bertahan atau menyerah

572 490 327
                                    

Menyerah hanya untuk pemula.
-Jazziel kavindra

💐💐💐

Seperti biasa dihari minggu Jazziel dan semua temannya berkumpul di markas Zaventer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa dihari minggu Jazziel dan semua temannya berkumpul di markas Zaventer. Tak ada kegiatannya hanya berkumpul biasa dan saling mengobrol.

Jazziel hanya terdiam menyimak percakapan antara temannya. Ia tak bersemangat untuk bergabung.

Hilo yang sadar akan perubahan sifat Jazziel pun merasa aneh. "Kenapa lo dari tadi merenung mulu?"

Jazziel hanya menggeleng.

Chaska menepuk pundak Jazziel. "Gimana semalam berhasil nggak?"

"Berhasil apanya yang ada Vanya makin ngejauh." jawab Jazziel melas.

Jaendra yang merasa kasihan terhadap Jazziel pun lantas langsung memeluknya erat bak koala.

"Yang sabar bang. Gue masih banyak tips lagi buat lo." ujar Jaendra dan mendapatkan bogeman dari Jazziel.

"Gue punya rencana!" usul Ragnala.

"Rencana apa?" tanya Jazziel penasaran.

"Tapi lo harus siap ngelakuinnya." tutur Ragnala.

"Gue siap, apa pun demi mendapatkan my heart Vanya!" jawab Jazziel.

"Lo harus cuek sama Vanya dan deketin cewek lain." pinta Ragnala.

"Maksud lo?" tanya Jazziel tak mengerti.

"Lo gak boleh sapa Vanya, gangguin, ngajak ngobrol, chat atau telpon, dan jangan tatap dia." kata Ragnala.

"Mana bisa!" tolak Jazziel. "Gue satu detik gak ketemu Vanya aja bisa demam!"

"Harus bisa Zel!" tukas Ragnala. "Ini untuk lo juga, biar Vanya merasa kehilangan dan mulai cari lo!"

Jazziel berpikir perkataan Ragnala ada benarnya juga. "Kalau dia makin cuek gimana?"

"Ya derita lo." sahut Javas tak mengalihkan pandangan dari ponsel.

"Yakin sama gue ini cuman tiga hari." ucap Ragnala meyakinkan Jazziel.

"Tiga hari itu lama bangsat!" pekik Jazziel.

"Itu cepat ya jingan!" sarkas Ragnala.

Jazziel menarik nafas lalu mengembuskan nafas. "Oke gue bakal jalanin rencana itu."

***

Vanya sedari tadi terus cegukan, padahal ia sudah minum air banyak sekali. Sepertinya ada yang sedang membicarakan dirinya.

Uhuk uhuk

Vanya mulai merasa gatal di tenggorokannya dan seperti ingin mual. Ia cepat-cepat berlari ke arah wastafel dan memuntahkan apa yang mengganjal sedari tadi. Matanya membelalak ketika cairan kental berwarna merah keluar dari mulutnya.

𝐏𝐥𝐮𝐯𝐢𝐨𝐩𝐡𝐢𝐥𝐞 (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang