Didiamkan nya penis nya setelah 3/4 nya masuk kedalam vagina maya. Benar benar bibir vagina nya tampak terbuka akibat penis pak Edo yang sangat besar itu. Sedangkan Naya terlihat terus menggigit bibir nya. Aku benar benar tidak percaya ini. Menunggu penis pak Edo terbiasa di vagina Naya, sesekali dia mencium dan mengulum puting Naya, merangsang nya. Ditarik nya sedikit penis itu lalu dimasukkannya kembali semakin dalam. Desahan kedua nya terdengar jelas dari kamera yang kupasang. Dari tadi aku menyaksikan mereka benar benar membuat jiwa dalam diriku berkecamuk. Marah, kecewa, tapi entah kenapa mata ku terus menatap layar ku menyaksikan apa yang dilakukan mereka.
Pak Edo pun mulai tampak menggoyang kan pantat nya maju mundur, dan desahan Naya jelas sekali terdengar. Ini tidak pernah terjadi saat dengan ku. Seakan mereka tidak malu. Apalagi ada anakku, Jio yang sedang nonton kartun di ruang tv. Di genjot pak Edo terus hingga Naya mulai meracau hebat tidak terkontrol.
"Pphaaakkkk ttterruussss mmmpphhhh aakkuu nyamppee lagggiiiii aaaaammmpppphhh" Naya melentingkan badannya. Dia orgasme kembali sedangkan pak Edo memelankan genjotan nya sambil tangan nya meraba raba dada Naya."Ennak ??" Ucap nyaa
"Ssshhh ...mmpphhh he'eh..."balas NayaPak Edo pun tampak mengganti posisi nya setelah itu. Sekarang mereka menyamping, dan dengan posisi seperti itu dia menggenjot Naya lagi. Ku cek jam, mereka sudah melakukan ini 40 menitan dan pak Edo belum orgasme sama sekali?!
Puas dengan posisi seperti itu, mereka pun berganti lagi posisi sekarang Naya menjadi di atas pak Edo. Dengan lincah nya dia menaik turunkan badan nya seolah olah lupa dia sudah orgasme dua kali. Ini tidak seperti istriku yang ku kenal. Tanpa malu bahkan jauh seperti yang sering kami lakukan, dia menggenjot penis pak Edo disana.
"Ssshhh...memek ini,,, nikmat sekali....ahhh" ucap pak Edo.
"Mmmpphhh ssshhhh sshhh" hanya itu yang bisa dikeluarkan Naya dari mulut nya.
"Seberapa besar punya Bayu sampe memek mu bisa jepit kontol saya luar biasa gini ?" Ucap pak Edo lagi. Kalimat yang seperti menebas leher ku seketika. Kalimat yang tidak pernah ku dengarkan selancang itu ketika dia berbicara dengan ku.
"Mmmppphhh aakkhhh ke-cilll... pppaaakkk"
*degggg*
Satu kalimat yang seperti nya cukup untuk mencabut nyawa ku saat ini. Apa yang kudengar dari mulut Naya seolah ini gak nyata. Apa maksudnya ? Aku selalu memuaskan dia selama ini..."Kecil huh?!" Pak Edo memastikan
"Ii-iyyyhhaa pakkk mmmpphhh gak kerasa kalo sama mas Bayu..."
"HAHAHAHA ...kalo sama saya?"
"Punya bappaakkk bedddaaaaa mmmpphhh ssshhh" ucap nya sambil menggesek gesek badan nya maju mundur masih diatas Pak Edo
"Beda gimana?" Ucap pak Edo
"Kkkalloo sama diaaa akuu cuma bisa pura pura. Sebentar udah kkelluuarrr.... Mmmpphh aakkuu mau keluuuarr lagi pppaakkkk aarrgghh" ucap nya sambil menahan badan nya yang mulai bergetar kembali dan sekarang pantat nya ditahan pak Edo sambil badan pak Edo menggoyang dari bawah membuat Naya orgasme kembali.
"Aaaakkhhhh ppaakkkk AARRGGGGHHHH"Percakapan mereka yang membuat ku juga bergetar sambil memegang handphone ku. Jadi Naya selama ini tidak puas dengan apa yang ku berikan? Apa aku selemah itu? Ribuan pertanyaan menghampiri benakku melihat adegan mereka menit ke menit. Sedangkan Naya disana kulihat sudah menumbangkan badannya memeluk Pak Edo. Sedangkan pak Edo dari bawah menciumi leher dan dada Naya dengan mesra nya. Dari tadi aku belum melihat nya orgasme.
"Sekarang giliran saya ya" ucap pak Edo menurunkan Naya dari pangkuannya dan menarik Naya agar berdiri di pinggir tempat tidur. Mau apa lagi mereka?
Sebentar pak Edo membungkukkan badannya memberi oral ke lubang Naya. Hal yang tidak pernah kulakukan sebelumnya. Dan dengan santai nya kemudian dari belakang pak Edo memasukkan penis nya kembali ke vagina dengan posisi seperti itu membuat Naya kembali mengerang. Pak Edo sekarang lebih beringas. Sepertinya keringat mereka sudah mulai membanjiri badan masing masing. Terus di genjot pak Edo dari belakang sambil tangan Naya bertumpu pada kasur kami.Pak Edo terus menggenjot dengan posisi itu. Benar benar luar biasa stamina nya. Bahkan sekarang kulihat Naya memejamkan matanya menikmati sodokan pak Edo terus menerus sampai dia seperti mengejan lagi menahan orgasme nya tapi pak Edo sekarang tampak lebih beringas dan tidak memperlakukan Naya seperti sebelumnya. Terus digenjot nya, hingga Naya pun meracau hebat.
"Ppaakkk....jangan keluuarrinnn didalemmmm.....ppaakkk....mmmpphhhh arrrgghhhh ssshhhh mmmppphh"
"Kalo gitu kayak biasa ya" ucap nya
"Iiyyaaa ppaakkk...."
Semakin digenjot pak Edo lebih kencang, hingga beberapa menit kemudian tampak gerakan nya semakin tidak terkontrol dan terlihat menuju puncak. Di tarik nya penis itu dari vagina Naya dan dengan sigap naya jongkok dihadapan Pak Edo dan melahap penis yang sudah berlumur cairan nya sendiri tanpa rasa jijik.
"Aaarrgghhh saya kellluuaaarrr....telannnnnn aarrgghhh AAAKHHHH" Ditahan pak edo kepala Naya tapi tidak terlihat Naya yang memberontak. Tampak seperti dia menerima apa yang dilakukan pak Edo. Mulut nya terus mengulum penis itu. Aku tahu pak Edo sedang orgasme saat ini yang artinya sperma nya berada di mulut Naya sekarang. Binal sekali. Tidak berhenti disitu, bahkan kulihat sepertinya leher nya bergerak seperti menelan sesuatu. Naya menelan sperma?! Aku tidak pernah membayangkan dia melakukan itu.
Bahkan setelah puas dia masih saja mengulum Penis itu meskipun tampak sedikit sperma nya meluber ke dada Naya.
Aku benar benar ingin marah sebesar besar nya melihat ini semua. Tapi begitu aneh juga dengan menyaksikan adegan yang nyaris 2 jam ini penis ku berkedut. Aku membenci apa yang kulihat tapi di satu sisi aku merasa kaget melihat Naya yang bermain luar biasa seperti itu, dan dengan orang lain. Lebih buruk nya, itu dengan SATPAM RUMAH KAMI SENDIRI!
KAMU SEDANG MEMBACA
35. Dibalik Kepolosan Istriku (PURE NTR)
FantasyBayu, seorang karyawan yang sudah memiliki keluarga kecil yang di impikan nya, yaitu seorang istri dan satu orang anak. Pekerjaan nya sebagai salah satu karwayan di perusahaan swasta dengan posisi tim riset mengharuskan harus keluar kota setiap ming...