The Final Chapter

7.7K 719 101
                                    

Selamat membaca 🙇🏻

-
-
-
-

Beberapa bulan setelah kepergian Ardian dan Aya, perlahan kehidupan kakak beradik itu kembali terang. Termasuk Ara yang akhirnya sedang menjalankan janjinya kepada Ardian dan Aya. Satu bulan setelah kepergian Ardian dan Aya, Ara mengajak Chika dan Christy ke Korea. Memang sedikit sulit karena Chika awalnya menolak dengan alasan tidak mau merepotkan Ara. Namun akhirnya dengan segala bujukan dari orang-orang terdekatnya, akhirnya Chika mau ikut Ara.

"Kakak kamu belum pulang dek?" Tanya Ara yang baru saja sampai di Apartemennya

"Belum Kak, tadi sih izin agak lambat soalnya cafenya nambah 30 menit jam buka," jawab Christy

"Kak Ara sendiri baru balik dari kantor?" Tanya Christy

"Iya. Tadi gimana kemo nya?" Balas Ara

Christy tersenyum, "Kata Dokter, kemungkinan 5x kemo lagi aku udah boleh jalan pake bantuan tongkat."

Ara tersenyum senang mendengar penuturan Christy. Setelah pindah ke Korea, Ara langsung mencari dokter spesialis syaraf yang bisa membantu kesembuhan Christy. Adik kecilnya itu juga memutuskan untuk putus kuliah karena kurang PD dengan kondisi kesehatannya.

"Bagus deh kalo gitu, kakak harap kamu bisa cepet sembuh ya," ucap Ara

"Makasih ya Kak Ara," ucap Christy

Ara menganggukkan kepalanya. Ia memutuskan pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Saat ini di negara ginseng itu sedang memasuki musim salju. Pakaian hangat dan baju berlapis sangat dibutuhkan. Beruntungnya di Apartemen Ara sudah dipasang alat penghangat ruangan.

Beberapa menit kemudian Ara keluar dari kamarnya dan sudah memakai pakaian santainya. Kakinya mengendap-endap mendekati Christy yang sedang sibuk duduk di atas kursi rodanya di dekat jendela. Bibirnya tersenyum kala melihat Christy sangat fokus menggambar sebuah sketsa wajah di sketchbook nya.

"Cieee,"

Sontak Christy langsung menoleh dan menutup sketchbook nya, "Kak Ara!"

"Aduh aduh adek aku lagi jatuh cinta nih," ucap Ara

"Apa sih kak, ngarang aja nih!" Balas Christy

"Ngapain gambar muka Kak Edward?" Tanya Ara

"Sok tau, orang ini Ji Chang Wook."

"Halah dikira kakak baru kenal sama Edward sehari kali ya."

"Udah ih sana, kak Ara ganggu."

Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar membuat Ara dan Christy menoleh. Chika baru saja datang sembari membuka mantel tebalnya. Wajahnya sedikit memerah karena sepertinya menahan dingin. Ara tersenyum tipis dan memilih untuk duduk di sofa memberikan ruang untuk kakak beradik itu.

"Gimana kemo nya tadi?" Tanya Chika

"Aman, tadi di temenin sama Kak Edward. Kata dokter juga ada kemungkinan 5x kemo aku udah boleh jalan pake tongkat," jawab Christy

"Pinternya, makasih ya karena udah semangat kemo," ucap Chika mengusap kepala adiknya

"Sama-sama, lagian aku pengen bisa jalan lagi biar bisa nemenin Kak Chika joging."

Kiss Me • ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang