Saling Mengenal

215 18 0
                                    

"Faktanya kita memang belum saling mengenal satu sama lainnya, Haruna." Kakashi menatap punggung Haruna yang membelakanginya.

"Kau hanya mengetahui ku dan aku hanya mengetahui mu. Bukan mengenal," jelas Kakashi namun Haruna hanya diam saja.

Kakashi pikir Haruna diam karena ia telah terlelap, namun ternyata Haruna diam karena ia sadar apa yang di ucapkan Kakashi benar adanya. Mereka belum saling mengenal, mereka hanya mengetahui satu sama lainnya. Kakashi tau jika ada seorang gadis kecil bernama Uzumaki Haruna dan Haruna pun juga begitu, ia tau jika di Desa Konoha ada ninja hebat bernama Hatake Kakashi.

"Baiklah, aku pergi. Selamat beristirahat." Kakashi pun melangkahkan kakinya hendak pergi keluar ruangan namun ia berhenti tepat di depan pintu ruang rawat Haruna.

"Jika kau mau, kita bisa saling mengenal satu sama lain. Tapi ku rasa tidak sekarang," ujar Kakashi tanpa menoleh ke arah Haruna dan segera pergi.

***

Haruna telah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit, sekarang ia sedang berjalan-jalan sendirian. Ia menatap gerbang perumahan klan Uchiha, klan yang terkenal sadis itu dengan tragisnya berakhir terbunuh oleh salah seorang dari klan itu sendiri. Awalnya saat Haruna ke sini ia merasa takut dan was-was sekiranya jika ada hantu. Namun sekarang tempat ini adalah tempat favoritnya di mana ternyata dalam perumahan ini terdapat tempat yang indah dan menarik baginya.

Haruna segera masuk ke dalam perumahan itu, ia berjalan mengelilingi tempat yang telah lama tertinggal ini. Haruna telah mengetahui jika klan ini telah dibantai dan ia mengetahui siapa pelakunya tetapi ia tidak mengenalnya. Omong-omong mengenai mengenal seseorang, Haruna masih saja memikirkan perkataan Kakashi saat menjenguk dirinya di rumah sakit. Mengingat itu membuat mood Haruna sangat buruk, ia tidak tau harus senang atau malah sedih.

Haruna pun telah sampai di sebuah sungai yang indah yang terdapat di dalam kediaman klan Uchiha tersebut. Ia pun menghela nafasnya sembari menutup matanya dan sedikit meregangkan tubuhnya karena terasa sangat kaku. Ia pikir berlama-lama tidur di rumah sakit sangat lah buruk karena tubuhnya menjadi terbiasa untuk tidak bergerak. Haruna pun segera duduk di pinggir sungai itu sembari memikirkan Kakashi.

"Ya Tuhan, aku masih berumur 14 tahun kenapa kisah cintaku serumit ini?" eluh Haruna mendongakkan kepalanya menatap langit.

"Apa maksud dari perkataan Kakashi-san kemarin? Apa maksudnya aku tidak bisa mengenalnya sekarang? Apa karena dia berpikir bahwa aku masih kecil?" tanya Haruna bertubi-tubi pada dirinya sendiri.

"Aah, aku lelah memikirkan seorang pria tua!" gerutunya.

"Kakashi-san, kau..." Haruna menghentikan ucapannya sejenak menenangkan pikirannya.

"Aku apa?" tanya seseorang tiba-tiba.

Mendengar itupun Haruna langsung menoleh. Dan benar saja, Kakashi tengah berdiri disana dengan tangannya masuk ke dalam saku celana.

"Kakashi-san, kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Haruna bingung.

"Sudah ku bilang panggil aku dengan sebutan sensei," protes Kakashi.

"Jangan mengalihkan pertanyaanku, Kakashi-sensei," ujar Haruna dengan menekan kata sensei.

"Baiklah, ku rasa aku telah memberi tau mu jika perumahan ini menjadi tempat yang sering aku kunjungi." Kakashi berjalan mendekati Haruna dan duduk disebelah gadis kecil itu.

Haruna tampak bingung, ia tidak ingat jika Kakashi pernah memberi tahunya akan hal itu.

"Maaf Kakashi-san, maksud ku Kakashi-sensei. Aku tidak mengingatnya," ujar Haruna dengan masih menekan kata sensei.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang