Kakashi-san

278 27 2
                                    

Hari ini Haruna pergi berjalan-jalan sepulang dari Akademi. Ia melihat sebuah perumahan yang di beri tali pembatas. Sepertinya ini merupakan tempat tinggal sebuah klan dengan berlambang kipas itu. Haruna merasa pernah melihat lambang ini sebelumnya. Haruna menuju ke dalam sana, walaupun telah di beri tali pembatas yang menutupi gerbang tersebut ia tetap saja masuk ke dalam. Ia terkejut setelah tiba di dalam sana.

"Apakah habis terjadi sesuatu disini? Kenapa hanya di bagian ini saja mengalami kerusakan sedangkan rumah warga lainnya diluar tempat ini tidak?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Haruna terus berjalan ke dalam, namun ia tak melihat satupun seorang warga berada di sana. Namun, setelah melihat terlalu dalam Haruna merasakan tidak enak pada dirinya. "Kenapa aku merinding, apakah ada hantu disini?" batinnya.

Tak disangka ternyata ada seseorang di belakangnya, seseorang itu sedang mengamatinya. Haruna merasa ada yang mengintipinya pun langsung menoleh ke belakang. Hasilnya tidak terlihat siapapun di sana. Haruna bergidik ngeri dan langsung berlari karena takut. Namun sialnya ia tersasar.

"Aduh dimana aku, perasaan tadi lewat disini deh." Haruna menoleh ke kanan, kiri, depan dan belakangnya. Sedari tadi ia hanya memutar-mutar saja dan kini ia berada di sebuah perempatan.

Haruna merasakan keberadaan seseorang sekali lagi, membuatnya keringat dingin karena takut. Pasalnya tempat ini setelah dilihat ternyata cukup mengerikan juga menurutnya, sebab ada beberapa bercak darah yang kering menempel di dinding rumah warga.

"Tenang Haruna jangan takut. Tapi kalo gini ya ga bisa tenang juga," batinnya cemas.

Haruna pun memberanikan diri mengambil jalan sebelah kanannya dan berlari sekuat tenaganya. Namun ia merasa diikuti itu membuatnya semakin takut. Haruna berinisiatif melihat ke belakangnya barangkali ia mendapati siapa yang sedang mengikutinya. Sialnya saat Haruna menoleh kebelakang ia tertabrak sesuatu yang cukup keras membuat dirinya hilang keseimbangan.

"AAKH!" teriaknya sembari menutup mata.

Namun rasanya ia sedang melayang sekarang dan tidak merasakan rasa sakit karena terjatuh di atas tanah. Setelah ia buka matanya terlihat seorang pria dewasa sedang menatapnya dari atas dan mata mereka bertemu.

"Ka-Kashi-san?" ucapnya gugup dan tak lupa blush yang muncul di pipinya.

Bagaimana pipi Haruna tidak merah merona dibuatnya. Sedangkan Kakashi saja adalah seseorang yang Haruna kagumi dalam pandangan pertama dan posisi mereka saat ini, benar saja Haruna sedang melayang pasalnya ia di tangkap oleh Kakashi layaknya seorang pasangan menurutnya.

"Kenapa kau di sini, Haruna?" tanya Kakashi tanpa berinisiatif memperbaiki posisinya.

"Eto..." Haruna mengalihkan pandanganya gugup sekaligus bingung akan menjawab apa.

"Bisakah kau memperbaiki posisiku terlebih dahulu, Kakashi-san?" tanya Haruna. Segera Kakashi memperbaiki posisi mereka dengan menegakkan Haruna kembali.

"Jadi, kenapa kau di sini Haruna?" tanya Kakashi lagi.

"Aku hanya berjalan-jalan tetapi aku melihat tempat ini dan memasukinya lalu aku merasa bahwa aku sedang diintip dan diikuti makanya aku berlari dan tersasar hingga ke sini," jelas Haruna.

"Lalu kau sendiri kenapa berada di sini Kakashi-san?" tanya Haruna balik.

"Aku sedang mengunjungi sesuatu," jawab Kakashi singkat.

Haruna hanya ber-oh ria saja dan mengangguk mengerti. Ia teringat sesuatu, apakah yang sedari tadi mengikutinya adalah Kakashi?

"Kakashi-san, apakah kau yang mengintipku sedari tadi?" tanya Haruna mengintimidasi.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang