Bab 16 : Drama Ponsel

395 33 63
                                    

○○○○○

Naluri manusia rajin, terutama untuk dirinya sendiri diantara nya adalah Jam alarm No banting-banting, Bangun tidur tanpa keterpaksaan, merapikan tempat tidur secara sukarela. Itulah kebiasaan yang sohee wajib lakukan di setiap pagi walaupun terkadang ia bebal juga.

Sampai berakhir di omeli sungchan hingga telinga nya panas.

" Adek!!! Husst, hei!!! Bangun!!! Ingat, di pagi hari adek harus apa? Kok tumben nakal hari ini!!! "

Dari kejauhan kakaknya sudah menggerutu.

SRAK!!

Pantulan cahaya matahari menembus hingga tepat ke wajah sohee.

Dengan mata terpejam ia merengek,

" kak uchan!! Emm tutup tirai nya. Sohee masih ngantuk!! "

Ia berbalik badan membelakangi tirai, menaikkan selimut ke atas, tidak ada inisiatif untuk mendengar ataupun melaksanakan perintah kakak kedua nya itu.

Sungchan bersidekap dada, mendecak kesal.

" Adek kok gitu!!! Udah mulai membantah kak sungchan ya! Kakak hitung sampai tiga, kalau nggak bangun kak sungchan bakal mogok bicara sama kamu. "

1...

2...

3...

Sohee terdengar menguap, bukannya bangun malah menggulung badannya dengan selimut hingga hampir menyamai tingkah trenggiling.

Sungchan semakin marah, merasa di abaikan adik bungsu nya itu. Dengan wajah merah dan langkah kaki yang menggebu-gebu,

Hap!!!

Sungchan menggendong sohee dengan sekali percobaan. Mau bagaimana lagi, badan L-men macam sungchan mengangkat sohee adalah kebiasaan. Jika orang lain yang melakukan, pasti sudah menderita riwayat patah tulang sejak dini.

Sembari berjalan menuju kamar mandi, Di tepuk nya lembut pipi mandu sohee, terkadang bergantian menepuk pantat anak itu, mendistraksi nya untuk segera membuka mata.

" bangun dek!! Hei!! Nanti terlambat lo! Kan hari ini ada latihan kan di sekolah? "

Sohee mengucek mata nya, kepala nya terkulai lesu di pundak lebar sungchan. Dengan mata setengah mengantuk ia lantas berbicara, " tapi kan sohee masih libur kakak. Hoam, turunin adek kak!! Adek mau bobo lagi. "

Sungchan menghela nafasnya dengan kasar, " kamu libur cuman 2 minggu, jangan libur sendiri begitu. Emang itu sekolah punya kamu. Masih kecil kok pemalas. " omel sungchan tanpa henti.

" ishhh kakak stop, kepala sohee pusing denger kak sungchan ngomong! "

Sungchan berhenti berbicara, mata nya melotot. Baru kali ini sohee membantah ucapannya. Wah darurat, Semakin bertambah usia, semakin bandel perangai nya. Seperti nya memang butuh di disiplinkan segera.

" oh begitu ya, setelah ini adek tidak boleh protes dan marah. Kak sungchan mau hukum kamu. "

Sohee tidak membalas perkataan sungchan, ia masih memejamkan mata tanpa terganggu dengan ancaman sungchan, toh paling hanya gertakan saja.

Tiba-tiba,

BRAK !

BYURR!!

sohee terkejut, mata binar nya terbuka dengan sempurna.

Ia masih memproses apa yang terjadi, menatap seluruh tubuh nya yang basah kuyup.

Menatap sungchan yang juga sedang melotot tajam ke arah nya.

Me & My BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang