchan begitu kosong, menatap bocah remaja yang ada di gendongan seunghan. Tubuh sungchan membeku beberapa saat, memandang tubuh adik nya penuh luka dan darah.
Sungchan hampir saja menumpahkan tangisannya, sebelum seunghan dengan wajah penuh tangis menatap kearah nya dengan sedih.
" Kak! Tolong! Tolong Sohee kak, ia harus segera di tangani! " seunghan memegang tangan sungchan dengan gemetar.
Sungchan menatap seunghan parau, sebelum pandangannya jatuh ke arah haruto yang sedang menggendong wonbin dengan kondisi tidak sadarkan diri.
" han! A..pa yang?! " sungchan bertanya dengan tergagap.
" kak! Nanti seunghan jelaskan! Ayo obati sohee dulu dan kak wonbin! " seunghan berteriak panik.
Membuat sungchan dengan perasaan nyeri, membantu membopong sohee dan wonbin ke brankar. Dan berlari dengan nafas tersengal-sengal bersama beberapa perawat menuju instalasi gawat darurat.
○
○
○
○
○Sungchan menggigit bibirnya dengan kuat, menahan rasa ngilu di dada nya, tidak sanggup meneteskan air mata selama membersihkan darah di sekujur tubuh adik bungsu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & My Bro
FanfictionKata orang sohee ini punya daya tarik, bisa di bilang julukannya adalah cutie magnetic. kakak-kakak nya sangat amat protektif, takut-takut makhluk asing di luar sana mengklaim nya sebagai bocah favorit. ke empat manusia tampan rupawan itu mana mau...