AUTHOR POV
Malamnya,
Jefri terlihat mengendarai motor matic-nya. Dandanannya santai seperti biasa, rambutnya seperti terlambat untuk dirapikan hingga terlihat sedikit panjang sampai ke bawah telinga, dan juga wajahnya yang memang masih terlihat layaknya remaja.
Selama ini Jefri memang tidak terikat oleh hubungan kerja. Dia bebas, dan selalu berpakaian -asal pakai- tapi tetep aja keren.Jefri berhenti di traffic light. Sekumpulan cewek remaja yang mengendarai mobil terlihat membuka kaca mobilnya kemudian histeris melihat ketampanan Jefri. 🙄
Emang ada-ada aja bocah jaman sekarang. Makin kesini makin berani aja confess terang-terangan. Urat malunya udah pada putus kali ya? Semua selalu berdalih dengan -bebas berekspresi-.
"Kiww.. Kak munduran kak, cakepnya kelewatan!" Ucap salah seorang diantaranya.
Jefri mendengar itu tapi dia berusaha cuek.
"Kak! Lo kuliah dimana sih? Jangan-jangan kita satu kampus lagi." Tanya yang lain tanpa malu-malu.
Jefri akhirnya menoleh. "Gue udah lulus kali dek."
"Oh ya? Ngibul ah. Nggak mungkin banget, temen gue aja banyak yang mukanya lebih tua dari kakak loh di kampus." Mereka tidak menyerah.
"Kakak cakep banget serius nih Kak. Kita nggak lagi mabok kak. Beneran cakep sumpah." Ucap mereka dengan heboh sampai Jefri jadi malu sendiri. Masalahnya kan di traffic light ini bukan cuma dia dan cewek-cewek itu aja, tapi ada pengendara lainnya.
"Aduh makasih dek. Banyak yang bilang sih." Jawab Jefri percaya diri. Namun dalam hati dia berkata, 'Kalian akan berubah pikiran saat tumbuh dewasa. Orang keren itu yang punya banyak duit. Modal muka cakep doang mana bisa bikin bahagia.'
"Kak bagi nomor WA nya atuh. IG deh IG" Ucap cewek yang pertama menyapa Jefri tadi.
Jefri mengernyit. 'Anak-anak jaman sekarang gini banget nying.' Batinnya.
"Please Kak.. lampu bentar lagi ijo nih." Pinta cewek yang ada di kursi kemudi mobilnya.
Tiba-tiba Jefri keinget sama ucapan Jeslin tadi siang soal promosi. "Kalian beneran mau komunikasi sama gue?"
"Iya kak buruan!!!!" Mereka berseru bersamaan. Berisik banget. 😒
Jefri pun mulai merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah kartu nama dari dompetnya, lalu dia kasih ke cewek yang mengemudi. "Kalian dateng aja ke coffee shop itu. Ajak banyak temen kalian juga will be great. Gue akan kasih nomor WA pribadi gue kalau kalian udah disana. Okay?" Ucap Jefri berusaha tersenyum, walau palsu.. tetep aja cakep.
"Huwaa.. lihat deh si Kakak ini senyum dong. Meleleh adek bang!"
"Lo tuh type gue banget tau Kak."
"Kakak tenang aja, kita pasti kesana kok."
"Tunggu kita ya Kak!! Love You!!!!"
Jefri nggak jawab lagi, dan kembali melanjutkan laju motornya karna lampu kebetulan sudah hijau.
.
.
.Rose sudah menunggu di depan gedung SHINE. Ditemani Stefan.
"Lo nggak mau gue anterin aja Rose? Rumah kita kan searah." Tawar Stefan.
Rose menggeleng. "Nggak usah Fan.. Jefri udah on the way jemput gue."
Dan bener aja, Nggak lama kemudian Jefri udah sampai tuh dengan motornya. Dia otomatis tersenyum pada keduanya, pada istrinya dan juga pada sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Direction [JISOO x JAEHYUN x ROSE x SEHUN]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Bersahabat sejak kecil.. lalu berpacaran karena tidak ingin diantara mereka dekat dengan dengan orang lain.. dan pada akhirnya menikah dengan harapan akan selalu bersama selamanya. ❤️ Cast ; EXO Sehun as Stefan BP Jisoo as Jeslin NCT Jae...