Bab 15 : Kak Seunghan Panutan Sesat

390 37 71
                                    


○○○○○

Seunghan Pov

Terkadang ada kala nya seunghan menyesal bertambah usia. namun jika siklus umur tidak berputar, nanti seunghan nya yang tinggal nama saja, dark banget bro.  Yah Sepatutnya memang harus bersyukur dengan situasi apapun itu, termasuk bersyukur mengenai liburan semester yang sudah seperti mahasiswa sedang drop out.

Seunghan itu adalah pria bau matahari, rutinitas nya dalam 24 jam ia habiskan di luar ruangan. Terbiasa bertemu dengan banyak manusia, termasuk para geng jamet nya itu.

Jika di hadapkan pada cuti semester selama tiga bulan, apa yang bisa seunghan renungkan? Mungkin saja dirinya macam binatang hibernasi di kutub utara, terkadang makan, tidur, mandi. Dan terus berulang-ulang seperti itu.

Pada dua pekan terakhir, kenyamanan seunghan selama di rumah sedikit berkurang, ia cukup bosan dengan waktu bersantai nya. Meskipun uang saku aman dan terus mengalir selama liburan. Tapi tetap saja terasa ada yang kurang.

Sebab jiwa nya seperti bujang berkelana, ia kerap kali membuat gaduh grup chat para geng jamet nya itu.

Terkadang ia mengirim meme kocak yang sedang viral sampai puluhan kali, atau terkadang mengirim emoticon sampai ratusan kali, bahkan ia sendiri yang merespons nya sebagai tanggapan. Mandiri sekali bukan?

Jika di tanya kemana member geng nya itu? Mereka sibuk di real life bro. Semenjak liburan panjang seperti ini, mereka bagaikan hilang di telan bumi.

Room obrolan pun sunyi, auto mode silent readers mereka. Sekalinya muncul batang hidungnya, memori ponsel seunghan hampir meledak gegara foto-foto para gengnya tuh lagi liburan bersama keluarga mereka masing-masing.

Seunghan sejujurnya tidak merasa iri ya, tapi mungkin lebih seperti ngenes.
Masalah nya setiap cuti lama seperti ini, ketiga kakak nya tuh pada di setting mode sibuk, kerja rodi sampai mampus pokoknya. Sedangkan disini seunghan nya yang hampir mampus karena jenuh.

Kegiatan mereka tuh memang sesuai profesi, namun ini lebih ke lupa sama rumah nya sendiri.

Kak eunseok bolak-balik naik pesawat mulu cuma gegara meeting mendadak, di lanjut kak sungchan juga sama,  seminar ilmu kedokteran ke luar kota udah hampir tiga minggu lagi. Nah, kalau kak wonbin tidak perlu di pertanyakan lagi keberadaannya, ini orang persis makhluk astral. Tiba-tiba ada, tiba-tiba hilang. Makin naik daun, Makin lenyap dia.

Seunghan heran, punya keluarga tapi tidak seperti keluarga, apalagi orang tua nya. Malas sekali seunghan membahas mereka. Biar author nya saja yang menjelaskan.

Lelaki jantan satu ini kalau lagi masa gabut seperti ini, jarinya iseng membuka laptop untuk sekedar menonton film dengan judul yang sama berulang kali.

Meskipun muak ya, namun seunghan sekuat tenaga menajamkan mata untuk menonton scene dalam film yang sudah ia hafal di luar kepala.

Mau bagaimana lagi, jika ia sudah menyukai salah satu film, maka itu saja yang akan ia tonton ulang, anti pokoknya berganti tontonan, ia tipikal lelaki setia.

Walaupun kenyataannya ia masih jomblo, lantaran orang-orang spek macam sohee langka banget. Seunghan jadi betah sendiri.

Ngomong-ngomong tentang sohee, seunghan jadi malarindu nih.

Adek bontot nya itu juga sedang cuti dari ujian sekolah. Biasanya sohee sih yang nemenin seunghan dalam masa liburan begini. Tapi mirisnya kak shotaro sudah ngesabotase adek nya buat sekedar menginap di apartemen sepupu jepang nya itu.

Waktu itu seunghan lagi ada kegiatan di kampus, jadi belum sempat ketemu sohee sama sekali.

Ia mendengus malas, mata nya memicing ke arah layar laptop yang menyala.

Me & My BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang