32. Ends or Not (?)

3.7K 520 1
                                    

Selamat membaca 🙇🏻

-
-
-
-

"Kita mau mampir makan dulu?"

"Langsung pulang"

"But you haven't eaten anything since morning"

"Pulang"

Laki-laki tampan yang sedang mengemudikan mobilnya itu pun mengalah. Sedangkan perempuan di sebelahnya masih menutup matanya enggan mengobrol banyak dengannya.

Sekitar 20 menit akhirnya mobilnya sampai di depan gedung Apartemen megah. Tanpa berpamitan padanya sang perempuan pun langsung turun dan berjalan masuk ke dalam gedung itu.

Sepanjang langkah kakinya, perempuan yang baru saja keluar dari mobil itu hanya diam. Meskipun ada yang menyapanya, ia enggan menyahut. Wajah datarnya terus ia tampakkan sebagai tanda jika dirinya tidak mau diganggu oleh siapapun.

Lantai 13 adalah lantai khusus untuk miliknya sendiri. Apartemen mewah yang lebih cocok disebut sebagai penthouse. Penthouse 2 tingkat yang hanya dihuni oleh seorang perempuan sepertinya. Hanya sesekali ada orang yang datang untuk membersihkan tempat tinggalnya itu.

Langkahnya terhenti di ruang tamu saat matanya menatap sebuah figura berukuran sedang tertempel indah di dinding. Dua orang perempuan yang sama-sama melemparkan senyuman manisnya satu sama lain. Keduanya sama-sama mengenal gaun hitam panjang dengan tangan yang saling merangkul pinggang satu sama lain.

"Move on Ra, she's gone" gumamnya

Tak ingin berlama-lama mengenang kisah kasihnya dengan perempuan yang masih ia cinta, akhirnya ia memutuskan untuk segera naik ke atas dan pergi ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Ara langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ia memutuskan untuk berendam dengan air hangat ditemani dengan lilin beraroma lavender agar membangunkan suasana tenang. Ara memejamkan matanya menikmati hangatnya air yang mulai merilekskan otot-otot tubuhnya.

Sudah 5 bulan penuh dirinya berada di Negara yang disebut sebagai Negara Ginseng. Selama itu dirinya tidak terlalu sibuk, ia hanya pergi ke Kantor jika dirinya di butuhkan. Sebagai salah satu pemegang saham terbesar, dirinya hanya cukup mengawasi dan ikut serta dalam hal-hal penting guna meningkatkan kinerja perusahaan. Selebihnya ia akan menikmati kesendiriannya.

Selama itu juga pikiran dan hatinya tidak pernah berhenti untuk memikirkan Chika, perempuan yang masih sangat ia cintai. Ia menghargai keputusan Chika dan dirinya hanya bisa mengetahui kabar Chika dari Ardian, dengan catatan hal itu dilakukan secara diam-diam tanpa Chika ketahui.

Setelah masalah besar itu, perempuan cantik itu memutuskan untuk berhenti dari dunia entertainment. Dari kabar yang Ardian berikan padanya, Chika memutuskan untuk berkuliah dan mengejar cita-cita saat kecil, menjadi seorang dokter anak.

Banyak hal yang terjadi pada Chika dan itu mampir membuat Ara dibuat gila olehnya. Ardian selalu memberitahu kabar Chika, di bulan pertama Chika sedikit mengalami gangguan kesehatan mental yang membuat dirinya harus pergi ke psikiater.

Tapi setelah di bulan ketiga, perlahan kondisi Chika mulai membaik meskipun masih harus dibawah pengawasan dokter dan masih wajib mengonsumsi obat-obatan yang dokter berikan padanya. Selama itu Ara tidak pernah absen meminta pada Ardian agar selalu memberikan kabar Chika padanya.

Kiss Me • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang