3 - Think of You

195 35 8
                                    

Sudah lama rasanya Abam tidak berbaring dengan santai di tempat tidurnya. Ya, semenjak menjadi residen ia lebih sering di rumah sakit ketiban di rumah karena seringkali ada panggilan darurat yang mengharuskan ia datang ke rumah sakit dengan terburu-buru, maka ia memilih kamar residenlah untuk menginap.

Hari ini, hari sabtu yang mungkin cukup tenang, ia terbaring dan menatap langit-langit kamar tidurnya dengan senyum yang terpatri di wajahnya entah memikirkan apa.

"Raya Permata.. Kayanya gue pernah liat, tapi dimana ya?"

Oh.. Jadi Raya lah penyebabnya.

Ting!

Satu notifikasi pesan masuk di ponselnya. Abam berdecak malas, tolong siapa yang mengganggu hari liburnya??

"Pavilliun Kenanga"

Matanya melotot dan langsung bangun terduduk di tempat tidurnya.

"Pagi dok.. Pasien atas nama Tn *** bilang katanya kemarin dr. Josh udah bolehin pulang. Mohon untuk dilengkapi status dan resep untuk obat yang dibawa pulang ya.. Terima kasih."

Abam menghela napasnya dan hampir menyuruh juniornya yang sedang jaga saja untuk melakukan tugasnya. Tapi, sebuah ide cemerlang terlintas di benaknya. Jarinya dengan cepat mengetik balasan pesan tersebut.

"Baik, dengan siapa perawat yang lagi jaga?"

Abam melempar ponselnya begitu pesan terkirim. Bodoh. Mana pernah dokter bertanya siapa yang bertugas. Tapi, demi pasokan asmaranya, Abam rela dikatakan aneh sekalipun.

Ting!

"Untuk sekarang shift siang yang jaga perawat Aya dan Pandu, dok."

Jackpot!

Abam melompat girang lalu mengetik balasan lagi.

"Saya kesana sebentar lagi."

Kemudian ia kelabakan, "Oke, pokoknya gue harus keren hari ini!"

Abam mulai membuka lemari mencari baju terbaik, namun yang dari tadi ia temukan hanya kemeja formal dan baju jaga. Aneh, disaat begini ia tidak melihat satupun baju yang bagus. Kalau begini, Akmal lah solusinya.

"Ini jamnya tidur siang anjinggg ngapain lo nelpon gue?!"

Abam menjauhkan ponselnya dari telinga, "Bantuin gue milih baju."

"Hah? Buat ape? Lo ada acara formal? Perjodohan orang tua lo lagi?"

"Bukan."

"Terus? Mau ketemu gebetan lo? Busett gatel amat lo jadi cowo ganti-ganti mulu."

"Anjing, kapan gue pernah ganti-ganti cewe dah sembarangan lo!"

"Ya terus buat apaan monyettt! Gue butuh nih tar gue salah milih kostum buat lo."

"Hm.. Gue mau ke rumah sakit." Jawab Abam yang menimbulkan helaan napas dari Akmal.

"Cok kalo mau jaga doang pake aja baju jaga lu ngapain telepon gue dah setan lu!"

"Ck, bukan jaga."

"Kaga jelas lu sumpah dari tadi bertele-tele kaya cewe!" Akmal terlampau emosi.

"Gue gak jaga cuma mau ngelengkapin rekam medis doang."

"Ya."

"Ya apa anjing?!"

"Ya tunggu aja gue gedik pala lu anjing dari tadi bikin emosi. To the point aja napa?! Kaya ABG lu."

Abam ketawa, "Gue sebenernya lagi naksir seseorang, eh tapi belum pasti sih makanya gue mau mastiin hari ini perasaan gue valid apa gak."

It's Okay To Be A NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang