Paman Ken

124 14 4
                                    

Haruna kini kembali mengunjungi tempat kesukaannya saat dulu yaitu sungai yang berada di dalam perumahan Uchiha. Selama ia menjadi kekasih Kiba, dirinya tidak pernah lagi mengunjungi tempat ini karena ingin menghindari Kakashi. Ternyata seberusaha apapun dirinya untuk melupakan pria itu, tetap saja semesta tidak berpihak padanya yang membuat ia sulit untuk menghilangkan rasanya pada Kakashi.

Sedangkan Kakashi, dirinya selalu mengunjungi tempat ini, berharap Haruna datang ke sana juga. Walaupun ia tau jika gadis kecilnya itu tak akan pernah mengunjunginya lagi. Hati kecilnya selalu berharap akan kehadiran Haruna.

Haruna memandangi langit biru yang membuat matanya terasa dimanjakan karena keindahannya itu. Udara sejuk yang ia hirup membuat pikiran kusutnya menjadi kembali teratur. Ia sesekali memejamkan matanya lama untuk menikmati kesejukan yang menenangkan ini.

"Haruna?" panggil seseorang di belakang sana.

Haruna mengetahui ini suara siapa sehingga ia tak menoleh sama sekali. Ia masih asik menikmati kesejukan yang dihasilkan oleh alam sekitarnya. Orang tersebut menghampiri Haruna, ia segera duduk di sebelah gadis itu.

"Ini benar kau, Haruna?" tanya orang tersebut tetapi tidak Haruna gubris.

Rasa senang memenuhi dada orang tersebut pasalnya ia merindukan momen ini. Ia langsung memeluk Haruna dengan erat sesekali diciumnya pucuk kepala Haruna merasakan wangi shampoo yang telah lama tak pernah ia rasakan.

"Kakashi-sensei, kau mengganggu waktu tenang ku!" protes Haruna.

"Maaf tapi biarkan seperti ini lebih lama lagi," ujar Kakashi memejamkan matanya ditengah pelukannya dengan Haruna.

Haruna tergerak membalas pelukan Kakashi. Tangannya terangkat memeluk pria itu tak kalah erat dari pelukan Kakashi. Ia menyandarkan kepalanya pada dada Kakashi dan sesekali tercium olehnya aroma tubuh Kakashi.

"Sungguh aku merindukanmu," ucap Haruna.

"Aku juga sangat merindukanmu," balas Kakashi.

"Apa kau tidak bertanya tentang diriku dan Kiba?" tanya Haruna.

"Tidak, aku telah tau semuanya."

Haruna mendongak melihat Kakashi, ia heran pria ini mendapatkan kabar dari mana.

"Aku tau jika kau telah selesai dengan Kiba. Jika dirimu masih bersama Kiba, kau tidak akan mau datang ke sini karena menghindari ku," jelas Kakashi.

Haruna sedikit terkejut karena tingkahnya terbaca dengan jelas oleh Kakashi. Tak bisa dipungkiri bahwa perkataan Kakashi emang benar.

"Kakashi-sensei bisakah kita melepaskan pelukan ini? Aku merasa pengap."

Kakashi tertawa mendengar itu dan segera melepas pelukan mereka. Ia memandangi Haruna tak percaya. Akhirnya gadis itu tidak menjadi milik siapapun lagi.

"Bagaimana bisa hubunganmu dan Kiba berakhir?" tanya Kakashi sembari memperbaiki duduknya.

Haruna sempat bingung ingin bercerita dari mana. Ia berpikir lama untuk menceritakannya.

"Awalnya, saat aku selesai di interogasi. Aku kemari dan bertemu dengan mu, ternyata dia mengikuti ku. Dia melihat kita berpelukan pada malam itu. Akhirnya dia mendiami ku hingga seminggu berlalu. Aku lelah didiamkan begitu tanpa ada usahanya untuk menyelesaikan permasalahan itu dan akhirnya aku memutuskan untuk mulai berbicara dan kami selesai di sana," jelas Haruna.

Kakashi manggut-manggut mengerti, setidaknya ia mengetahui satu fakta tentang Haruna. Jika gadis itu tidak suka permasalahan dibiarkan berlarut begitu saja.

"Sekarang kau harus melupakan apa yang telah kau lakukan bersama Kiba selama ini. Mulailah lembaran baru," saran Kakashi.

"Aku rasa tidak sekarang, aku ingin menjadi kunoichi yang lebih kuat lagi. Aku mengingat sesuatu saat aku di interogasi," kata Haruna sembari melihat ke langit.

I Love You, Kakashi SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang