○○○○○Langit tanpa cahaya, lambat laun kabut tebal menyelimuti angkasa. Kilatan petir ringan pun tak segan menyambar, menimbulkan gelombang suara yang mencekam.
Rintik-rintik hujan mulai berjatuhan, membasahi tanah gersang di bawah sana. Aroma petrichor sedikit menguar perlahan, membuat sohee memejamkan mata meresapi aroma menenangkan itu.
Remaja lucu itu menopang dagu, menatap dengan seksama tetesan air yang mengalir membentuk pola pada jendela yang berada tidak jauh dari tempat duduk nya.
" Hoam "
Lenguhan kantuk terlontar tak tertahan. Netra jernih nya hampir tertutup dengan sempurna, jika saja teguran ramah dari kakak pengajar musik itu tidak mengganggu pendengarannya.
" sohee, kamu mengantuk? "
Sohee sedikit gelagapan, tatkala surai nya di tepuk dengan lembut.
Ia memandang ke sekitar, melihat tatapan beberapa orang beralih ke arah nya.
Sohee kikuk, dengan malu-malu menatap kak mark yang sedang tersenyum jenaka ke arahnya.
" hehehe, kak mark? Sohee minta maaf ya kalau mengantuk. "
Bukannya marah, mantan anggota osis itu justru malah tertawa.
" it's okay, tahan kantuk nya sebentar ya. Tunggu giliran kamu bernyanyi. Setelah itu, kakak akan segera menyudahi pertemuan ini. Dan kamu bisa segera bertemu dengan kasur kesayangan mu. "
Kakak kelasnya itu berbicara sambil tertawa, menepuk kepala sohee sekali lagi dan berlalu menuju ke depan kelas.
Sohee menghembuskan nafas, menyentil kelopak mata nya dengan sebal.
" ishhh, malu-maluin aja aku nih. " bisiknya dalam diam.
Ia menghembuskan nafas berkali-kali. Merasa di ambang kejenuhan yang luar biasa.
Menunggu giliran tiba ia bernyanyi saja sampai memakan waktu cukup lama, padahal kan yang di pilih untuk perform kelulusan nanti hanya sekitar sepuluh orang.
Tapi mengapa kakak kelasnya itu betah sekali mengajar. Setiap orang mendapat kan pengajaran hampir satu jam lama nya. Jadi, sejujurnya bukan salah sohee jika di setiap pertemuan ia ketahuan mengantuk terus.
Ada kalanya sohee menyesal dapat terpilih menjadi bagian dari pengisi acara kelulusan nya nanti.
Padahal itu bukan kemauan sohee, ini semua gara-gara anton dan hanbin. ia kedapatan kalah waktu pertandingan bulu tangkis melawan kelas sebelah. Dan aneh nya, kelas mereka membuat suatu hukuman unik. Jika di antara mereka yang kalah dalam pertandingan kelulusan itu. Maka mau tidak mau harus menjalani hukuman yang telah di sepakati.
Waktu itu sohee memilih hukuman yang ringan saja, yakni bernyanyi. Tapi bodohnya ia tidak tahu jika harus bernyanyi di depan kelas dan di saksikan oleh bu wendy. Ia yang nampak tremor tak terkendali langsung bernyanyi begitu saja, dengan mata yang terus menutup. Pura-pura menghayati, padahal gugup setengah mati. sedangkan Hanbin dan anton kompak cekikikan. Menertawakan tingkah sohee yang di rasa lucu.
Pokoknya sohee kepalang malu luar biasa mendengar sorak ramai tepuk tangan teman sekelasnya. Ia malahan berfikir bahwa mereka sedang mengolok-ngolok dirinya.
Bocah lucu itu terlalu insecure, tanpa tahu bahwa diam-diam bu wendy mendaftarkan dirinya untuk bernyanyi di acara kelulusan nanti.
Sohee tidak mampu bereaksi apapun ketika keesokan hari nya mendapati senyum sumringah anton yang sedang memegang selembar formulir pengisi acara, disana tertera nama nya dengan begitu jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & My Bro
FanfictionKata orang sohee ini punya daya tarik, bisa di bilang julukannya adalah cutie magnetic. kakak-kakak nya sangat amat protektif, takut-takut makhluk asing di luar sana mengklaim nya sebagai bocah favorit. ke empat manusia tampan rupawan itu mana mau...