Chapter 23

3.2K 362 52
                                    

10 menit kemudian...

"Ah... apa yang terjadi?" Tanya Hinata yang baru bangun.

"Ah... tidak ada," jawab Sakura yang sepertinya paling normal.

"Oh.." kata Hinata, kemudian ia memperhatikan sekeliling.

Nampak Naruto dan Kiba sedang duduk bersila, terlihat jelas ada benjolan besar di kepala mereka. Kakak sepupunya, Neji, mukanya terlihat merah sepertinya habis digampar bolak balik. Tenten masih setia mengasah senjata-senjatanya, sekarang tampangnya seperti ingin memutilasi orang. Harry dan Zayn sekarang sedang berziarah ke makam rambut-rambut mereka, Shino sedang menangkap capung, Shikamaru melanjutkan tidurnya. Niall sedang belajar main mercang dengan Chouji, Ino muntah, sedangkan Lee dan Louis masih nyanyi-nyanyi dan sekarang sambil nyoba goyang itik.

Di tengah-tengah keheningan itu, tiba-tiba Naruto berbicara.

"Eh eh," sontak semua temen-temennya nengok ke dia.

"Gue mules," celetuk Naruto.

'BUAGH!'

"Dasar! Jangan seenaknya saja mengatakan itu di depan seorang gadis!" omel Sakura yang telah sukses meninju Naruto.

"Hah? Kau masih gadis Sakura?" kata Naruto, dan jadilah Naruto dihajar habis-habisan oleh Sakura.

"Eh, tapi serius gue mules nih!" kata Naruto setelah bonyok setelah dihajar Sakura dan kembali duduk disebelah kiba.

"Yaudah Nar, jongkok aja di balik semak-semak itu." Kata Kiba sambil nunjuk sebuah semak-semak yang lumayan besar.

"Najis! Gak mau ah! emangnya gue apaan?!" tolak Naruto.

"Yaelah, woles kali gua aja sering." Kata Kiba lagi, sedangkan yang lain hanya terbengong-bengong plus ngeliatin Kiba dengan tatapan 'Serius lo Kib?'

"Apa lo lihat lihat?" Tanya Kiba yang risih dilihatin.

"Yaudah lah kalo ada bunyi atau bau misterius, jangan salahin gue ya." kata Naruto sambil kembali nyender ke sebuah batang pohon di belakangnya.

Tapi, tiba-tiba saja...

'BUM!!!'

Tiba-tiba saja tempat itu meledak. Baik Naruto dkk maupun 1D terpental, tapi walaupun begitu mereka tetap selamat.

"Astagaa Nar! Jadi itu efek dari kentut lo?" Tanya Kiba yang kebetulan terjatuh di samping Naruto.

"E-eh? B-bukan gue" Naruto membela diri.

"Itu bukan kentut!" seru Sakura yang sudah berdiri di depan mereka.

"Huaaa!!! Ada serangan!" Tiba-tiba Louis teriak. Dan benar saja,tak lama setelah itu puluhan senjata melesat kearah mereka, Naruto dkk selaku Shinobi segera menangkis serangan-serangan itu sedangkan 1D hanya berlari kesana kemari.

"Sebaiknya kita ketempat yang aman," Kata Sakura.

Mereka pun sampai di daerah perumahan di desa Konoha, para warga desa pun berhamburan berusaha menyelamatkan diri. Lalu, Zayn melihat Liam sedang lari-larian di tengah kerumunan orang-orang. Dan langsung saja personel 1D lainnya menyeret Liam keluar dari kerumunan tersebut.

"Eh Liam, sebenarnya ada apa sih? Kok pada lari-larian gitu?" Tanya Harry.

"Gak tau," jawab Liam dengan polosnya.

"Lha? Kalo gak tau kenapa kau lari?" Tanya Zayn.

"Hm... Cuma ikut-ikutan doang. Habis, semuanya pada lari yaudah aku ikutan aja," jelas Liam.

"Musuh datang!" seru Naruto, tiba-tiba segerombolan orang datang menyerbu. Para Shinobi berusaha balik menyerang, Naruto dkk ikut bertarung. Warga desa mengungsi, One Direction hanya lari-larian.

"Huaaa!!! TOLONGGG!!!" teriak Niall dan personel 1D yang lainnya bersamaan.

"Eh! Lari ke sana saja!" Louis memberi komando.

Kemudian 5 orang bule itu pun berlari kearah yang Louis maksud, tapi tiba-tiba saja sebuah pohon besar tumbang dan menutupi jalan yang hendak mereka tuju.

"Mending kita ke kantor Hokage aja," Usul Liam.

Tapi tiba-tiba saja mereka melihat Kantor Hokagenya meledak, sepertinya tempat itu menjadi pusat penyerangan.

"Kita sembunyi di gubuk itu saja," kata Zayn.

Dan mereka pun segera berlari ke arah gubuk kecil yang sedikit agak jauh dari daerah perumahan, Sepertinya gubuk itu sudah ditingggalkan oleh pemiliknya.

"Hah hah hah... jadi kalo ninja lagi perang itu kayak gitu yah?" kata Harry sambil mengatur nafasnya ketika mereka sudah memasuki gubuk itu.

"Iya, ngeri banget. Hah hah..." sahut Niall yang juga sedang mengatur nafasnya.

"Terus? Sekarang gimana?" Tanya Louis.

"Yaudah kita tinggal nunggu aja," jawab Zayn.

"Maksudnya nunggu apa? Nunggu perang selesai, atau nunggu kita di bantai?" Tanya Harry.

"Hm..." Zayn jadi bingung sendiri karena ngeliat ekspresi Harry yang tiba-tiba jadi serius.

"Kita gak bisa Cuma diem dan nunggu. Kita harus berbuat sesuatu," lanjut Harry yang tiba-tiba aja jadi bijak.

"Berbuat sesuatu? Sesuatu apa? Emangnya kita bisa apa? Mereka itu ninja, kita gak ada apa-apanya." Kata Zayn.

"Iya, Zayn benar. Kita gak bisa berbuat apa-apa," kata Louis.

"Tapi... waktu itu... gara-gara aku gak bisa apa-apa... Neji jadi..." seketika Harry menunduk, ia mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

Liam yang melihat ekspresi Harry tau betul apa yang sedang temannya itu pikirkan, Liam tau Harry sangat menyesal waktu itu dan ia tak ingin hal itu terjadi lagi.

"Ah, pasti bisa!" kata Liam tiba-tiba, seketika semua menoleh padanya.

"Pasti ada yang bisa kita lakukan, mungkin ada sesuatu atau barang-barang yang bisa kita pakai?" lanjut Liam.

"Kalo ini?" Tanya Niall yang kini sedang mengangkat sebuah penggorengan yang ia temukan di dapur.

"Ya" kata Liam sambil tersenyum.

TBC
°
°
°
°
°
Allooooo, hai semua. Siapa yg masih nggu buku iniii?

Oya, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yg menjalankan ;))) bocoran dikit nih, kayanya 2 chap lgi dan buku ini akan habis. Kami berharap banget, dalam detik-detik habisnya buku ini vomments bisa lebih banyak hihihi ngarepnya sih gitu.

Okayyy, ditunggu vommentsnya ^_^

Thank youuuu xx

One Direction Lost In Konoha (versi Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang