cing

152 16 18
                                    

Notes: Critique










Tidak terasa waktu pulang sudah tiba, dan jaemin masih berdiam diri di tempat, harap-harap renjun lupa dan pulang kemudian. Namun harapan itu tidak terkabul, nyatanya renjun masih saja berdiam diri sdi tempatnya sama seperti jaemin.

Setelah semua siswa sudah keluar dari kelas, baru lah renjun beranjak dari tempat duduknya, dan berhenti di tempat duduk jaemin yang berasa di depan tempat duduknya sendiri.

"Ayok," ajaknya.

"Kemana?" tanya jaemin.

"Lu lupa? Lu kan ada hutang sama gue," jawab renjun.

"Aii kampus, dia ingat lagi! Ihhh," rengek jaemin dalam hati.

"Udah ayok, ikutt." renjun kemudian meraih pergelangan tangan jaemin dan mengisyaratkan untuk berdiri, lalu renjun pun menuntunnya berjalan. Entah kemana, jaemin tidak tau. Semoga saja jaemin tidak di ajak aneh-aneh. .

Namun yang aneh di sepanjang lorong, semua mata tertuju pada mereka berdua. Ada yang menatap sinis, jijik, dan tatapan senang karena ada yang dapat dekat dengan seorang ice prince sekolah setelah sekian lama, selain anggota P0L.

Jaemin tidak tau apakah hanya dia yang merasakan hal itu, ataukah renjun juga? Tetapi kenapa? Apakah jaemin melakukan kesalahan?

"Naik," suruh renjun saat sudah sampai di parkiran dan menanti motornya. Jaemin menurut saja dan naik di jok belakang motor jaemin yang sedikit tinggi itu. Lalu kemudian melesat pergi meninggalkan area sekolah.

Di jalan jaemin maupun renjun tidak ada yang membuka suara, aura renjun sedari sejak "meminta imbalan" tadi menjadi seram. Jaemin tidak tau apa penyebabnya, biasanya aura renjun setelah -mulai akur- itu hangat sangat.

Ternyata renjun membawa jaemin ke sebuah taman, memarkirkan motornya lalu kemudian berjalan menuju salah satu bangku yang ada di taman itu.

"Lu udah follow akun Twitter sekolah kita?" tanya renjun membuka percakapan.

Jaemin menggeleng.

Renjun menghela nafas, lalu mengeluarkan sebuah benda persegi panjang pipih dari saku nya dan mulai mengotak atiknya, sebelum memberikannya kepada jaemin.

"Nih liat."

Jaemin menerima benda itu dan terkejut dengan isi postingan dari akun Twitter sekolahnya. Itu adalah foto nya bersama dengan renjun saat berada di uks dan di kantin? Kok bisa ada yang foto? Lagian captionnya kok fitnah banget dah

"Loh, ini kan foto kita? Ihh kok bisa," jaemin mulai tidak tenang.

Pantas saja tadi saat berjalan banyak pasang mata yang menatap kearah mereka, jadi karena postingan ini.

"Udah tenang dulu." suruh renjun.

"Ihh kamu ini lho! Gimana mau tenang hiks, itu rumornya gak bener! Masa iya nanti aku kena masalah, terus di keluarin? Hiks gak lucu, aku baru beberapa hari tau disini!" jaemin mulai mengomel dan memangis. Masa bodoh dengan renjun yang terus menatapnya.

"I-iya nanti kita cari siapa pelakunya, tenang aja."

Aura renjun yang tadinya seram, kembali seperti normal dan hangat kembali. Namun jaemin masih saja tidak tenang dan resah.

"Gausah di pikirin! Mending beli eskrim."

"Hiks mauu."

"Yeuu bocah," ledek renjun.

Mereka berjalan kearah abang-abang yang jualan eskrim. Jaemin disuruh duduk dan tunggu, biar renjun saja yang beli.

"Nih buat lo."

Notre Histoire [Renmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang