Interogasi

159 13 2
                                    

Kini Haruna tengah berada di ruang Hokage. Di dalam ruangan itu terdapat dua tetua desa, Godaime Hokage, Shizune, Kakashi, Genma, Danzo, dan Inoichi. Entah mengapa Haruna di panggil menuju ruang Hokage yang berisikan orang-orang hebat ini. Haruna sempat terkejut dan merasa cemas, ia yakin sekali jika sudah begini pasti ada tujuan lain. Ia merasa jika ini ada hubungannya dengan Hidan yang mengenalinya.

"Kenapa kau bertindak sendiri, Tsunade!" protes Koharu.

"Sebaiknya hal ini dilakukan di ruang interogasi bukannya di ruangan Hokage. Nasib baik jika kami membolehkan interogasi dengan Inoichi bukan Ibiki," terang Koharu.

Tsunade mendengar itu hanya bisa menghela napasnya. Pasalnya ia mengikuti perintah kakek-nenek yang sudah bau tanah itu hanya sebagai formalitas karena ia tau sekali jika Haruna juga tidak bersalah dalam hal ini.

"Diam atau kau keluar," ketus Tsunade.

"A-ada apa ini, Tsunade-sama?" tanya Haruna gelagapan.

"Kau akan diinterogasi karena salah satu anggota akatsuki yang mengenal mu dan itu akan meningkatkan ke waspadaan kami," jelas Tsunade.

Sebenarnya Tsunade sendiri tidak tega untuk melakukan ini semua ke Haruna. Maka dari itu ia memanggil Kakashi dan Genma karena mereka berdualah yang di perintahkan oleh Koharu dan Homura untuk mengawasi Haruna. Ia juga mengetahui jika kedua ninja hebat desa itu telah menganggap Haruna sebagai orang baik yang harus dilindungi dari petinggi desa sehingga jika nanti ada kejadian yang tak mengenakkan mereka dapat segera melindungi Haruna.

Homura dan Koharu melihat ke arah Kakashi dan Genma dengan ekspresi yang tidak enak dilihat.

"Seandainya kalian lebih becus untuk mengawasi gadis luar desa ini, pasti semuanya akan dapat diselesaikan dengan baik. Apa kalian benar-benar ninja terbaik desa ini? Andai saja saat itu aku meminta Danzo untuk menugaskan anbu Ne dan ini semua pasti tidak akan terjadi," protes Homura.

Genma dan Kakashi yang mendengar itu hanya memasang ekspresi datarnya saja. Tidak peduli orang tua itu berkata apa, mereka hanya fokus dengan apa yang ditugaskan Tsunade.

"Jangan kau menghina ninja terbaikku!" protes Tsunade.

"Memang benar begitu."

Tsunade selalu menahan amarahnya dengan kedua tetua desa ini. Kesabarannya yang setipis tissue tidak dapat menahannya lagi, untungnya ada Shizune yang selalu meredam amarah Tsunade.

Kakashi melihat ke arah Haruna yang terlihat sangat tegang, rasanya ia saat ini ingin sekali mengelus surai merah milik Haruna guna menenangkannya. Genma yang menyadari itu hanya bisa menepuk pundak Kakashi untuk membalikkan perasannya agar tetap profesional.

"Tunggu sebentar, aku dan Hidan bukanlah teman dekat. Kalian salah paham!" sanggah Haruna.

"Faktanya dia bilang dirimu adalah teman lamanya," timpal Koharu.

"Kalian tidak sopan menginterogasi ku dengan cara seperti ini yang menggambarkan aku selayaknya buronan tingkat tinggi. Aku merasa terhina di sini padahal aku telah mengerahkan kekuatan ku untuk desa ini. Apa itu masih kurang untuk mendapatkan kepercayaan kalian?" protes Haruna.

Koharu dan Homura hanya menghela napas panjang. Mereka juga tidak bisa berkata-kata mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Haruna. Sedangkan yang lainnya merasa iba melihat Haruna, terkecuali Danzo.

"Kau tau jika tidak ada yang akan percaya padamu saat ini jadi ikuti saja apa yang akan kami lakukan. Untungnya kami menugaskan Inoichi bukannya Ibiki," terang Danzo.

Awalnya Haruna mengakui kehebatan Danzo melindungi Konoha di balik layar. Tapi sekarang ia merasa itu semua hanya keegoisan Danzo saja.

"Lakukanlah Inoichi," perintah Danzo.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang