Chapter 22

3.3K 335 68
                                    

Beberapa saat kemudian...

"Duh... sakit..." rintih Naruto setelah ia di sambit Neji pake batu.

"Lo sih Nar! Adek gue jadi pingsan lagi tuh!" omel Neji yang kemudian melanjutkan membaca majalahnya. Nampak Neji senyum-senyum sendiri saat membalik halaman demi halaman.

"Maaf kaka," kata Naruto sambil garuk-garuk kepala.

"Eh eh Naruto aku tau cara ngebangunin Hinata," kata Kiba.

"Eh? emangnya gimana?" Tanya Naruto penasaran.

"Nih, liatin yah... Akamaru! Siap?" Tanya Kiba pada anjingnya.

"Guk!" Akamaru pun menyahut. Kemudian Akamaru pun mendekati Hinata dan membelakangi wajahnya, lalu Akamaru mengangkat salah satu kaki belakangnya. Dan...

"APA YANG KALIAN LAKUKAAAAAN!!!" sebelum air mancur kecil itu terjadi, Neji segera mengambil tindakan.

"HUAAAA!!!" jerit Naruto dan Kiba yang sambil lari karena ditimpuk batu sama Neji yang ikut mengejar mereka, dan Akamaru pun tak luput dari sambitan.

Sementara 3 orang dan 1 anjing itu lari-larian, Hinata tertidur dengan nyenyak seolah tak mengetahui kehebohan yang terjadi.

"Cih, dasar kekanak-kanakan." Gumam Tenten sambil mengasah senjata-senjatanya dengan tampang siap membacok orang.

Beberapa saat kemudian, tanpa sengaja Tenten melihat majalah yang sedari tadi Neji baca. Yang terakhir ia lihat, Neji sedang membaca majalah tentang resep makanan. Ia dapat mengetahuinya dari covernya. Tapi saat ia melihat majalah itu terbuka dan memampangkan isinya yang sebenarnya, Tenten langsung melotot.

"DASAR NEJI KURANG AJAAAR!!!!" seru Tenten yang langsung ngejar Neji sambil ngelemparin senjata-senjatanya.

"A-ampun Ten...!" kata Neji sambil berusaha menghindari serangan Tenten, tapi masih tetap melempari batu untuk menyambit Naruto, Kiba dan Akamaru.

Dan jadilah Akamaru lari paling depan, disusul kiba, kemudian Naruto, lalu Neji sambil melempari batu, dan terakhir Tenten sambil melempar senjatanya dengan hawa membunuh.

Tentu Kiba dan Naruto yang paling histeris karena sudah kena batu, hampir kena kunai juga. Sedangkan Akamaru hanya perlu menghindari kunai karena ia lari paling depan dan radius lemparan batu tak sampai padanya.

Sebenarnya apa isi majalah Neji?

Karena penasaran Harry yang sedari tadi diam saja, mengambil majalah yang sedang tergeletak itu.

"Hahaha... eh Zayn, sini liat deh." Kata Harry sambil memberitahu isi majalah nista tersebut.

"Hahaha... yang ini goblok banget mukanya," kata Zayn yang sudah nimbrung.

Sebenernya itu bukan majalah dewasa atau semacamnya, tapi sebenernya itu sebuah album foto yang cover depannya gambar makanan dan isinya adalah koleksi foto-foto Tenten yang sedang tidur. Dan jika dilihat Tenten jika sedang tidur itu, kurang lebih seperti Naruto. Dan tiba-tiba saja...

'Zrat Zrat!'

Sebuah kunai nyasar pun berhasil memotong beberapa helai rambut Zayn dan Harry.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"HUAAAA... RAMBUTKU.....!" seru kedua orang yang sedang sial itu.

"Tidak! Rambut! Jangan pergi! Aku sangat membutuhkanmu! Ku mohon jangan tinggalkan aku!" kata Harry dengan nada dramatis.

"Rambut, jangan biarkan aku menghadapi kerasnya dunia ini sendirian tanpamu... oh rambutku..." kata Zayn yang dramatis seperti Harry.

Walaupun kedua orang ini teriak-teriak heboh, sepertinya tak ada satupun yang memperhatikan mereka. Karena; Hinata pingsan, sakura sedang ngipasin Hinata pake sendok pudding, Louis & Lee masih nyanyi-nyanyi plus menari tidak karuan, Liam masih belum kembali dari keterkejutannya karena sendok, Shino sedang menangkap belalang, Chouji sibuk makan kacang sukro, Ino sedang eneg melihat cara makan Chouji, Niall lagi ngabisin pudding buatan Hinata, Shikamaru lagi tidur, dan yang seperti kalian ketahui Akamaru, Kiba, naruto, Neji dan Tenten masih kejar-kejaran.

Dan acara kejar-kejaran itu baru berhenti ketika...

'NGROOOOK...'

"Dih, suara apaan tuh?" tiba-tiba Kiba berenti lari, Naruto yang dibelakangnya jadi gak bisa ngerem dan otomatis nabrak si Kiba mereka berdua pun jatuh bersama.

"Apa suara penunggu hutan sini yah?" kata Neji yang juga sudah berhenti lari.

'NGGRRROOOOOOOOOOOOOOOOOOOKKK....'

"Huaaa! Neji aku takut!" sontak saja Tenten langsung memeluk Neji, tapi masih memegang kunai. Neji bingung, sebenernya dia dipeluk atau mau dipenggal.

"Eh, itu suara apaan sih?" Tanya Lee yang berhenti bernyanyi.

"Aku juga gak tau," jawab Louis yang sedang tengok kanan kiri barang kali ada babi kejepit.

"Jangan-jangan itu adalah suara roh rambut yang telah terbunuh sia-sia dan sekarang ingin membalas dendam," sambung Harry setelah memakamkan helaian rambutnya dengan layak.

'Krik krik' semuanya bengong ngedenger ucapan Harry.

"Hahh... sepertinya aku tau suara itu," kata Ino.

"Ini dia sang sumber suara," kata Ino lagi sambil menunjuk Shikamaru yang ketutupan daun pisang.

Dan setelah ditarik daun pisang nya, benar saja shikamaru sedang tidur dengan suara ngorok yang cetar membahana badai.

"Ohh..." semuanya pun ber-'oh' ria.

"Hoi Shikamaru, Bangun!" seru Ino sambil nendang-nendang kepala Shikamaru, Tapi tidak bangun juga.

"Biar aku coba," kata Shino yang tiba-tiba nongol Bikin Ino hampir jantungan.

Kemudian Shino memasukan belalang hasil tangkapannya kedalam mulut Shikamaru yang sedang terbuka lebar, Mungkin Shino sedang iseng. Dan beberapa saat kemudian...

'Gleg'

'OMG!' batin Shino shock.

"Owhm... wah, ada apa yah? Kok pada ngeliatin?" Tanya Shikamaru yang langsung bangun seketika.

"Arkh! Kenapa serangganya ditelan?!" protes Shino pada Shikamaru.

"Hah? Apa?" Shikamaru bingung.

TBC






HAI WE'RE BACK!
How's about chapter 21?

Thank you yg masih mau bacaa, karena kayanya juga makin makin hehehe. Okayy

Thank youu xxx

One Direction Lost In Konoha (versi Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang