Rahasia?

279 23 1
                                    

"Dan juga walaupun pengendalian chakra mu tadi terlihat baik, tetapi cara bertarungmu terlalu ceroboh dan itu akan membuatmu bisa cepat kelelahan. Berusahalah untuk terus bersabar, bukankah doujutsu milikmu dapat membaca gerakan musuh seperti sharingan ku walaupun tidak sedetail itu?" Haruna mengangguk paham, ternyata ada untungnya berlatih bersama Kakashi, ia jadi tau apa saja ilmu yang tak ia ketahui mungkin Kakashi juga akan memberikan trik dan tips untuknya.

"Wah, Kakashi-sensei kau bisa sepaham itu dalam sekali lihat mengenai doujutsu Seiyo ini," kagum Haruna.

"Tidak hanya itu, aku juga tau mengenai keluarga ayah mu itu."

Haruna menautkan kedua alisnya heran. "Apa maksudnya Kakashi-sensei?" tanya Haruna.

Kakashi sedikit terkejut dengan kalimat yang keluar begitu saja dari mulutnya.

"Kenapa kau hanya diam, Kakashi-sensei?" tanya Haruna.

"Ah, tidak. Maksudku aku telah menelusuri klan ayahmu sedari kau baru tiba di Konoha, Haruna," jelas Kakashi sedikit terbata. Haruna hanya mengangguk mengerti tanpa menaruh curiga apapun.

"Lalu apa yang telah kau ketahui Kakashi-sensei?" tanya Haruna.

Kakashi tampak berpikir untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan Haruna. Sedang Haruna tampak menunggu jawaban Kakashi dengan muka bingungnya sebab ia juga tidak mengetahui tentang klan ayahnya sendiri. Bagaimana Haruna bisa tidak mengetahui mengenai klan ayahnya sendiri? Hal ini karena ayahnya tidak pernah bercerita tentang keluarganya dan Haruna hanya diberi tahu mengenai jutsu-jutsu saja.

Sebelum menuju Konoha, Haruna telah dibekali pengetahuan ninjutsu dan taijutsu yang diajarkan oleh kedua orangtuanya yang emang kebetulan dulunya adalah seorang ninja.

"Apakah kau tidak akan merasa sedih jika aku memberitahumu?" tanya Kakashi menunduk menyetarakan wajahnya dengan Haruna.

Haruna membelalakan matanya karena kaget dengan gerakan Kakashi yang tiba-tiba. Haruna segera memalingkan wajahnya lalu berkata, "Apa perlu menyejajarkan wajahmu dengan wajahku begitu, Kakashi-sensei?"

Kakashi mengernyitkan dahinya, menurutnya apa salahnya jika ia menyejajarkan wajahnya dengan Haruna?

"Aku hanya ingin mendengarkan jawaban jujurmu," ujar Kakashi.

Haruna menghela napas guna menetralkan perasaannya. "Ceritakan saja, aku tidak akan merasa sedih lagi."

"Baiklah, aku akan memberitaunya pada mu jika kau lulus dalam ujian chuunin kali ini. Aku harap kau dapat memanfaatkan bakatmu dengan baik bahkan lebih baik dari pada ujian chuunin sebelumnya. Bagaimana, sepakat?" tawar Kakashi.

Haruna tampak berpikir keras. Kenapa Kakashi malah memberikan penawaran padanya? Padahal ia berhak mengetahui mengenai keluarga ayahnya itu.

"Kakashi-sensei, ini tidak adil!" protes Haruna.

"Jika dirimu tidak setuju juga tidak apa-apa." Kakashi mengambil ancang-ancang hendak pergi meninggalkan Haruna.

"Baiklah," ujar Haruna setuju.

"Kalau begitu, ayo ikut denganku," ajak Kakashi.

"Mau kemana?" tanya Haruna heran.

"Ikut saja." Haruna mengikuti Kakashi yang berjalan mendahuluinya.

Tak di sangka ternyata Kakashi membawanya ke Ichiraku Ramen, sebuah toko menjual ramen terenak di Konohagakure.

"Kenapa kau malah mengajak ku ke sini, Kakashi-sensei?" tanya Haruna heran.

"Aku tau kau pasti lapar karena habis latihan," jawab Kakashi sembari masuk ke dalam kedai tersebut.

Haruna membuntuti Kakashi dan duduk di sebelah pria tersebut. Setelah memesan dan ramen pun telah siap, Haruna baru menyadari bahwa Kakashi sedang memakai maskernya. Ia terlihat sangat penasaran dengan wajah di balik masker tersebut. Seperti apakah wajah Kakashi hingga ia tutupi sedemikian rupa.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang