24. Pacar sendiri Vs Pacarnya mantan

5.6K 769 51
                                    

Selamat membaca 🙇🏻

-
-
-
-

Tak terasa hubungan Chika dan Ara semakin lengket. Terhitung sudah 2 bulan lamanya mereka menjadi sepasang kekasih. Pertengkaran dan perdebatan kecil pasti akan selalu ada dalam sebuah hubungan, termasuk di dalam hubungan Chika dan Ara. Namun beruntungnya, mereka bisa menyelesaikan hal itu dengan kepala dingin dan berkomunikasi.

Selama 2 bulan ini juga, Chika semakin berani mengumbar kemesraannya bersama Ara di akun media sosialnya. Meskipun Chika tidak terang-terangan memperlihatkan wajah dan men-tag akun Ara. Tapi hal itu membuat publik tau jika Chika sudah memiliki kekasih. Bahkan ada beberapa akun sosial media yang mengatasnamakan akun fanbase relationship antara Chika dan Ara.

Tidak memperlihatkan wajah Ara dan tidak men-tag akun Ara, bukan berarti orang-orang tidak tau bagaimana perawakan pacarnya itu. Justru tepat saat mereka merayakan 1 bulan anniversary-nya, ada seorang penguntit yang berhasil memotret kegiatan mereka di sebuah restoran mewah. Dan seperti yang sudah-sudah, wajah Ara terpampang jelas di foto itu.

Terpaksa, Ara harus selalu memakai masker dan topi untuk menutupi wajahnya. Tak jarang beberapa kali ia juga harus meladeni penggemar Chika dan penggemarnya sendiri. Sebenarnya ada rasa tidak nyaman, tapi Ara berusaha untuk membiasakan diri selagi mereka masih dibatas wajar. Bahkan followers di akun Instagram nya juga semakin naik dan job jasa fotonya juga semakin ramai.

Chika POV

Samar-samar telingaku terasa terganggu karena mendengar suara pintu yang tertutup kasar. Akhirnya aku membuka mata dan bangun dari tidurku. Aku melihat Ara baru saja keluar dari kamar mandi bahkan dengan pakaian rapinya.

Ara terlihat buru-buru mempersiapkan penampilannya. Aku melihat jam yang menunjukkan pukul 8 pagi. Kemarin pacarku itu bilang jika jadwal kerjanya sore dan malam. Tapi kenapa sekarang dia seperti hendak pergi?.

Karena tak tahan dengan rasa penasaranku, aku pun duduk dan menatapnya. Ara juga tampak melihatku dari cermin. Ia menyemprotkan parfum sebagai akhir persiapannya lalu menghampiriku.

"Sayang maaf ya, aku harus ke Coffee Shop" ucapnya

"Bukannya kemarin kamu bilang kamu masuk sore?"

"Iya harusnya gitu, tapi tiba-tiba Daniel nelpon minta aku kesana secepatnya"

"Emang ada apa sih?" Tanyaku karena merasa tak rela jika Ara harus pergi

Ara hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaanku. Baiklah aku tidak boleh egois, akhirnya aku mengangguk dan memutuskan mengantarnya sampai depan lift.

Sebelum itu aku memakai cardigan untuk menutupi badanku yang hanya memakai piyama sutra tipis. Aku melirik Ara, ia terlihat keren pagi ini. Kaos putih, celana hitam denim, dan jaket kulit ciri khasnya. Rambutnya juga digerai dan tidak berponi.

"Aku berangkat ya sayang, love you"

Ara menciumku, saat dia hendak menjauh, aku pun langsung menahan tengkuknya dan melumat bibirnya beberapa saat. Aku tidak bisa melewatkan bibir manis yang sudah menjadi candu ku ini.

"Udah sayang, aku kehabisan nafas nih" ucapnya sembari memberikan kecupan singkat dibibirku

"Hati-hati ya, jangan lupa kabarin aku kalo udah sampe"

Kiss Me • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang