34. Semuanya kembali membaik?

4.3K 533 26
                                    

Selamat membaca 🙇🏻

-
-
-
-

Ara berdiri di bawah pohon Kamboja yang cukup rindang. Disebelahnya ada Shani dan Edward yang juga berdiri. Mereka semua sama-sama menatap kakak beradik yang sedang menangis di dekat pusara kedua orangtuanya. Bahkan Ara juga ikut meneteskan air matanya.

Shani merangkul adiknya dan menenangkannya, "Temani mereka"

Shani memberikan sebuah payung pada adiknya. Perlahan Ara berjalan menghampiri Chika dan Christy yang duduk di kursi roda. Shani melirik Edward yang hanya diam.

"Kamu suka sama adik saya?"

Edward menoleh dan menatap Shani, "Sangat"

Shani tersenyum dan kembali memperhatikan Ara yang sedang menenangkan Chika dan Christy, "Adik saya mencintai salah satu dari mereka, bahkan sangat mencintainya"

"Ara?"

"Ya, perempuan yang lebih tua itu namanya Chika, perempuan yang sangat Ara cintai"

Edward memperhatikan Ara yang sekarang sudah memeluk Chika. Hatinya seperti teriris melihat perempuan yang sangat ia cinta ternyata sudah memiliki seseorang. Kini ia sudah tau mengapa Ara selalu menolaknya. Setetes air mata akhirnya jatuh di ujung mata laki-laki itu.

"Sebelum rasa sukamu semakin dalam, sebaiknya berusahalah untuk menghapusnya" ucap Shani mengusap pundak Edward

"Saya sudah terlalu dalam mencintainya" ucap Edward

"Bahkan sangat dan berharap bisa terbalas" lanjut Edward

Shani hanya diam dan tetap mengusap pundak laki-laki itu. Ia bisa melihat adanya ketulusan yang terpancar dari tatapan Edward yang ditujukan pada adiknya. Namun Shani tidak bisa berbuat apa-apa, ini menyangkut urusan hati dan biarkan mereka yang menanggungnya sendiri.

Dua hari kenal dengan Edward bisa disimpulkan jika laki-laki itu adalah laki-laki yang baik. Beberapa kali adiknya juga sering bercerita tentang Edward, bercerita tentang ketulusannya dalam mengejar adiknya. Buktinya saja kemarin Edward rela dimarahi habis-habisan oleh Papahnya karena tiba-tiba pergi ke Indonesia di tengah kesibukan pekerjaannya.

Ara terus memeluk Chika dan menenangkan perempuan yang sempat memiliki hubungan dengannya itu. Tangan kanannya menggenggam tangan Christy karena adiknya itu juga masih menangis. Tidak ada yang bisa mengetahui kapan kehilangan terjadi, semua itu akan terjadi secara tiba-tiba dan kita harus bisa menerimanya dengan lapang dada.

Beberapa saat kemudian Chika melepas pelukannya dan menghapus air matanya. Ara membenarkan rambut Chika yang sedikit berantakan karena terkena angin. Lalu beralih pada Christy dan mengusap air mata adik Chika itu.

"Kita balik ke Rumah Sakit ya? Kitty masih harus dirawat disana beberapa hari ke depan" ucap Ara

Chika kembali meneteskan air matanya, "Papi Mami, Chika sayang kalian. Chika janji bakal jaga dedek, terus temenin kami dari atas sana ya" ucap Chika mengusap batu nisan Papinya

"Ara janji bakal jaga dua putri kalian, Ara bakal bahagian mereka"

Chika beranjak dari duduknya dan Ara pun mendorong kursi roda Christy. Mereka pergi menghampiri Shani dan Edward yang masih berdiri di bawah pohon Kamboja.

Kiss Me • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang