Dix-sept

144 9 2
                                    

Saran lagu: only love can hurt like this (faloma faith)
                        it will rain (bruno mars)
                        talking to the moon (bruno mars)
                        Pray
                        Falling (Harry styles)

But you can also hear other songs that you think are suitable besides the ones above



ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Saat renjun melihat jam, ternyata 5 menit lagi bell akan berbunyi yang menandakan waktunya pulang. Lantas renjun mengajak jaemin untuk turun.

"Na, ayo turun bentar lagi udah pulang.." ajaknya.

Jaemin yang tadinya hanya diam pun mengangguk, dan berjalan mendekati renjun. Setelahnya renjun pun membuka pintu rooftop dan berjalan diikuti jaemin di belakangnya.

Mereka menyelinap diam-diam, karena jika ketahuan maka tamat riwayat mereka, terlebih jaemin. Jadi setelah melihat guru yang tadi mengajar di kelasnya sudah keluar renjun pun mengajaknya untuk masuk dan mengambil tas.

Setelahnya mereka pun kembali keluar dari kelas menuju parkiran. Di parkiran renjun sudah prepare untuk mengantarkan jaemin pulang. Sembari menunggu jaemin hanya melihat sekeliling, dan melihat segerombolan anak yang tak asing di mata jaemin sedang berjalan kearah mereka.

"Oii ren! Hai jaemin." teriak salah satu dari mereka, hyunjin.

Jaemin hanya tersenyum kikuk. "Eyy naon bro?" tanya renjun.

"Jelasin." ucap eric spontan.

"Hah?"

Anggaplah renjun pura-pura tidak tau arah pembicaraan nya ya kawan-kawan.

"Pake ngeles, jelasin njir!" sekarang haechan yang berbicara.

Renjun pun menghela nafas, "iya iya gue jelasin ntar, sekarang gue mau anter jaemin dulu..."

Jaemin yang melihat dan mendengar pun merasa tidak enak, menurutnya ia mengganggu para sahabat renjun untuk berbicara pada renjun. "Ga perlu kok ren, kamu bicara aja. Aku bisa pulang sendiri." tolak jaemin.

"Loh jaemin, gapapa kok. Kita bisa nunggu kok.." kata jeno yang tidak setuju.

"Iya, lagian gak penting-penting amat kok." tambah seungmin.

"Ha iya betul." Felix menyetujui.

"Yaudah gue duluan yah." pamit renjun.

"Iyee, tapi bener lu ya, kita nunggu di tempat biasa." tegas han.

"Iye bawel!! Jaemin, ayo naik.." suruh renjun. Jaemin pun mengangguk dan kemudian naik di jika belakang renjun. Sebelum pergi renjun mengklakson tanda respect.

"Ck.! Tu anak beneran gelo keknya, klen liat juga kan pas di lapangan tadi?" ucap junkyu membuka pembicaraan.

"Iya njir, gue liat juga. Syok parah gue!" heboh jihoon.

"Udah udah, cabut." perintah yoshi.

Mereka pun pergi menuju tempat mereka semua sering nongkrong.

Di perjalanan, mereka hanya diam. Satu fokus mengendarai yang satu sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Ren, gapapa kamu nganter aku?" tanya jaemin setelah beberapa saat berkelahi dengan pikirannya sendiri.

Renjun pun tertawa kecil, lalu di liriknya spion yang menampilkan wajah jaemin yang lucu, "gapapa dong naa.. Emang kenapa juga mereka harus marah?" tanya renjun balik.

Notre Histoire [Renmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang