Sept

133 11 33
                                    

Notes: Corrigez le problème











Pagi ini jaemin berjalan dilorong menuju kelasnya, namun saat ingin menanti tangga, tiba-tiba ada yang menarik tangannya kepojok ke pojok yang jarang di lewati siswa-siswi.

"K-kamu? Ada apa ya?" tanya renjun dengan sedikit ketakutan.

Ya dia guanlin, entah dari kapan dia menunggu jaemin dan mencarinya menuju pojok.

"Pake nanya lagi lo! Awas aja kalo gue liat lo deket deket sama renjun, abis lo!" ancam guanlin dengan menunjuj-nunjuk jaemin dengan jari nya.

"I-iya, aku gak deket-deket kok sama renjun." jawab jaemin.

"Bagus deh," dengan tanpa rasa bersalah guanlin pergi meninggalkan jaemin seorang diri disana.

Jaemin tidak terlalu memikirkan hal itu lagi dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Di kelas sudah ada renjun yang duduk manis disana.

"Hai, pagi jaem!" sapa renjun semangat.

Jaemin hanya membalas dengan senyuman canggung yang tersirat juga rasa panik didalam senyuman itu. "Isss gimana inii," batin jaemin panik. Jaemin berjalan cepat menuju bangku nya dan mendudukkan diri disana.

"Kamu udah sarapan? Sarapan yuk?" ajak renjun.

"G-gak, aku udah sarapan, kamu sama yang lain aja," suruh jaemin. Yah walaupun sebenarnya dia itu belum sarapan dan memang berniat sarapan di kantin sekolah.

"Yaudah temenin aja," ajak jaemin dengan menggenggam pergelangan tangan jaemin.

"G-gak, ren, aku.."

Ditengah perdebatan, guanlin datang dan langsung melepas pergelangan tangan jaemin dari genggaman renjun dan langsung menggandeng tangan renjun dengan erat.

"Ih lu apaan sih!" renjun dengan paksa melepas gandengan guanlin.

"Kamu mau sarapan kan tadi? Ayo aku temenin," guanlin masih dengan susah payah mencoba untuk menggandeng tangan renjun tetapi langsung ditepis lagi oleh renjun.

"Gak, gue mau sama jaemin!" tolak renjun sarkas.

"Kan tadi kamu denger kalo jaemin udah sarapan yaudah ayo sama aku! Aku juga belum sarapan tau," bujuk guanlin.

"Gak!"

Setelahnya renjun langsung mengajak jaemin pergi meninggalkan kelas.

"Isss ngeselin!!!" teriak guanlin kesal.

Di jalan ingin ke kantin, jaemin mencoba melepas genggaman renjun tapi tenaganya tidak cukup kuat untuk melepasnya. Hingga ia hanya pasrah di ajak oleh renjun.

"Kamu, beneran udah sarapan? Ayo sarapan bareng?" tawar renjun sekali lagi saat sudah sampai.

"G-gak, gak perlu," tolak jaemin.

Tapi mungkin keadaan tidak berpihak pada jaemin, karena perutnya bunyi dengan keras pada saat itu juga. Jaemin banget sangat.

"Hahaha.... Itu perutnya bunyi, udah ayok."

Jaemin hanya nggeh aja, soalnya dia sudah malu. Renjun menyuruh jaemin untuk menunggu dan ia yang memesan dan membawa makanan.

Tidak lama renjun kembali datang dengan membawa dua porsi nasi goreng spesial ala teteh kantin dan juga dua teh sisri.

"Nih makan, spesial paling enakk buat kamu," renjun menaruh satu piring di hadapan jaemin.

"Makasih."

Notre Histoire [Renmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang