22. Permission

377 34 0
                                    

STEFAN POV

Gue berdiri disini, menatap ragu Coffee Shop Jefri dari kejauhan.

Dia pasti lagi marah banget, tapi dia juga nggak nyamperin gue sama sekali sejauh ini. Mungkin kalau gue menyulut emosinya sekali lagi, dia pasti akan bunuh gue saat itu juga.

Tapi gue juga nggak bisa terus seperti ini. Gue harus menghadapinya seperti laki-laki. Gue harus bicara langsung sama dia karna gue nggak lagi main-main.

Melangkahkan kaki dengan yakin ke arah Coffee Shop.
Iya, Gue sengaja memarkir jauh mobil gue karna gue nggak mau Jefri menghindar kalau liat gue lebih dulu.

.

Lonceng di pintu Coffee Shop ini berbunyi, disambut dengan tatapan Jefri yang segera menyambut kedatangan gue.

Nggak dengan senyum seperti biasanya. Dia mandang gue dengan tatapan kecewa.
Dia nggak marah rupanya, karna semuanya terpancar jelas disana, gue rasa perasaannya lebih pada kecewa yang teramat sangat ketimbang marah.

Dia berjalan ke arah salah satu kursi. "Duduk." Ujarnya dengan nada yang benar-benar dingin.

"Jef, gue minta maaf." Ucap gue.

Gue tau gue salah. Tapi gue harus rela menjadi orang yang bersalah demi apa yang nggak akan bisa gue raih kalau gue hanya terus-terusan berlagak seperti orang baik.

It's okay..

Jefri menghela nafasnya, masih dengan menatap gue dingin. Nggak berbicara apapun, Jefri sepertinya mau mendengar ucapan gue lebih dulu.

"Jef, gue cinta sama Rose." Ucap gue dan seketika Jefri menendang keras kursi di sebelahnya.

"Gue menderita selama ini karna perasaan itu. Gue bahkan nggak bisa mencintai istri gue sendiri." Lanjut gue. "Nggak bisa apa lo aja yang jagain Jeslin, dan biarin gue bahagia sama Roae?" Lanjut gue lagi.

"Jadi selama ini lo cuma peduli sama perasaan lo sendiri huh? Lo nggak muda lagi bangsat. Inget lo tuh udah punya Feli." Ujarnya. Walau mengumpat, tapi nada bicaranya tetap tenang.

Dan tatapannya lumayan mengintimidasi gue saat ini.

"Gue mikirin Feli, tapi gue udah menahan perasaan gue terlalu lama, gue nggak bisa sembunyiin ini lagi Jef. Maaf."

"Berhenti minta maaf ke gue. Bersimpuh dan sujud ke anak lo sendiri aja sana, Lo udah berdosa ke anak itu."

"Jef--"

"Udah Fan cukup. Gue udah lepasin Rose sesuai impian lo. Dan gue tentu akan jaga Jeslin setelah ini. Gue tau ini gila tapi gue akan berusaha mengerti sebelum semua jadi semakin gila karna ulah lo." Jawabnya kemudian berdiri dan beranjak pergi ninggalin gue.

By the way, nggak ada Joni disini, lalu kemana Jefri pergi?? Bagaimana dengan Coffee Shop nya?
Dia lupa??

Gue celingukan. Masa' iya gue pergi juga?

"Pergi aja. Gue ada disini kok dari tadi. Ck." Ucap Joni yang baru muncul dari balik meja kasir. Sial, dia nguping dari tadi huh??

Wrong Direction [JISOO x JAEHYUN x ROSE x SEHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang