9. Affair

494 41 7
                                    

AUTHOR POV

📍 Di gedung SHINE.

Stefan baru saja kembali dari rapat pemegang saham.
Dan tidak sengaja berada di lift yang sama dengan Dio.

"Siang Pak.. apa sudah bertemu Rose hari ini?" Tanya Dio sok akrab.

"Belum, ada apa memangnya?"

"Hari ini Rose berbeda.."

"Berbeda?"

"Iya, dia keliatan cantik sampai semua staff kira ada sekretaris baru lagi." Jawab Dio sedikit berlebihan.

"Dia emang udah cantik dari dulu." Jawab Stefan, lagi-lagi sangat datar.

"Cantikan mana sama istri Bapak?" Dio jadi kebablasan nih obrolannya.

Stefan menghela nafas karna kesal mendengar ada karyawannya yang seolah merendahkan istrinya seperti ini.

"Kalau suatu saat kalian ketemu dan ternyata istri saya itu cantik banget, kamu harus berlutut di hadapannya okay? Ah enggak.. kamu harus ajak semua yang udah bicara buruk tentang istri saya untuk berlutut bersama-sama." Jawab Stefan lalu segera keluar dari lift karna kebetulan pintu lift sudah terbuka.

.
.
.

Stefan masuk ke ruangannya, melewati ruangan Rose lebih dulu tentunya. "Rose, ke ruangan gue ya." Pintanya masih dengan terus berjalan.

Rose segera mengikuti Stefan.

"Ada apa Fan?" Tanya Rose begitu berada di ruangan Stefan.

Stefan menatap Rose dari bawah ke atas. "Bener kata Dio, lo cantik hari ini. Bajunya cocok banget sama lo." Ucapnya otomatis saat melihat Rose yang memang terlihat sangat cantik dan cocok menggunakan pakaian yang Stefan beli semalam.

"Of course." Jawab Rose percaya diri.

"Kalau lo mau beli lagi yang lain, bilang aja ke gue ya Rose."

"Eh? Nggak usah nggak usah.. adanya gaji gue ntar terlalu banyak dipotongnya."

"Hey. Semalem gue bercanda kali Rose. Gue beli itu buat lo kok. Gratis. Nggak usah potong gaji. Elah. Ngeremehin duit gue aja lo."

"Beneran? Wah.. thank you ya Fan."

Stefan hanya menanggapi dengan senyum lalu kembali ke meja kerjanya. Tapi tiba-tiba.. "Aah!!" Rintih Stefan sambil memegangi kakinya.

"Kenapa Fan?" Tanya Rose yang langsung panik sembari mendekat.

"Kaki gue mendadak kram nih Rose." Stefan meringis kesakitan.

"Aduh gimana nih? Lo nggak pernah olah raga ya Fan?"

"Mana sempat. Untuk tidur nyenyak aja gue kekurangan waktu." Stefan masih berusaha menjawab.

Rose kini bersimpuh tepat di sebelah Stefan, melepas sepatu Stefan lalu mencoba menekuk ujung kaki sahabatnya itu sesuai pengalamannya dan pengetahuannya soal kram.

"Udah mendingan kan?" Tanya Rose.

"Hmm.. ini udah jauh lebih baik." Jawab Stefan lega. "Biasanya malah gue biarin sampai membaik sendiri." Lanjut Stefan.

"Emangnya lo sering kram ya Fan?" Tanya Rose sembari mencoba berdiri. Tapi--

Kakinya terjanggal meja kerja Stefan dan membuatnya jatuh tepat di pangkuan Stefan.
Emang setan tuh nggak bisa banget biarin dua orang berduaan. Pasti digangguin biar ada aja tambahan dosa harian. 😒

Sementara itu,

Dio terlihat memasuki pintu yang terarah pada ruangan Rose dengan santainya. "Rose! Lo nggak makan si--" Ucapnya namun terpotong, karena dinding kaca pembatas ruangan Stefan dan Rose sudah menyuguhkan pemandangan perselingkuhan yang membuat Dio terkejut bukan main dan otaknya tentu sudah dipenuhi berbagai statement negatif pada CEO-nya itu.

Wrong Direction [JISOO x JAEHYUN x ROSE x SEHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang