Menjadi Genin

254 22 0
                                    

4 tahun kemudian

Hari ini tepat dimana hari pengumuman kelulusan Akademi. Haruna telah lulus dari akademi ninja, tetapi ada satu siswa akademi yang dinyatakan tidak lulus yaitu Uzumaki Naruto.

Di saat hampir semua murid akademi di dampingi oleh orang tuanya, Naruto duduk dengan murung di atas ayunan. Terlihat banyak orang tua murid yang membicarakannya dari ibu-ibu hingga ke bapak-bapak.

Haruna terlihat kaget karena banyak orang yang tidak suka terhadap Naruto. Ia bingung apa yang membuat mereka berperilaku begitu kepada Naruto padahal walaupun Naruto terkenal nakal sebenarnya ia adalah anak yang baik dan lucu.

Haruna melihat malang ke arah Naruto ingin rasanya ia menghampiri teman satu klannya itu dan menghiburnya. Ia juga ingin sekali menimpali omongan kedua ibu-ibu didepannya ini.

"Naruto, jangan bersedih aku tidak bisa melihatmu murung begitu." Haruna membatin lalu pergi hendak menghampiri Naruto.

Terlihat seorang gadis berambut merah panjang berjalan menuju ke arah Naruto yang sedang duduk di ayunan. Hal itu semakin membuat orang-orang di sekitar membicarakannya.

"Konichiwa Naruto." Haruna berjongkok menatap wajah Naruto yang menundukkan kepalanya.

"Jangan khawatir, kau adalah ninja terbaik menurutku," ucap Haruna menenangkan sembari memperlihatkan deretan gigi putihnya yang rapi dan mengacungkan jempolnya ke arah Naruto.

Naruto yang melihat Haruna sempat merasakan semangat, namun dia mendengar bisikan para orang tua murid akademi lagi. Hal itu membuatnya kembali murung karena dia bingung bagaimana caranya membuktikan bahwa dia juga merupakan seseorang yang dapat diandalkan. Ia ingin membuktikan bahwa ia cukup kuat.

Haruna melihat Naruto murung lagi pun ikut menekuk mukanya. Ia sangat sebal dengan ucapan beberapa orang tua di sini yang meremehkan Naruto. Padahal mereka sendiri juga belum tentu mampu untuk menjadi ninja yang kuat dan hebat.

Haruna menghela nafas panjang, ia segera berjalan menuju para orang tua tersebut namun dicegah oleh Naruto.

"Haruna, daijoubu dattebayo!" ucap Naruto sembari memperlihatkan deretan gigi putihnya dan mengacungkan jempolnya. Ia tau apa yang akan Haruna lakukan karena gadis itu terkenal dengan keberaniannya menantang seseorang yang menurutnya salah.

Haruna membulatkan matanya tak percaya, ia tak menyangka Naruto bisa sekuat itu disaat banyak orang yang terlihat menghakiminya dan menginjak-injaknya.

"Naruto," lirih Haruna.

Hanya kata itulah yang keluar dari mulut Haruna karena pada dasarnya ia sangat tak habis pikir terbuat dari apa hati seorang Uzumaki Naruto ini.

Tak disangka ternyata di tengah lapangan sana juga terdapat seorang teman sekelas mereka yang memerhatikan mereka. Seorang gadis dengan rambut pendek berwarna biru dongker dan mata putih khas klannya. Ia melihat ke arah Haruna dan Naruto, tepatnya melihat ke arah Naruto dengan raut wajah ikut sedih atas yang Naruto terima.

***

Malam ini ada keramaian di desa, terlihat banyak ninja elite yang sedang melompat-lompat di atas atap rumah warga. Sepertinya ada pencuri atau penyusup.

"Kakashi-san dimana? Apa ia ikut dalam kegiatan ini?" Haruna memandang lurus ke atas melihat bulan dan bintang yang bersinar dari balkon kamarnya. Entah kenapa ia malah memikirkan Kakashi yang jelas bukan siapa-siapanya.

Segera Haruna menggelengkan kepalanya cepat. "Kenapa aku malah memikirkan Kakashi-san?" tanyanya heran.

"Yah semoga hal yang terjadi saat ini dapat terselesaikan malam ini juga," harap Haruna lalu masuk ke dalam kamarnya dan mengistirahatkan dirinya.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang